30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

KA Listrik Menyusul

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HAMPIR SELESAI_Pekerja melintas di jalur layang kereta api yang hampir rampung di Jalan Emas Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara mewacanakan akan menghadirkan kereta api (KA) listrik. Meski wacana itu masih panjang, namun pihak PT PLN hendaknya bersiap untuk menyanggupi suplai listrik untuk itu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, rencana KA listrik memang masih butuh waktu yang lama. Namun mereka meminta PLN mempersipakan sejak dini untuk pasokan listrik KA. “Sekarang PLN sanggup tidak seperti di Jakarta. Untuk dalam waktu dekat ini, kita masih menggunakan kereta api diesel dulu. Dan 5 tahun ke depan masih menggunakan kereta api diesel. Ya masih panjang persiapanan. Tapi persiapan PLN harus dilakukan sejak sekarang untuk mendukung,” ungkap Fakhrul.

Sedangkan terkait jalur layang KA, pada tahap dua pembangunan fisik jalur layang kereta api akan dilakukan dengan rute Kota Medan-Binjai dengan jarak perlintas sepanjang 9 kilometer. Pekerjaan direncanakan pada tahun 2019 mendatang. “Tahap kedua itu, di Binjai dilakukan pembangunan setelah tahap pertama usai dikerjakan ini,” ungkap Fakhrul Rivai Hasibuan.

Fakhrul mengatakan, jalur layang kereta api tahap pertama itu, sepanjang 10,8 kilometer, dengan rute Stasiun Pulo Brayan-Stasiun Besar Medan-Mandala-Stasiun Bandar Khalipah-Stasiun Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang.

Ia mengungkapkan pasca pembangunan jalur layang tahap satu dan tahap dua, pihak Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara akan menutup jalur bawah kereta api yang ada di Kota Medan. Hal ini untuk melancarkan aktivitas kendaraan bermotor dilalui perlintasan kereta api.”Tujuan pembangunan jembatan layang KA agar tidak terkemacetan (saat kereta api melintas). Harapan seperti itu,” tutur Fakhrul.

Kemudian, lanjutnya, jalur bawah itu dikordinasikan kepada Pemko Medan. Pemko Medan bisa membuat jalur bawah sudah ditutup untuk taman sebagai penghijau kota.”Tahap kedua selesai semua jalur KA akan menggunakan jalur atas dan jalur bawah semua clear (tidak ada lagi) dengan tujuan menghilangkan lintas sebidang itu berhasil di Kota Medan,” pungkasnya. (gus/ila)

 

 

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
HAMPIR SELESAI_Pekerja melintas di jalur layang kereta api yang hampir rampung di Jalan Emas Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara mewacanakan akan menghadirkan kereta api (KA) listrik. Meski wacana itu masih panjang, namun pihak PT PLN hendaknya bersiap untuk menyanggupi suplai listrik untuk itu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara, Fakhrul Rivai Hasibuan mengatakan, rencana KA listrik memang masih butuh waktu yang lama. Namun mereka meminta PLN mempersipakan sejak dini untuk pasokan listrik KA. “Sekarang PLN sanggup tidak seperti di Jakarta. Untuk dalam waktu dekat ini, kita masih menggunakan kereta api diesel dulu. Dan 5 tahun ke depan masih menggunakan kereta api diesel. Ya masih panjang persiapanan. Tapi persiapan PLN harus dilakukan sejak sekarang untuk mendukung,” ungkap Fakhrul.

Sedangkan terkait jalur layang KA, pada tahap dua pembangunan fisik jalur layang kereta api akan dilakukan dengan rute Kota Medan-Binjai dengan jarak perlintas sepanjang 9 kilometer. Pekerjaan direncanakan pada tahun 2019 mendatang. “Tahap kedua itu, di Binjai dilakukan pembangunan setelah tahap pertama usai dikerjakan ini,” ungkap Fakhrul Rivai Hasibuan.

Fakhrul mengatakan, jalur layang kereta api tahap pertama itu, sepanjang 10,8 kilometer, dengan rute Stasiun Pulo Brayan-Stasiun Besar Medan-Mandala-Stasiun Bandar Khalipah-Stasiun Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Kabupaten Deliserdang.

Ia mengungkapkan pasca pembangunan jalur layang tahap satu dan tahap dua, pihak Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara akan menutup jalur bawah kereta api yang ada di Kota Medan. Hal ini untuk melancarkan aktivitas kendaraan bermotor dilalui perlintasan kereta api.”Tujuan pembangunan jembatan layang KA agar tidak terkemacetan (saat kereta api melintas). Harapan seperti itu,” tutur Fakhrul.

Kemudian, lanjutnya, jalur bawah itu dikordinasikan kepada Pemko Medan. Pemko Medan bisa membuat jalur bawah sudah ditutup untuk taman sebagai penghijau kota.”Tahap kedua selesai semua jalur KA akan menggunakan jalur atas dan jalur bawah semua clear (tidak ada lagi) dengan tujuan menghilangkan lintas sebidang itu berhasil di Kota Medan,” pungkasnya. (gus/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/