MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA Tingkat Kota Medan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dinilai tidak transparan. Sebab, hasil dari kompetisi tersebut hingga kini belum diumumkan oleh panitia penyelenggara yakni Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Medan.
Koordinator Forum Guru Pembina OSN Sumut, Sofyanto mengungkapkan, hingga sekarang hasil dari pelaksanaan OSN tingkat Kota Meda belum juga diketahui atau diumumkan pihak panitia. Padahal, para peserta olimpiade siswa tersebut telah menunggu hasilnya seperti apa.
“Pada pelaksanaan OSN 31 Maret lalu, seharusnya bisa diumumkan siapa saja yang keluar sebagai pemenang. Karena, anak-anak atau sekolah yang menjadi peserta sangat menunggu hasilnya seperti apa,” ujar Sofyanto kepada Sumut Pos kemarin.
Dia mengaku, pihaknya tidak tahu kenapa bisa lama hasilnya diumumkan. Selain itu, pihak panitia juga tidak transparan.”Kalau daerah lain langsung diumumkan dan hasil diketahui siapa yang menang, sedangkan di Medan tidak,” paparnya.
Ia menilai, MKKS atau panitia penyelenggara tidak paham dengan mekanisme pelaksanaan OSN. Bahkan, mereka juga tidak mau berbagi pandangan kepada yang memahami. Padahal, pihaknya bisa memfasilitasi kepada sekolah yang menjadi peserta untuk menjelaskan mekanisme OSN yang benar seperti apa. “Jadi, tidak ada transparansi untuk hasilnya. Selama ini memang juga begitu dan sekarang terjadi juga seperti itu,” ungkap Sofyanto.
Diutarakan dia, seharusnya panitia penyelenggara dapat melakukan pertemuan dengan pihaknya atau sekolah yang menjadi peserta. Namun, kenyataannya sampai sekarang tidak ada dilakukan.
Sofyanto mengatakan, pelaksanaan OSN tahun ini pada 31 Maret lalu merupakan pengulangan atau diulang. Sebab, pelaksanaan OSN sebelumnya pada 14 Maret lalu terdapat kejanggalan dan kesalahan.
Maka dari itu, sambung dia, pihaknya melayangkan surat keberatan kepada panitia dan pusat agar dilakukan pelaksanaan OSN ulang dengan peserta di antaranya SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMAN 12, dan SMAN 13.
“Permintaan keberataan kita sudah dilaksanakan dan akhirnya dilakukan pelaksanaan OSN ulang pada 31 Maret lalu dan diawasi langsung oleh pusat (Kemendikbud). Namun, pihak panitia belum melakukan klarifikasi kepada kita mengenai kejanggalan dan kesalahan yang disampaikan melalui surat keberatan,” jelas Sofyanto.