Dirinya terpanggil untuk mengurusi kucing liar, awalnya melihat seorang warga mengusir dan menyiram kucing dengan air, saat hewan tersebut hendak mengambil sesuatu di rumah warga. Dari situ, hatinya mulai terpanggil untuk memberi makan setiap kucing di jalanan.
“Kucing kan juga sama dengan kita, sama-sama ciptaan Allah SWT. Di hati ya cuma ada rasa kasihan dan sayang. Nasib mereka sama dengan saya, tanpa saudara dan anak cucu yang merawat, jadi mumpung masih hidup saya mau puas-puasin merawat dan menyayangi kucing,” beber Rizal.
Di sisa hidupnya, Rizal mengaku hanya ingin mencurahkan kasih saying untuk kucing-kucing yang telantar. Bahkan, ia rela tidak makan agar kucing tidak kelaparan. Pria yang kini hidup sebatang kara setelah ditinggal mati istrinya, Ernawati boru Nasution, hanya menghabiskansisa hidup dengan kucing-kucing liar di jalanan. “Saya cuma berdoa, semoga Allah SWT tidak mengambil hidup saya dengan cepat. Sebab, kalau saya meninggal dunia, nanti mereka (kucing) nggak bisa makan,” ujarnya.
Indrawan (47), warga di Belawan mengaku salut dengan ketulusan hati Rizal dalam mengurusi kucing liar. Meski sepanjang ia berumah tangga bersama almarhumah istrinya, belum ada dikaruniai seorang pun anak, namun kebaikkannya membuat mereka terharu.
“Itulah Pak Rizal, dia tak pernah mengeluh dalam merawat kucing-kucing di jalan. Malah kalau ada orang yang memukul kucing liar di Belawan ini, langsung dimarahi olehnya,” pungkas Indrawan. (rul)