
Foto Faisal, siswa SMA Sinar Husni. Pelajar ini tewas tabarakan di Jalan Kl Yos Sudarso Km 6,8, Medan Deli, Rabu (4/3) sekira pukul 09.30 WIB.
Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Iptu SR Shite mengaku pihaknya masih menyelidiki kecelakaan itu. “Kita juga sedang mencari indentitas sopir truk yang berhasil kabur itu,” ucap Shite.
Untuk kepentingan penyelidikan,polisi juga sudah mengamankan barang bukti satu buah truk kontainer serta sepeda motor milik korban. “Kendaraan keduaanya kini sudah kita titipkan di gudang penyimpanan barang bukti yang berada di Kayu Putih,” tambah perwira berpangkat dua balok emas di pundaknya itu.
Saat ditemui di kamar mayat, kakak kandung korban bernama Zijah (26) mengatakan, adiknya berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB. “Dia jam 10 pagi tadi pergi dari rumah karena dia mau ujian,” katanya sembari histeris meratapi jenazah korban.
Sebelum meregang nyawa, pada bulan Desember tahun lalu, korban juga pernah mengalami kecelakaan di daerah Kayu Putih Tanjung Mulia. “Padahal 3 bulan lalu sudah pernah kecelakaan sampai 4 jari kaki kanannya harus diamputasi,” kenangnya.
Semasa hidupnya, bungsu dari 8 bersaudara itu dikenal baik di keluarga maupun di lingkungan sekitar rumah.
Tapi belakangan ini korban jadi bandal dan sering mengganggu dirinya saat sedang santai di rumah. “Anaknya baik, rajin, suka bercanda, tapi beberapa minggu belakangan ni dia sering kali gangguin saya. Suka kali dia nyubitin dan mukulin saya, tapi cuma pelan aja dia gangguin saya. Sampai suamiku marah sama dia karena dia gangguin saya terus,” kata Zijah lagi.
Ditanya soal firasat buruk, dengan wajah sembab wanita yang baru 2 bulan menikah itu mengaku pernah bermimpi adiknya kecelakaan dan tewas. Akibat mimpi itu, dirinya sempat menyuruh ibunya melarang korban keluar rumah.
“Seminggu lalu saya ada mimpi adik saya tabrakan dan tewas. Kemudian saya langsung memberi tahukan mimpi saya ini sama mamak. Saya suruh mamak untuk melarang Faisal supaya tidak keluar rumah dulu,” tandasnya.
Abrianda (28) suami Zijah, mengatakan malam sebelum kejadian ia memiliki perasaan tak enak.
“Gak enak kali perasaanku tadi malam bang, bolak balik jalan ke dapur melewati pintu kamar korban, sampai di dapur gak tau mau ngapain, begitu seterusnya sampai jam 2 malam saya baru bisa tidur,” jelasnya. Pria berbadan tambun ini mengatakan jenazah korban akan dibawa ke rumah duka, dan akan dikebumikan setelah ayah korban (mertuanya-red) yang bekerja di Pekanbaru pulang. (cr-2/mag-3/deo)