MEDAN-Tingginya angka pengguna narkotika di kalangan pelajar hingga 97.269 orang menimbulkan kekhawatiran beberapa kalangan. Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumut pun tak mau kecolongan lagi. Salahsatu cara yang disiapkan adalah menyediakan tenaga psikolog.
Psikolog yang dimaksud akan bertugas di Kantor BNN Sumut di Jalan Halat. Tenaga ahli ini disediakan sebagai konsultan bagi orangtua yang mencurigai anaknya sebagai pengguna narkotika. Setelah mendapat pemahaman, baru tugas orangtua untuk memberikan pemahaman pada anaknya masing-masing
“Orangtua harus aktif memberikan pemahaman atas dampak negatif narkotika,” katanya.
Selain itu, BNN Sumut akan terus melakukan tes urine ke sekolah-sekolah untuk mengontrol pelajar yang mengonsumsi narkotika. “Sudah kita lakukan tes urine narkotika, hal ini terus kita akan lakukan terus,” ungkapnya.
Perwira melati tiga ini mengungkapkan untuk menekan angka pengguna narkotika di kalangan pelajar di Sumut, terus dilakukan penyuluhan. Selain itu, membentuk kader antinarkotika. “Agar bisa memberikan pemahaman terhadap dampak negatif narkotika yang dikonsumsi,”sebutnya.
Rudi juga mengatakan akan diberikan pemahaman dampak narkotika kepada pelajar di luar jam sekolah (ekstrakurikuler) seperti Pramuka, Osis, dan Bintal sekolah.”Harusnya Disdik memberikan jam setiap pekannya, di luar jam sekolah, untuk memberikan pemahaman atas dampak narkotika,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Muhammad Zein, menyayangkan data yang dikeluarkan oleh BNN Sumut. Namun, ketika ditanya kenapa bisa terjadi atau apakah Disdik Sumut tak melakukan langkah pencegahan, Zein mengaku tak berwenang. “Sekarang sudah otonomi daerah sesuai permen nomor 38 tahun 2007, Disdik Sumut tidak berhak mencampuri itu,” ujanya.
Lebih lanjut pria berkacamata ini menyatakan agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota serta kepala sekolah agar lebih memberikan perhatian khusus untuk siswa agar tidak terjerumus ke dunia gelap itu. “Semua harus pro aktif untuk memerangi narkoba, “ katanya.
Di tempat terpisah Kadisidik Medan, Parluhutan Hasibuan, menyatakan semua pihak harus ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada siswa. “Saat ini Dinas Pendidikan berencana untuk membuat sosialisasi ke sekolah-sekolah dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian, agar para siswa mengetahui bahaya dari narkoba,” katanya.
Parluhutan juga menginstruksikan kepada kepala sekolah agar mengajak siswanya untuk lebih aktif di ekstrakurikuler. “Selain itu siswa juga perlu ditanamkan nilai-nilai keagamaan agar tidak terjerumus ke dunia narkoba, “ bebernya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Mutsuhito Solin, terkejut dengan data BNN Sumut tersebut. “Jumlah itu luar biar biasa. Ini sudah masuk kepada kejadian luar biasa sehingga semua pihak harus ikut mencegahnya,” katanya.
Sebelumnya, sesuai data BNN Sumut, konsumen narkoba di Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan angka mengejutkan. Dari 13.251.401 warga Sumut, ada 228.246 warga yang mengonsumsi narkoba Bahkan, 97.269 di antaranya masih berstatus pelajar. Dan, biaya belanja narkoba selama setahun mencapai Rp3.116. 997.611.148.(gus/mag-8)