MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memprihatinkan, hanya berbalut sepotong kain sarung dan diletak di dalam kotak, bayi laki-laki dibuang ke areal RSUD Dr Pirngadi Medan. Seorang perawat yang menemukan, langsung menyelamatkan anak manusia tak ke berdosa itu ke ruang bagian ruang inap bayi.
Kepala Bagian Anak RSUP, Rosmawati Lubis mengatakan, saat bayi kelahiran 20 Agustus 2016 itu ditemukan, ibunya masih sempat menitip sekotak susu, popok dan minyak kayu putih.
“Di dalam kotak itu juga terdapat sepotong surat yang kami yakini ditulis oleh orangtua si bayi. Isi surat itu bertuliskan bahwa alasan bayi itu dibuang karena himpitan ekonomi, dan harapan bahwa jangan sampai kabar bayi itu didengar oleh ke pihak kepolisian,” kata Rosmawati Lubis.
Ia mengatakan, bayi laki-laki yang masih berusia 1,5 bulan itu kini masih berada dalam tanggungjawab RSUD Dr. Pirngadi. “Apapun alasannya, orangtua tidak seharusnya berbuat sekeji itu terhadap anaknya,” katanya.
DIBERI NAMA RIZKI
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengaku prihatin dengan ditemukannya kasus pembuangan bayi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Seharusnya, orangtua bayi bersyukur karena memiliki bayi yang sehat.
“Saya sangat prihatin karena masih ada orang tua yang membuang bayinya. Yang semestinya bayi yang dilahirkan itu harus dirawat dengan baik. Saya nanti akan tetap mengontrolnya,” ujar Dzulmi Eldin usai melihat bayi tersebut yang dirawat di Ruang V/Tanjung, Selasa (4/10) sekira pukul 15.00 WIB, yang sengaja dibuang oleh ibunya.
Setelah melihat kondisi bayi tersebut, Eldin langsung memberi sang bayi nama Rizki. Eldin merasa bersyukur karena kondisinya sehat wal’afiat. Apalagi tadinya ada dokter di RS milik Pemko Medan itu menyatakan bersedia untuk mengangkat anak tersebut.
“Selain prihatin, tetapi kita juga harus bersyukur karena kondisi bayi sehat dan tentunya akan terus dirawat dengan baik. Tadi ada dokter yang mau mengangkatnya, saya juga nanti akan mengontrolnya,” ujarnya lagi.
Menurut Eldin, pemberian nama Rizki adalah harapan kelak sang bayi mendapat rezeki yang banyak. Selain itu, mempunyai akhlak mulia dan memberikan contoh teladan bagi masyarakat.
“Berharap ini bukan fenomena ketidak sayangan orangtua kepada bayi. Tapi ketidak percayaan diri sesuai dengan surat yang dibuat di dalam surat wasiat yang dituliskan oleh orangtua bayi,” jelas Eldin.