25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Awas… Ratusan Rumah Pinggiran Sungai Deli Terancam Ambruk

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah warga yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Deli di terancam ambruk, menyusul erosi sungai yang semakin parah.

Penjabat (Pj) Walikota Medan Randiman yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kondisi tersebut.

Meski begitu, dirinya berjanji akan meninjau beberapa lokasi yang mengalami pelurusan dan pembetonan. Dari tinjauan itu nanti akan ditentukan langkah apa yang akan dilakukan nantinya. “Saya tinjau dulu. Saya belum tahu kondisinya. Dari situ nanti akan kami tentukan tindakan apa yang dilakukan. Tinjauan akan dilakukan segera,” ungkapnya, Kamis (3/12).

Randiman juga menjelaskan, masalah sungai adalah tanggungjawab dari Balai Wilayah Sungai (BWS) atau pemerintah pusat. Tentunya mereka akan berkoordinasi dengan pihak tersebut guna menyelesaikan masalah ini. “Tapi, saya lihat dululah kondisinya seperti apa. Dari situkan diketahui langkah apa yang dilakukan,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya rumah ambruk akibat terjangan arus sungai, dewan meminta agar pembetonan bantaran sungai dilakukan merata dan tidak terbatas.

Ketua Komisi A DPRD Kota Medan, Robby Barus mengungkapkan permasalahan ini menjadi dilema. Soalnya, Pemko Medan akan sulit merelokasi rumah warga yang berada di sepanjang bantaran Sungai Deli. Dipastikan, warga akan menolak direlokasi. “Kawasan itukan termasuk ke dalam jalur hijau. Kalau kawasan pemukiman warga itu direlokasi, maka gedung bangunan lainnya yang berada di sepanjang bantaran sungai juga harus dibongkar seperti Kantor Walikota Medan, gedung DPRD Medan dan lainnya. Makanya, saya bilang masalah ini dilema,” paparnya.

Untuk itu, Robby menyarankan agar program penembokan sungai terus dilanjutkan. Dengan demikian, arus sungai tidak akan bisa lagi menggerus bangunan yang ada di pinggir sungai. “Jalan satu-satunya dengan menembok pinggiran sungai itu. Selama ini memang sudah ada yang ditembok seperti di kawasan Multatuli itu, tapikan tidak semuanya, hanya sebagian saja. Harusnya, itu ditembok semua, biar aman,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan, Paul May Anton Simanjuntak mengungkapkan Pemko Medan harus mencari solusi untuk menyelamatkan rumah warga di bantaran Sungai Deli. “Kalau direlokasi, pasti warga akan marah. Satu-satunya cara, bantaran Sungai Delinya harus dibeton semua. Sehingga, arus Sungai Deli tidak langsung terkena ke pemukiman warga,” ujarnya.

Namun demikian, Paul May Anton Simanjuntak menambahkan pembetonan seluruh bantaran Sungai Deli itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Siap tidak Pemko Medan menganggarkan biayanya, karena itu akan memakan biaya yang besar. Namun bagaimanapun, Pemko Medan harus mencari solusinya segera, jangan sampai arus Sungai Deli memakan korban,” pungkasnya. (ali/deo)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Warga menyaksikan bangunan rumah yang amblas ke Sungai Deli, kawasan Jalan Teratai Medan, Selasa (1/12). Peristiwa longsor tersebut akibat luapan air yang mengikis bantaran sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan rumah warga yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Deli di terancam ambruk, menyusul erosi sungai yang semakin parah.

Penjabat (Pj) Walikota Medan Randiman yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kondisi tersebut.

Meski begitu, dirinya berjanji akan meninjau beberapa lokasi yang mengalami pelurusan dan pembetonan. Dari tinjauan itu nanti akan ditentukan langkah apa yang akan dilakukan nantinya. “Saya tinjau dulu. Saya belum tahu kondisinya. Dari situ nanti akan kami tentukan tindakan apa yang dilakukan. Tinjauan akan dilakukan segera,” ungkapnya, Kamis (3/12).

Randiman juga menjelaskan, masalah sungai adalah tanggungjawab dari Balai Wilayah Sungai (BWS) atau pemerintah pusat. Tentunya mereka akan berkoordinasi dengan pihak tersebut guna menyelesaikan masalah ini. “Tapi, saya lihat dululah kondisinya seperti apa. Dari situkan diketahui langkah apa yang dilakukan,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya rumah ambruk akibat terjangan arus sungai, dewan meminta agar pembetonan bantaran sungai dilakukan merata dan tidak terbatas.

Ketua Komisi A DPRD Kota Medan, Robby Barus mengungkapkan permasalahan ini menjadi dilema. Soalnya, Pemko Medan akan sulit merelokasi rumah warga yang berada di sepanjang bantaran Sungai Deli. Dipastikan, warga akan menolak direlokasi. “Kawasan itukan termasuk ke dalam jalur hijau. Kalau kawasan pemukiman warga itu direlokasi, maka gedung bangunan lainnya yang berada di sepanjang bantaran sungai juga harus dibongkar seperti Kantor Walikota Medan, gedung DPRD Medan dan lainnya. Makanya, saya bilang masalah ini dilema,” paparnya.

Untuk itu, Robby menyarankan agar program penembokan sungai terus dilanjutkan. Dengan demikian, arus sungai tidak akan bisa lagi menggerus bangunan yang ada di pinggir sungai. “Jalan satu-satunya dengan menembok pinggiran sungai itu. Selama ini memang sudah ada yang ditembok seperti di kawasan Multatuli itu, tapikan tidak semuanya, hanya sebagian saja. Harusnya, itu ditembok semua, biar aman,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Medan, Paul May Anton Simanjuntak mengungkapkan Pemko Medan harus mencari solusi untuk menyelamatkan rumah warga di bantaran Sungai Deli. “Kalau direlokasi, pasti warga akan marah. Satu-satunya cara, bantaran Sungai Delinya harus dibeton semua. Sehingga, arus Sungai Deli tidak langsung terkena ke pemukiman warga,” ujarnya.

Namun demikian, Paul May Anton Simanjuntak menambahkan pembetonan seluruh bantaran Sungai Deli itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. “Siap tidak Pemko Medan menganggarkan biayanya, karena itu akan memakan biaya yang besar. Namun bagaimanapun, Pemko Medan harus mencari solusinya segera, jangan sampai arus Sungai Deli memakan korban,” pungkasnya. (ali/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/