BELAWAN- Proyek pembangunan 3.000 unit perumahan buruh TKBM Pelabuhan Belawan di kawasan Sei Mati dan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, terkendala. Pihak Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan tidak mampu memenuhi pembayaran KPR (Kredit Pemilikan Rumah) senilai Rp1,9 miliar kepada pihak BTN.
“Permasalahannya soal penyetoran pembayaran KPR ke BTN sebesar Rp1,9 miliar per bulannya. Pendapatan dari hasil pemotongan upah kerja buruh pada setiap bulannya hanya mencapai Rp1,1 miliar, dan sisanya Rp800 juta lagi ini belum mampu kita bayarkan,” kata, Ketua Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan, Tombang Hutabarat, Rabu (4/7) kemarin.
Tombang tak dapat memastikan apakah proyek perumahan yang pembangunannya dimulai dari 2004 lalu itu, bisa rampung akhir 2012. “Sekarang saja baru sekitar 2000 unit lebih yang rampung pengerjaannya,” ungkapnya.
BS Purba, anggota Primkop TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan menuding adanya penyimpangan pengurus koperasi maupun manajer perumahan. “Sudah delapan tahun dikerjakan tapi tak selesai, sedangkan dana buruh sudah terlalu banyak dipotong melalui upah kerja per tonasenya untuk perumahan itu. Kenapa sekarang ada cerita soal tak mampu membayar KPR, jadi kemana uang buruh selama ini,” pungkasnya.(mag-17)