25 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Nah… Pasar Aksara Terkena Pelebaran Jalan Fly Over Lho

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Terlihat pemadam sedang memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Terlihat pemadam sedang memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan dalam kondisi dilematis untuk membangun kembali Pasar Tradisional Aksara. Hal itu didasarkan pada beberapa sebab. Diantaranya menyangkut gedung yang masih berproses hukum, sebagian besar lahan milik pihak ketiga, dan terkena pelebaran jalan untuk pembangunan fly over Aksara.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, desakan pedagang agar pemko membangun ulang pasar legendaris Kota Medan itu memang cukup sulit terealisasi dalam waktu dekat. Sebab setelah pemko berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) I, usai pembangunan underpass Titikuning maka proyek fly over Kampung Lalang dan Aksara menyusul dikerjakan. “Sudah pasti untuk pelebaran jalannya itu pasti kena. Hal itu kami ketahui setelah koordinasi dengan BBPJN I,” katanya kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Meski secara detil desain (gambar) fly over Aksara belum diterima pemko, namun Akhyar menjelaskan seperti itulah tahapan pembangunan oleh pemerintah pusat. “Jadi setelah underpass Titikuning berjalan, kemudian masuk pekerjaan fly over Kampung Lalang (2018 berjalan), dan di 2019 pembangunan fly over Aksara. Tapi perencanaan mulai tahun depan (2017),” katanya.

Mantan anggota DPRD Medan ini meyakini pasti ada dampak pelebaran jalan di sekitar lokasi Pasar Aksara. Untuk itu Pemko Medan masih akan menunggu desain gambar proyek yang akan dibangun tersebut.

Kesempatan itu Akhyar menyatakan, kalaupun mau dibangun kembali Pasar Aksara, pemko hanya memiliki lahan sedikit dibagian belakang bangunan. “Yang (punya) pemko hanya di belakang. Yang ada lahan parkirnya itu. Selebihnya milik PT AJI (Aksara Jaya Indah),” ungkapnya.

Oleh karena itu PT AJI selaku pengelola gedung Aksara, lanjut Akhyar, masih menunggu kepastian soal pelebaran jalan untuk pembangunan fly over Aksara. “Mereka (AJI) juga menunggu, berapa yang terpakai untuk pelebaran. Kalaupun mau bangun, seberapa yang bisa mereka bangun. Tiba-tiba pas dibangun rupanya kena (pelebaran) pula, waktu mereka rugi,” ujarnya.

Pemko mengaku sangat berat mengungkapkan hal ini kepada para pedagang. Karena beberapa indikator tersebut membuat jalan panjang Pasar Tradisional Aksara dapat dibangun kembali.

“Riil time-nya itu 2 tahun, dengan segala proses hukum dan lain sebagainya. Kalau untuk pembangunan mungkin 1 tahun kita katakan, tahun berikutnya baru bisa gedung dioperasikan,” kata Akhyar.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS Terlihat pemadam sedang memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7).
Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Terlihat pemadam sedang memadamkan sisa-sisa barang yang masih terbakar di Pasar Aksara Medan, Rabu (13/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Medan dalam kondisi dilematis untuk membangun kembali Pasar Tradisional Aksara. Hal itu didasarkan pada beberapa sebab. Diantaranya menyangkut gedung yang masih berproses hukum, sebagian besar lahan milik pihak ketiga, dan terkena pelebaran jalan untuk pembangunan fly over Aksara.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, desakan pedagang agar pemko membangun ulang pasar legendaris Kota Medan itu memang cukup sulit terealisasi dalam waktu dekat. Sebab setelah pemko berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) I, usai pembangunan underpass Titikuning maka proyek fly over Kampung Lalang dan Aksara menyusul dikerjakan. “Sudah pasti untuk pelebaran jalannya itu pasti kena. Hal itu kami ketahui setelah koordinasi dengan BBPJN I,” katanya kepada Sumut Pos, akhir pekan kemarin.

Meski secara detil desain (gambar) fly over Aksara belum diterima pemko, namun Akhyar menjelaskan seperti itulah tahapan pembangunan oleh pemerintah pusat. “Jadi setelah underpass Titikuning berjalan, kemudian masuk pekerjaan fly over Kampung Lalang (2018 berjalan), dan di 2019 pembangunan fly over Aksara. Tapi perencanaan mulai tahun depan (2017),” katanya.

Mantan anggota DPRD Medan ini meyakini pasti ada dampak pelebaran jalan di sekitar lokasi Pasar Aksara. Untuk itu Pemko Medan masih akan menunggu desain gambar proyek yang akan dibangun tersebut.

Kesempatan itu Akhyar menyatakan, kalaupun mau dibangun kembali Pasar Aksara, pemko hanya memiliki lahan sedikit dibagian belakang bangunan. “Yang (punya) pemko hanya di belakang. Yang ada lahan parkirnya itu. Selebihnya milik PT AJI (Aksara Jaya Indah),” ungkapnya.

Oleh karena itu PT AJI selaku pengelola gedung Aksara, lanjut Akhyar, masih menunggu kepastian soal pelebaran jalan untuk pembangunan fly over Aksara. “Mereka (AJI) juga menunggu, berapa yang terpakai untuk pelebaran. Kalaupun mau bangun, seberapa yang bisa mereka bangun. Tiba-tiba pas dibangun rupanya kena (pelebaran) pula, waktu mereka rugi,” ujarnya.

Pemko mengaku sangat berat mengungkapkan hal ini kepada para pedagang. Karena beberapa indikator tersebut membuat jalan panjang Pasar Tradisional Aksara dapat dibangun kembali.

“Riil time-nya itu 2 tahun, dengan segala proses hukum dan lain sebagainya. Kalau untuk pembangunan mungkin 1 tahun kita katakan, tahun berikutnya baru bisa gedung dioperasikan,” kata Akhyar.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/