30 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Ngogesa Larang DPD II Lakukan Penolakan

Foto: istimewa
Ketua Partai Golkar Sumut H.Ngogesa Sitepu, SH (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Pusat Ir Airlangga Hartato.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pelengseran Ngogesa Sitepu dari kursi Ketua DPD Partai Golkar Sumut sempat menuai penolakan dari sejumlah DPD kabupaten kota. Bahkan, mereka berencana melayangkan surat penolakan itu ke DPP Partai Golkar, namun Ngogesa melarangnya.

Ketua DPD Partai Golkar Binjai, Zainuddin Purba kepada Sumut Pos mengaku, pencopotan Ngogesa Sitepu dari Ketua DPD Partai Golkar Sumut secara mendadak itu, menyisakan luka mendalam bagi kader di daerah, khususnya di Kota Binjai. Mereka merasa prihatin dengan kebijakan DPP kepada Ngogesa Sitepu.

“Saya sebagai Ketua DPD Golkar Kota Binjai merasa prihatin atas turunnya SK penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar Sumut,” kata Zainuddin Purba di Kantor KPU Binjai, Selasa (17/7).

Politisi yang akrab disapa Pak Uda ini mengaku, kader Golkar di Kota Rambutan sempat berencana membuat gerakan penolakan atas pencopotan sepihak terhadap Ngogesa itu. Namun, kata dia, rencana tersebut mendapat larangan dari Bupati Langkat dua periode tersebut. “Beliau mengatakan, kepentingan dan kemenangan Partai Golkar Sumut adalah di atas segala-galanya,” ungkap Ketua DPRD Kota Binjai ini.

Bahkan, sambung Pak Uda, Ngogesa meminta pencopotan itu tidak perlu untuk dipersoalkan lagi. Bahkan, Ngogesa berpesan kepadanya agar menerima keputusan DPP itu dengan ikhlas. “Putusan ini adalah yang terbaik,” ujar Pak Uda menirukan ucapan Ngogesa.

Lantas, apakah hanya DPD Golkar Binjai saja yang menolak? Pak Uda mengaku ada beberapa DPD Golkar kabupaten kota. Namun, ia enggan menyebutkan DPD mana saja yang menolak keputusan DPP tersebut. “Yang jelas, rencana penolakan itu dari sejumlah DPD Partai Golkar tingkat II itu mendapat larangan dari Ngogesa. Karena Pak Haji Ngogesa Sitepu lebih mengutamakan pemenangan untuk Pemilu 2019 daripada menyoal permasalahan yang tidak ada artinya,” jelasnya.

Bagi Pak Uda, Ngogesa Sitepu telah membangun partai berlambang Pohon Beringin ini dengan sungguh-sungguh. Bahkan, kata dia, Ngogesa juga banyak mengeluarkan kocek pribadinya untuk kebutuhan Partai Golkar.  “Semua tahu apa yang dikerjakan Haji Ngogesa Sitepu. Beliau sudah menerima risiko dari keputusan DPP,” kata dia.

Selama 31 tahun Ngogesa menjadi kader Partai Golkar, Pak Uda mengaku secara persis mengenal betul sosok Bupati Langkat itu. Lantas, apakah setelah pencopotan ini Ngogesa akan lompat ke partai politik lain? Pak Uda menilai, hal tersebut tak akan terjadi. “Begitupun, keputusan DPP Partai Golkar itu tetap menuai pro dan kontra. Setiap organisasi apapun, STM, BKM pun tetap ada pro kontra. Apalagi partai besar seperti ini. Itu hal yang sangat biasa,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, tokoh dan aktivis budaya Sumut Tengku Zainuddin menilai, Ngogesa akan tetap berbuat untuk masyarakat Sumut meski telah lengser dari jabatan Ketua DPD Golkar Sumut. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu gaduh dan risau. “Kepada seluruh rekan-rekan yang ada di pemerintahan dan masyakat tak perlu gaduh. Yakinlah, Ngogesa Sitepu tetap berpihak kepada seluruh rakyat Sumut khususnya Kabupaten Langkat,” kata Tengku Zainuddin di Stabat, Selasa (17/7).

Menurut Zainuddin yang juga seorang advokad ini, hingga kini Ngogesa masih berbuat untuk masyarakat, diantaranya dengan mendukung sepenuhnya  disign sosial yang sedang dikerjakan lingkar nalar dari gerakan Boemi Poetra. “Menyangkut ketahanan budaya, hal ini menunjukkan beliau adalah seorang tokoh yang tidak hanya memikirkan kepentingan kepartaian semata, namun lebih jauh memikirkan kelangsungan budaya dalam konteks kebangsaan,” jelasnya.

Sama-sama kita ketahui, sambung Zainuddin, kalau perolehan suara dari partai politik itu tidak dapat dilepaskan dari ketokohan orang-orang yang ada di dalam partai tersebut. Sosok Ngogesa adalah tokoh yang amat dihormati dan disayangi oleh hampir seluruh kalangan di Sumut terlebih lebih lagi di Kabupaten Langkat.

“Mengingat konon kabarnya suara Golkar adalah suara rakyat, maka perihal akan pencopotannya dari Ketua DPD Golkar Sumut adalah suatu keniscayaan bagi tubuh Golkar sendiri,” pungkas Tengku.

Foto: istimewa
Ketua Partai Golkar Sumut H.Ngogesa Sitepu, SH (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Pusat Ir Airlangga Hartato.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pelengseran Ngogesa Sitepu dari kursi Ketua DPD Partai Golkar Sumut sempat menuai penolakan dari sejumlah DPD kabupaten kota. Bahkan, mereka berencana melayangkan surat penolakan itu ke DPP Partai Golkar, namun Ngogesa melarangnya.

Ketua DPD Partai Golkar Binjai, Zainuddin Purba kepada Sumut Pos mengaku, pencopotan Ngogesa Sitepu dari Ketua DPD Partai Golkar Sumut secara mendadak itu, menyisakan luka mendalam bagi kader di daerah, khususnya di Kota Binjai. Mereka merasa prihatin dengan kebijakan DPP kepada Ngogesa Sitepu.

“Saya sebagai Ketua DPD Golkar Kota Binjai merasa prihatin atas turunnya SK penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar Sumut,” kata Zainuddin Purba di Kantor KPU Binjai, Selasa (17/7).

Politisi yang akrab disapa Pak Uda ini mengaku, kader Golkar di Kota Rambutan sempat berencana membuat gerakan penolakan atas pencopotan sepihak terhadap Ngogesa itu. Namun, kata dia, rencana tersebut mendapat larangan dari Bupati Langkat dua periode tersebut. “Beliau mengatakan, kepentingan dan kemenangan Partai Golkar Sumut adalah di atas segala-galanya,” ungkap Ketua DPRD Kota Binjai ini.

Bahkan, sambung Pak Uda, Ngogesa meminta pencopotan itu tidak perlu untuk dipersoalkan lagi. Bahkan, Ngogesa berpesan kepadanya agar menerima keputusan DPP itu dengan ikhlas. “Putusan ini adalah yang terbaik,” ujar Pak Uda menirukan ucapan Ngogesa.

Lantas, apakah hanya DPD Golkar Binjai saja yang menolak? Pak Uda mengaku ada beberapa DPD Golkar kabupaten kota. Namun, ia enggan menyebutkan DPD mana saja yang menolak keputusan DPP tersebut. “Yang jelas, rencana penolakan itu dari sejumlah DPD Partai Golkar tingkat II itu mendapat larangan dari Ngogesa. Karena Pak Haji Ngogesa Sitepu lebih mengutamakan pemenangan untuk Pemilu 2019 daripada menyoal permasalahan yang tidak ada artinya,” jelasnya.

Bagi Pak Uda, Ngogesa Sitepu telah membangun partai berlambang Pohon Beringin ini dengan sungguh-sungguh. Bahkan, kata dia, Ngogesa juga banyak mengeluarkan kocek pribadinya untuk kebutuhan Partai Golkar.  “Semua tahu apa yang dikerjakan Haji Ngogesa Sitepu. Beliau sudah menerima risiko dari keputusan DPP,” kata dia.

Selama 31 tahun Ngogesa menjadi kader Partai Golkar, Pak Uda mengaku secara persis mengenal betul sosok Bupati Langkat itu. Lantas, apakah setelah pencopotan ini Ngogesa akan lompat ke partai politik lain? Pak Uda menilai, hal tersebut tak akan terjadi. “Begitupun, keputusan DPP Partai Golkar itu tetap menuai pro dan kontra. Setiap organisasi apapun, STM, BKM pun tetap ada pro kontra. Apalagi partai besar seperti ini. Itu hal yang sangat biasa,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, tokoh dan aktivis budaya Sumut Tengku Zainuddin menilai, Ngogesa akan tetap berbuat untuk masyarakat Sumut meski telah lengser dari jabatan Ketua DPD Golkar Sumut. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu gaduh dan risau. “Kepada seluruh rekan-rekan yang ada di pemerintahan dan masyakat tak perlu gaduh. Yakinlah, Ngogesa Sitepu tetap berpihak kepada seluruh rakyat Sumut khususnya Kabupaten Langkat,” kata Tengku Zainuddin di Stabat, Selasa (17/7).

Menurut Zainuddin yang juga seorang advokad ini, hingga kini Ngogesa masih berbuat untuk masyarakat, diantaranya dengan mendukung sepenuhnya  disign sosial yang sedang dikerjakan lingkar nalar dari gerakan Boemi Poetra. “Menyangkut ketahanan budaya, hal ini menunjukkan beliau adalah seorang tokoh yang tidak hanya memikirkan kepentingan kepartaian semata, namun lebih jauh memikirkan kelangsungan budaya dalam konteks kebangsaan,” jelasnya.

Sama-sama kita ketahui, sambung Zainuddin, kalau perolehan suara dari partai politik itu tidak dapat dilepaskan dari ketokohan orang-orang yang ada di dalam partai tersebut. Sosok Ngogesa adalah tokoh yang amat dihormati dan disayangi oleh hampir seluruh kalangan di Sumut terlebih lebih lagi di Kabupaten Langkat.

“Mengingat konon kabarnya suara Golkar adalah suara rakyat, maka perihal akan pencopotannya dari Ketua DPD Golkar Sumut adalah suatu keniscayaan bagi tubuh Golkar sendiri,” pungkas Tengku.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/