23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Makan tak bayar, Oknum Polisi Dilaporkan

MEDAN-Rohana (50) dan suaminya Rusli (53) mendatangi Unit Propam Polda Sumut, Kamis (5/1). Pemilik warung makanan dan minuman di Pasar II, Desa Sigara-gara, Patumbak, Deli Serdang itu merasa dirugikan oleh oknum polisi yang tak mau membayar usai makan dan minum di warungnya.

Menurut Rusli saat ditemui wartawan Sumut Pos di Unit Propam Polda Sumut yang ditemani pengacaranya, Abdi Musa Tarigan menceritakan, Selasa (3/1) lalu seperti biasa dia membuka warungnya. Sekira pukul 16.00 WIB, puluhan personel polisi dan Satpol PP yang akan melakukan razia galian C datang ke warungnya. “Seorang polisi menemukan kartu joker bekas di dalam goni di warung, oknum polisi langsung mengatakan saya menyediakan tempat judi. Terus ia menyuruh anggotanya untuk menggari saya,” terang Rusli.

Setelah selesai razia di lokasi galian C, puluhan polisi berseragam maupun tidak berseragam termasuk Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga berkumpul di sekitar warungnya. Beberapa personel polisi berseragam dan berpakaian sipil langsung masuk ke warung yang saat itu dijaga Rohana dan anaknya. “Polisi-polisi itu langsung pesan  makanan,” jelas Rohana.

Menurut Rohana, usai menghitung dia bingung mau minta bayaran kepada siapa. “Sementara suami saya diikat polisi. Saya tidak tahu sama siapa saya harus mengadu,” terang Rohana.

Selanjutnya, polisi-polisi itu pergi membawa suaminya Rusli dan baru pulang Rabu (4/1). Akibatnya, Rusli dan istrinya mengalami kerugian Rp1.680.000.

Rusli juga menunjukkan bukti laporannya ke Propam Polda Sumut. Dalam laporan dengan nomor:STPL/06/I/2012/Propam dengan nama pelapor Rusli (54), pelaku tertulis personel Sat Samapta Polresta Medan yang dipimpim Kompol Beni Saragih.

Beni Saragih yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu ada anggota yang memesan makan, minum dan rokok di warung.  “Saya tidak ada di warung itu mesan makan, rokok apalagi minum. Saat itu saya hanya menggeledah warung dan mengamankan satu orang, bukan pesan makanan,” ujar Beni.

Sementara Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga, terkejut dengan kabar itu. Apalagi ketika dia ikut dilaporkan. “Wah, belum tahu saya, masa saya dilaporkan karena anggota tidak membayar makanan mereka,” ujar Tagam.

Mantan Kasat Tipikor Poldasu ini sudah memerintahkan Kapolsekta Patumbak Kompol SW Siregar untuk memperhatikan anggota di lapangan. Namun kata Tagam Sinaga, saat Kapolsek Patumbak hendak membayar makanan yang dimakan ratusan personel kepolisian itu, Rusli sang pemilik warung tidak mau menerima.

“Tapi saya hubungi tadi Kapolsek Patumbak mau membayar semua itu, nggak mau pemilik warung menerima. Kasat Reskrim saya pun udah kusuruh membayar yang dimakan anggota, tapi pemilik warung tidak mau menerima,” ujar mantan Kapolres Labuhan Batu itu.(mag-5/gus)

MEDAN-Rohana (50) dan suaminya Rusli (53) mendatangi Unit Propam Polda Sumut, Kamis (5/1). Pemilik warung makanan dan minuman di Pasar II, Desa Sigara-gara, Patumbak, Deli Serdang itu merasa dirugikan oleh oknum polisi yang tak mau membayar usai makan dan minum di warungnya.

Menurut Rusli saat ditemui wartawan Sumut Pos di Unit Propam Polda Sumut yang ditemani pengacaranya, Abdi Musa Tarigan menceritakan, Selasa (3/1) lalu seperti biasa dia membuka warungnya. Sekira pukul 16.00 WIB, puluhan personel polisi dan Satpol PP yang akan melakukan razia galian C datang ke warungnya. “Seorang polisi menemukan kartu joker bekas di dalam goni di warung, oknum polisi langsung mengatakan saya menyediakan tempat judi. Terus ia menyuruh anggotanya untuk menggari saya,” terang Rusli.

Setelah selesai razia di lokasi galian C, puluhan polisi berseragam maupun tidak berseragam termasuk Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga berkumpul di sekitar warungnya. Beberapa personel polisi berseragam dan berpakaian sipil langsung masuk ke warung yang saat itu dijaga Rohana dan anaknya. “Polisi-polisi itu langsung pesan  makanan,” jelas Rohana.

Menurut Rohana, usai menghitung dia bingung mau minta bayaran kepada siapa. “Sementara suami saya diikat polisi. Saya tidak tahu sama siapa saya harus mengadu,” terang Rohana.

Selanjutnya, polisi-polisi itu pergi membawa suaminya Rusli dan baru pulang Rabu (4/1). Akibatnya, Rusli dan istrinya mengalami kerugian Rp1.680.000.

Rusli juga menunjukkan bukti laporannya ke Propam Polda Sumut. Dalam laporan dengan nomor:STPL/06/I/2012/Propam dengan nama pelapor Rusli (54), pelaku tertulis personel Sat Samapta Polresta Medan yang dipimpim Kompol Beni Saragih.

Beni Saragih yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu ada anggota yang memesan makan, minum dan rokok di warung.  “Saya tidak ada di warung itu mesan makan, rokok apalagi minum. Saat itu saya hanya menggeledah warung dan mengamankan satu orang, bukan pesan makanan,” ujar Beni.

Sementara Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga, terkejut dengan kabar itu. Apalagi ketika dia ikut dilaporkan. “Wah, belum tahu saya, masa saya dilaporkan karena anggota tidak membayar makanan mereka,” ujar Tagam.

Mantan Kasat Tipikor Poldasu ini sudah memerintahkan Kapolsekta Patumbak Kompol SW Siregar untuk memperhatikan anggota di lapangan. Namun kata Tagam Sinaga, saat Kapolsek Patumbak hendak membayar makanan yang dimakan ratusan personel kepolisian itu, Rusli sang pemilik warung tidak mau menerima.

“Tapi saya hubungi tadi Kapolsek Patumbak mau membayar semua itu, nggak mau pemilik warung menerima. Kasat Reskrim saya pun udah kusuruh membayar yang dimakan anggota, tapi pemilik warung tidak mau menerima,” ujar mantan Kapolres Labuhan Batu itu.(mag-5/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/