26.7 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Buru 25 Imigran Gelap, Polisi Sisir Pinggir Pantai

BELAWAN- Sebanyak 25 imigran gelap yang melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Jalan Selebes Kecamatan Medan Belawan, hingga kini masih terus diburu.

Kawasan pinggiran pantai Sumut mulai disisir petugas. Sebelumnya, puluhan imigran asal Srilangka, Iran, Bangladesh, Myanmar dan Pakistan ini berhasil melarikan diri dengan merusak teralis besi dan menggali lubang di depan pagar pembatas rumah detensi.

“Sampai saat ini masih terus dikejar, kawasan pesisir di pinggiran pantai diantaranya di Serdang Bedagai, sudah kita sisir, tapi para imigran yang kabur itu belum ditemukan,” kata, Kasi Registrasi dan Pelaporan Rudenim Belawan, RidaAgustian, pada sumut pos, Sabtu (4/5) kemarin.

Akibat minimnya jumlah petugas penjaga keamanan dan kelebihan kapasitas penghuni di Rudenim Belawan, disebutkan Rida sebagai penyebab utama kaburnya para imigran gelap tersebut. Menurut dia, penghuni rumah detensi yang mencapai 161 orang dimanfaatkan pelaku untuk mengatur siasat guna melarikan diri dari dalam teralis besi.

“Mereka kabur karena jumlah petugas penjaga sangat minim. Kapasitas tampung di sini 120 orang. Kenyataannya jumlah imigran saat ini 61 orang. Ini pun sudah berkurang karena sebagian dipindahkan ke Medan,” ujarnya.

Pada malam kejadian, kata dia, petugas jaga ada tiga orang yang menyebar di depan pintu sel tahanan, ruang penjagaan tengah, dan pos jaga di depan pintu gerbang utama rumah detensi.

Kendati sempat melihat sejumlah imigran mondar-mandir, namun petugas tidak merasa curiga.

“Setiap hari petugas piket hanya tiga orang.

Jadi tdak sebanding dengan jumlah imigran yang harus diamankan. Masalah ini sudah dilaporkan Kanwil Depkum HAM,” ujar Rida.

Saat ditanya apakah 25 imigran gelap yang kabur tersebut diduga melibatkan pihak di luar Rudenim yang menjanjikan para imigran ini ke Australia seperti tujuan semula, Rida tak ingin menduga-duga.”Soal itu saya tak tahu. Rudenim sudah berkoordinasi dengan polisi, IOM dan UNHCR untuk mengejar mereka,” ucapnya.

Pada Jumat (3/5) dini hari, sebanyak 29 imigran penghuni Rudenim Belawan kabur lewat lubang galian di bawah pagar pembatas. Dalam aksi itu petugas sempat menangkap empat imigran, sedangkan imigran lain asal Sri Langka(14), Bangladesh (4), Iran (2), Pakistan (2), Myanmar (1), dan Afghanistan (2) berhasil kabur dari hadangan petugas. (rul)

BELAWAN- Sebanyak 25 imigran gelap yang melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Jalan Selebes Kecamatan Medan Belawan, hingga kini masih terus diburu.

Kawasan pinggiran pantai Sumut mulai disisir petugas. Sebelumnya, puluhan imigran asal Srilangka, Iran, Bangladesh, Myanmar dan Pakistan ini berhasil melarikan diri dengan merusak teralis besi dan menggali lubang di depan pagar pembatas rumah detensi.

“Sampai saat ini masih terus dikejar, kawasan pesisir di pinggiran pantai diantaranya di Serdang Bedagai, sudah kita sisir, tapi para imigran yang kabur itu belum ditemukan,” kata, Kasi Registrasi dan Pelaporan Rudenim Belawan, RidaAgustian, pada sumut pos, Sabtu (4/5) kemarin.

Akibat minimnya jumlah petugas penjaga keamanan dan kelebihan kapasitas penghuni di Rudenim Belawan, disebutkan Rida sebagai penyebab utama kaburnya para imigran gelap tersebut. Menurut dia, penghuni rumah detensi yang mencapai 161 orang dimanfaatkan pelaku untuk mengatur siasat guna melarikan diri dari dalam teralis besi.

“Mereka kabur karena jumlah petugas penjaga sangat minim. Kapasitas tampung di sini 120 orang. Kenyataannya jumlah imigran saat ini 61 orang. Ini pun sudah berkurang karena sebagian dipindahkan ke Medan,” ujarnya.

Pada malam kejadian, kata dia, petugas jaga ada tiga orang yang menyebar di depan pintu sel tahanan, ruang penjagaan tengah, dan pos jaga di depan pintu gerbang utama rumah detensi.

Kendati sempat melihat sejumlah imigran mondar-mandir, namun petugas tidak merasa curiga.

“Setiap hari petugas piket hanya tiga orang.

Jadi tdak sebanding dengan jumlah imigran yang harus diamankan. Masalah ini sudah dilaporkan Kanwil Depkum HAM,” ujar Rida.

Saat ditanya apakah 25 imigran gelap yang kabur tersebut diduga melibatkan pihak di luar Rudenim yang menjanjikan para imigran ini ke Australia seperti tujuan semula, Rida tak ingin menduga-duga.”Soal itu saya tak tahu. Rudenim sudah berkoordinasi dengan polisi, IOM dan UNHCR untuk mengejar mereka,” ucapnya.

Pada Jumat (3/5) dini hari, sebanyak 29 imigran penghuni Rudenim Belawan kabur lewat lubang galian di bawah pagar pembatas. Dalam aksi itu petugas sempat menangkap empat imigran, sedangkan imigran lain asal Sri Langka(14), Bangladesh (4), Iran (2), Pakistan (2), Myanmar (1), dan Afghanistan (2) berhasil kabur dari hadangan petugas. (rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/