26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Kembangkan & Bangun Potensi Dokter Umum, PDUI Sumut Gelar Konfercab Ke-II

Konfercab: Para pengurus PDUI Cabang Sumut saat menggelar Konfercab Ke-II di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2).
Konfercab: Para pengurus PDUI Cabang Sumut saat menggelar Konfercab Ke-II di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) Kedua (Ke-II) di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2). Dalam Konfercab Kedua yang dirangkai dengan kegiatan symposium ini akan dipilih ketua dan kepengurusan baru PDUI Cabang Sumut Periode 2020-2023.

Hadir dalam Konfercab itu, perwakilan Pengurus Pusat (PP) PDUI dr Sastra, perwakilan Dinas Kesehatan Sumut, para pengurus serta 14 Komisariat di bawah naungan PDUI Cabang Sumut. Namun, dari 14 Komisariat ternyata tidak hadir 2 yaitu PDUI Komisariat Labuhanbatu dan PDUI Komisariat Tobasa.

“Konfercab kali ini agendanya memilih pemimpin dan pengurus baru untuk tiga tahun ke depan. Konfercab ini juga wajib dilakukan sesuai dengan AD/ART organisasi yang berlaku, dimana ketika masa bakti kepengurusan cabang sudah habis,” ungkap Ketua PDUI Cabang Sumut (periode 2015-2018), dr Dedi Irawan Nasution MKes saat diwawancarai di sela-sela acara.

Dikatakan Dedi Irawan, ada dua nama calon kuat atau kandidat ketua PDUI Cabang Sumut yaitu dr Marzuki S dan dr Rudi Rahmadsyah Sambas. Diharapkannya, siapapun nantinya terpilih menjadi ketua, maka memiliki visi dan misi yang baik dalam mewujudkan serta membentuk dokter umum yang bermartabat.

“Bagi yang kalah atau tidak terpilih sebagai ketua, tentunya dapat lapang dada menerima hasilnya karena sudah sesuai keputusan bersama. Selain itu, ikut membantu dengan memberikan ide-ide kreatifnya dalam mengembangkan dan membangun potensi dokter umum khususnya di Sumut,” ujar Dedi Irawan didampingi Wakil Ketua PDUI Cabang Sumut dr Dwi Mahayeti MKes.

Menurut Dedi, baru dilaksanakannya pergantian organisasi kepengurusan ini karena sebelumnya telah diamanatkan selama periodisasi 2015 hingga 2018 harus terbentuk banyak komisariat di kabupaten/kota Sumut. Sebab, pada saat dirinya menjabat dan dilantik tahun 2015 lalu hanya ada Komisariat Deli Serdang dan Labuhan Batu.

“Namun, seiring berjalannya waktu ternyata alhamdulillah saat ini sudah ada 14 komisariat terbentuk. Oleh karena itu, saya mundur dari jabatan sebagai ketua PDUI Cabang Sumut sehingga digelar lah Konfercab ini,” terang Dedi.

Dia mengaku, sebetulnya Konfercab Kedua ini dilaksanakan pada akhir November 2019. Akan tetapi, setelah mempertimbangkan banyaknya kegiatan dan agenda para pengurus organisasi, maka diputuskan untuk diundur dan diselenggarakan pada Februari 2020.

“Meski periodisasi telah habis, namun masa kepengurusan kami masih sah dan sudah sesuai dengan AD/ART serta dilaporkan ke PP PDUI. Tapi, pada intinya siapapun yang terpilih sebagai ketua dan pengurus baru PDUI Cabang Sumut dapat membawa PDUI menjadi organisasi dokter umum yang bermartabat dan menjaga nilai-nilai kesejawatan,” ujarnya.

Sementara, perwakilan PP PDUI dr Sastra mengharapkan agar ketua baru yang memimpin PDUI Cabang Sumut nantinya adalah sosok di dalam kepengurusan organisasi. Pasalnya, ada informasi-informasi berkembang tentang calon ketua baru di luar kepengurusan. Namun, informasi tersebut masih sebatas dugaan.

“Kita berharap kehadiran organisasi PDUI Cabang Sumut tetap pada tujuan utamanya, yaitu bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan program-program di bidang kesehatan. Tujuannya bukan untuk kepentingan yang lain, apalagi sampai jadi ajang bisnis atau tujuan tertentu,” ujar dr Sastra.

Terpisah, dr Rudi Rahmadsyah Sambas yang merupakan kandidat ketua PDUI Cabang Sumut menyatakan bahwa dirinya siap meneruskan roda organisasi kepengurusan. Ada beberapa program yang nantinya diprioritaskan, salah satunya memperjuangkan kesejahteraan dokter umum. “Kesejahteraan atau gaji dokter umum dinilai masih belum layak. Padahal, dokter umum menjadi garda terdepan dalam dunia kedokteran,” kata Rudi.

Menurut Ketua PDUI Komisariat Medan ini, masalah kesejahteraan dokter umum sangat penting dituntaskan. Sebab, dengan minimnya kesejahteraan mereka akan membuat sulit untuk berkembang. “Seorang dokter harus terus meng-upgrade keilmuannya sesuai dengan perkembangan jenis penyakit yang ada. Namun, sekarang ini saya melihat ternyata dokter itu gajinya minimalis tapi tanggung jawabnya besar,” sebut Rudi.

Tak hanya persoalan kesejahteraan, lanjut Rudi, ia mengaku ketika diamanahkan memimpin PDUI Cabang Sumut ada hal-hal lain yang akan dilakukan. Yaitu, berkoordinasi dengan lintas sektor dalam penyebaran dokter umum di Sumut, berperan aktif mengadakan pelatihan, seminar dan workshop (update Ilmu) dan evaluasi mutu SDM dokter umum yang siap bersaing di era globalisasi. “Kemudian, menciptakan regulasi dan inovasi dalam memajukan kemampuan SDM dokter umum, serta mengadakan evaluasi dan sosialisasi kepada sejawat dokter umum di Sumut,” pungkasnya. (ris/ila)

Konfercab: Para pengurus PDUI Cabang Sumut saat menggelar Konfercab Ke-II di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2).
Konfercab: Para pengurus PDUI Cabang Sumut saat menggelar Konfercab Ke-II di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) Kedua (Ke-II) di Hotel Grand Antares, Medan, Minggu (9/2). Dalam Konfercab Kedua yang dirangkai dengan kegiatan symposium ini akan dipilih ketua dan kepengurusan baru PDUI Cabang Sumut Periode 2020-2023.

Hadir dalam Konfercab itu, perwakilan Pengurus Pusat (PP) PDUI dr Sastra, perwakilan Dinas Kesehatan Sumut, para pengurus serta 14 Komisariat di bawah naungan PDUI Cabang Sumut. Namun, dari 14 Komisariat ternyata tidak hadir 2 yaitu PDUI Komisariat Labuhanbatu dan PDUI Komisariat Tobasa.

“Konfercab kali ini agendanya memilih pemimpin dan pengurus baru untuk tiga tahun ke depan. Konfercab ini juga wajib dilakukan sesuai dengan AD/ART organisasi yang berlaku, dimana ketika masa bakti kepengurusan cabang sudah habis,” ungkap Ketua PDUI Cabang Sumut (periode 2015-2018), dr Dedi Irawan Nasution MKes saat diwawancarai di sela-sela acara.

Dikatakan Dedi Irawan, ada dua nama calon kuat atau kandidat ketua PDUI Cabang Sumut yaitu dr Marzuki S dan dr Rudi Rahmadsyah Sambas. Diharapkannya, siapapun nantinya terpilih menjadi ketua, maka memiliki visi dan misi yang baik dalam mewujudkan serta membentuk dokter umum yang bermartabat.

“Bagi yang kalah atau tidak terpilih sebagai ketua, tentunya dapat lapang dada menerima hasilnya karena sudah sesuai keputusan bersama. Selain itu, ikut membantu dengan memberikan ide-ide kreatifnya dalam mengembangkan dan membangun potensi dokter umum khususnya di Sumut,” ujar Dedi Irawan didampingi Wakil Ketua PDUI Cabang Sumut dr Dwi Mahayeti MKes.

Menurut Dedi, baru dilaksanakannya pergantian organisasi kepengurusan ini karena sebelumnya telah diamanatkan selama periodisasi 2015 hingga 2018 harus terbentuk banyak komisariat di kabupaten/kota Sumut. Sebab, pada saat dirinya menjabat dan dilantik tahun 2015 lalu hanya ada Komisariat Deli Serdang dan Labuhan Batu.

“Namun, seiring berjalannya waktu ternyata alhamdulillah saat ini sudah ada 14 komisariat terbentuk. Oleh karena itu, saya mundur dari jabatan sebagai ketua PDUI Cabang Sumut sehingga digelar lah Konfercab ini,” terang Dedi.

Dia mengaku, sebetulnya Konfercab Kedua ini dilaksanakan pada akhir November 2019. Akan tetapi, setelah mempertimbangkan banyaknya kegiatan dan agenda para pengurus organisasi, maka diputuskan untuk diundur dan diselenggarakan pada Februari 2020.

“Meski periodisasi telah habis, namun masa kepengurusan kami masih sah dan sudah sesuai dengan AD/ART serta dilaporkan ke PP PDUI. Tapi, pada intinya siapapun yang terpilih sebagai ketua dan pengurus baru PDUI Cabang Sumut dapat membawa PDUI menjadi organisasi dokter umum yang bermartabat dan menjaga nilai-nilai kesejawatan,” ujarnya.

Sementara, perwakilan PP PDUI dr Sastra mengharapkan agar ketua baru yang memimpin PDUI Cabang Sumut nantinya adalah sosok di dalam kepengurusan organisasi. Pasalnya, ada informasi-informasi berkembang tentang calon ketua baru di luar kepengurusan. Namun, informasi tersebut masih sebatas dugaan.

“Kita berharap kehadiran organisasi PDUI Cabang Sumut tetap pada tujuan utamanya, yaitu bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan program-program di bidang kesehatan. Tujuannya bukan untuk kepentingan yang lain, apalagi sampai jadi ajang bisnis atau tujuan tertentu,” ujar dr Sastra.

Terpisah, dr Rudi Rahmadsyah Sambas yang merupakan kandidat ketua PDUI Cabang Sumut menyatakan bahwa dirinya siap meneruskan roda organisasi kepengurusan. Ada beberapa program yang nantinya diprioritaskan, salah satunya memperjuangkan kesejahteraan dokter umum. “Kesejahteraan atau gaji dokter umum dinilai masih belum layak. Padahal, dokter umum menjadi garda terdepan dalam dunia kedokteran,” kata Rudi.

Menurut Ketua PDUI Komisariat Medan ini, masalah kesejahteraan dokter umum sangat penting dituntaskan. Sebab, dengan minimnya kesejahteraan mereka akan membuat sulit untuk berkembang. “Seorang dokter harus terus meng-upgrade keilmuannya sesuai dengan perkembangan jenis penyakit yang ada. Namun, sekarang ini saya melihat ternyata dokter itu gajinya minimalis tapi tanggung jawabnya besar,” sebut Rudi.

Tak hanya persoalan kesejahteraan, lanjut Rudi, ia mengaku ketika diamanahkan memimpin PDUI Cabang Sumut ada hal-hal lain yang akan dilakukan. Yaitu, berkoordinasi dengan lintas sektor dalam penyebaran dokter umum di Sumut, berperan aktif mengadakan pelatihan, seminar dan workshop (update Ilmu) dan evaluasi mutu SDM dokter umum yang siap bersaing di era globalisasi. “Kemudian, menciptakan regulasi dan inovasi dalam memajukan kemampuan SDM dokter umum, serta mengadakan evaluasi dan sosialisasi kepada sejawat dokter umum di Sumut,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/