25 C
Medan
Saturday, February 1, 2025

Server Komputer UN di SMAN 1 Error, Eldin Tegang

MEDAN BELUM SIAP UNBK

Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianto menilai jika Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) belum bisa diterapkan di Kota Medan. Pasalnya, dari 234 sekolah SMA sederajat, hanya 1 sekolah saja yang memiliki fasilitas komputer, yakni SMA Negeri 1 Medan. Dikatakannya, Pemko Medan seharusnya mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum menerapkan ujian nasional berbasis komputer ini.

“Dari seluruh SMA Negeri, baru SMAN 1 Medan se-Kota Medan yang mulai menyelenggarakan UN online. Itu pun, unit komputer di SMAN 1 Medan belum memadai,” jelasnya usai memantau penyelenggaraan ujian online di hari pertama di SMAN 1 Medan, Senin (4/4). Lebih lanjut Surianto menambahkan, dari total 575 peserta UN online, SMAN 1 Medan hanya menyediakan 216 unit komputer. Akibatnya, SMAN 1 Medan harus membuat 3 gelombang UN online setiap harinya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menganggarkan biaya pembelian unit komputer, agar penyelenggaraan UN online di SMAN 1 Medan bisa berjalan dengan maksimal, tanpa ada pembagian gelombang. “Kalau bisa 1 gelombang saja, jangan 3 gelombang seperti ini. Makanya, Pemko harus menganggarkan anggaran untuk pembelian unit komputer. Tidak hanya untuk SMAN 1 tapi juga untuk SMA Negeri lainnya yang ada di Kota Medan,” sarannya.

Di sisi lain, Surianto mengaku siap menerima laporan dari masyarakat terkait beredarnya kunci jawaban UN. Karena persoalan beredarnya kunci jawaban UN ini selalu menghantui siswa setiap kali UN berlangsung. “Kalau masih ada kunci jawaban UN yang beredar, tolong laporkan kepada kami. Kami siap untuk menelusurinya dan ini bisa dilaporkan ke Polisi,” pungkasnya. (win/deo)

 

MEDAN BELUM SIAP UNBK

Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianto menilai jika Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) belum bisa diterapkan di Kota Medan. Pasalnya, dari 234 sekolah SMA sederajat, hanya 1 sekolah saja yang memiliki fasilitas komputer, yakni SMA Negeri 1 Medan. Dikatakannya, Pemko Medan seharusnya mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum menerapkan ujian nasional berbasis komputer ini.

“Dari seluruh SMA Negeri, baru SMAN 1 Medan se-Kota Medan yang mulai menyelenggarakan UN online. Itu pun, unit komputer di SMAN 1 Medan belum memadai,” jelasnya usai memantau penyelenggaraan ujian online di hari pertama di SMAN 1 Medan, Senin (4/4). Lebih lanjut Surianto menambahkan, dari total 575 peserta UN online, SMAN 1 Medan hanya menyediakan 216 unit komputer. Akibatnya, SMAN 1 Medan harus membuat 3 gelombang UN online setiap harinya.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menganggarkan biaya pembelian unit komputer, agar penyelenggaraan UN online di SMAN 1 Medan bisa berjalan dengan maksimal, tanpa ada pembagian gelombang. “Kalau bisa 1 gelombang saja, jangan 3 gelombang seperti ini. Makanya, Pemko harus menganggarkan anggaran untuk pembelian unit komputer. Tidak hanya untuk SMAN 1 tapi juga untuk SMA Negeri lainnya yang ada di Kota Medan,” sarannya.

Di sisi lain, Surianto mengaku siap menerima laporan dari masyarakat terkait beredarnya kunci jawaban UN. Karena persoalan beredarnya kunci jawaban UN ini selalu menghantui siswa setiap kali UN berlangsung. “Kalau masih ada kunci jawaban UN yang beredar, tolong laporkan kepada kami. Kami siap untuk menelusurinya dan ini bisa dilaporkan ke Polisi,” pungkasnya. (win/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/