26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Mini Bus Terperosok ke Lubang Pelebaran Jembatan Galang

foto: Teddy Mini Bus bermerk Toyota Rush yang terperosok ke lubang pelebaran jembatan di Galang sejak Kamis (4/12) dini hari belum dievakuasi.
foto: Teddy
Mini Bus bermerk Toyota Rush yang terperosok ke lubang pelebaran jembatan di Galang sejak Kamis (4/12) dini hari belum dievakuasi.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Sebuah minibus Toyota Rush BK 1937 MN warna hitam terperosok ke dalam proyek pembangunan pelebaran jembatan di Jalan Galang-Pasar melintang Kecamatan Lubukpakam, Kamis (4/12) sekitar pukul 00.00 WIB dini hari. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pantauan Sumutpos.co hingga pukul 10.50 WIB mobil tersebut masih menjadi tontonan warga. Bahkan, pihak kepolisian juga belum datang ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi mobil tersebut.

Akibatnya, sejumlah pengendara roda dua dan empat serta warga sekitar yang kebetulan melintas ramai-ramai melihat peristiwa tersebut. Arus hilir-mudik di jalan alternatif menuju Dolokmasihul dan Tebingtinggi itu pun mengular panjang.

Pengemudi mobil, Eka Muradi (49) warga Dagangkelambir Kecamatan Tanjungmorawa mengatakan sebelum kejadian itu, pikiran dan keadaan tubuhnya juga lemas. Akibatnya, ia pun tak mampu berkonsentrasi mengendarai roda empatnya.

Eka yang melaju dari Galang, mengaku baru kembali usai melihat keadaan kebun miliknya. “Saya enggak mengantuk, cuma saya sakit sering masuk angin gitu. Jadi dari Galang ini barusan berobat dengar orang pintar. Ya terkejutlah tiba-tiba ada proyek gitu, terus sebelumnya juga agak gagok sekitar 500 meter dari proyek ini. Mau berhenti mijak rem namun terinjak gas,” kata dia yang ditemui di lokasi kejadian, Kamis (4/12) pagi.

Selain itu yang paling membahayakan adalah pengerjaan pelebaran jembatan yang sudah berjalan 2 bulan itu tak dilengkapi rambu-rambu yang menandakan untuk hati-hati. Proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu sendiri menelan anggaran sekitar Rp1,9 miliar.

“Enggak ada rambu-rambu juga. Makanya aku tidak tahu dari jauh, setibanya sudah dekat baru tahulah. Kira-kira lari 40 Km ajanya aku,” tegas Eka.(ted)

foto: Teddy Mini Bus bermerk Toyota Rush yang terperosok ke lubang pelebaran jembatan di Galang sejak Kamis (4/12) dini hari belum dievakuasi.
foto: Teddy
Mini Bus bermerk Toyota Rush yang terperosok ke lubang pelebaran jembatan di Galang sejak Kamis (4/12) dini hari belum dievakuasi.

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Sebuah minibus Toyota Rush BK 1937 MN warna hitam terperosok ke dalam proyek pembangunan pelebaran jembatan di Jalan Galang-Pasar melintang Kecamatan Lubukpakam, Kamis (4/12) sekitar pukul 00.00 WIB dini hari. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pantauan Sumutpos.co hingga pukul 10.50 WIB mobil tersebut masih menjadi tontonan warga. Bahkan, pihak kepolisian juga belum datang ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi mobil tersebut.

Akibatnya, sejumlah pengendara roda dua dan empat serta warga sekitar yang kebetulan melintas ramai-ramai melihat peristiwa tersebut. Arus hilir-mudik di jalan alternatif menuju Dolokmasihul dan Tebingtinggi itu pun mengular panjang.

Pengemudi mobil, Eka Muradi (49) warga Dagangkelambir Kecamatan Tanjungmorawa mengatakan sebelum kejadian itu, pikiran dan keadaan tubuhnya juga lemas. Akibatnya, ia pun tak mampu berkonsentrasi mengendarai roda empatnya.

Eka yang melaju dari Galang, mengaku baru kembali usai melihat keadaan kebun miliknya. “Saya enggak mengantuk, cuma saya sakit sering masuk angin gitu. Jadi dari Galang ini barusan berobat dengar orang pintar. Ya terkejutlah tiba-tiba ada proyek gitu, terus sebelumnya juga agak gagok sekitar 500 meter dari proyek ini. Mau berhenti mijak rem namun terinjak gas,” kata dia yang ditemui di lokasi kejadian, Kamis (4/12) pagi.

Selain itu yang paling membahayakan adalah pengerjaan pelebaran jembatan yang sudah berjalan 2 bulan itu tak dilengkapi rambu-rambu yang menandakan untuk hati-hati. Proyek pembangunan jembatan yang dikerjakan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu sendiri menelan anggaran sekitar Rp1,9 miliar.

“Enggak ada rambu-rambu juga. Makanya aku tidak tahu dari jauh, setibanya sudah dekat baru tahulah. Kira-kira lari 40 Km ajanya aku,” tegas Eka.(ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/