“Iya kata rumah sakit ambil di luar, di sini tidak ada. Makanya kami harap kalau ada yang mau mendonorkan darah golongan O kami sangat terbantu, ” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, Usma Polita yang dihubungi guna dimintai tanggapannya soal masalah Ilham tidak menjawab. Demikian dengan pesan singkat yang dilayangkan ke nomor selulernya perihal masalah tersebut juga tidak digubris
Menyikapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD Medan dari Fraksi PPP, Irsal Fikri menerangkan perlu ada evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan. Anggaran yang dialokasikan untuk Dinkes Medan menurutnya mengambil porsi yang cukup besar dari APBD Kota Medan.
“Saya cukup heran juga kenapa masih ada masalah gizi buruk dan bayi dengan kondisi penyakit parag seperti radang paru-paru itu. Padahal, alokasi dana untuk Dinkes Medan cukup besar, 50 persen dari APBD Kota Medan kurang lebih. Makanya perlu ada evaluasi terhadap kinerja Kadinkes Medan, Usma Polita,” ujarnya.
Dengan porsi anggaran yang cukup besar itu dia mempertanyakan apa saja yang dikerjakan Dinkes Medan. Harusnya, dinas tersebut benar-benar turun ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat.
“Jadi jangan cuma menunggu apa yang terjadi. Harus turun ke lapangan. Perhatikan masalah kesehatan apa yang terjadi. Masalah gizi buruk banyak yang tidak terungkap. Ironis rasanya saat usia Kota Medan terus bertambah tua tapi pemerintah abai akan masalah gizi buruk dan masalah kesehatan bayi lainnya, ” ujarnya.
Selanjutnya yang menjadi sorotan lagi adalah keberadaan Puskesmas. Dinkes Medan kurang memperhatikan peran Puskesmas, bahkan kata Irsal Puskesmas seakan tak ada fungsinya. “Pernah saya temui satu Puskesmas di Medan tidak ada dokternya, hanya pegawai-pegawai biasa. Ini kan aneh. Seharusnya Puskesmas itu kan garda terdepan melayani masalah kesehatan masyarakat. Tapi saya lihat seperti tidak ada tindakan,” tandasnya.
Dia berjanji melalui Komisi B segera memanggil Kadinkes Medan Usma Polita. Dan dia meminta kepada wali kota melakukan evaluasi terkait kinerja Usma.
“Jadi Dinkes Medan itu harus jemput bola, bukan cuma menunggu. Cari tahu masalah kesehatan apa yang terjadi masyarakat,” pungkasnya. (dvs/azw)