30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Michael Learns To Rock: Medan is Very Nice

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Penampilan Michael Learns To Rock di Entranca Club, Medan, Senin (5/1).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Penampilan Michael Learns To Rock di Entranca Club, Medan, Senin (5/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kehadiran Michael Learns To Rock (MLTR) di Medan, Senin (5/1) tadi malam terasa begitu istimewa. Dalam rangka tour ke Indonesia, Medan menjadi kota kedua setelah Bandung yang disambangi band asal Denmark itu. Pada 2015 ini, trio Jascha Richter, Mikkel Lentz, dan Kare Wanscher sekaligus merilis album terbaru 25 Michael Learns to Rock: The Complete Singles.

Seolah ingin melepaskan dahaga para penggemarnya di Indonesia, khususnya Medan, MLTR langsung membawakan tembang-tembang romantisnya. Band bergenre pop itu mampu membius ratusan penonton yang hadir di Entrance, Hotel Grand Aston Medan.

Sesuai dengan judulnya, Jascha Richter, Mikkel Lentz dan Kare Wanscher merangkum lagu-lagu Michael Learns to Rock selama 25 tahun berkiprah di industri musik dalam album baru tersebut.

Usai membawakan puluhan lagu, konser bertajuk MLTR Indonesia Tour 2015 itu sempat terhenti. Sang vokalis sekaligus keyboardis, Jasa Richter mengatakan ini lagu terakhir bandnya. “This is last song guys,” kata Ricther, di mana setelah tampil langsung turun panggung bersama rekan-rekannya. Lampu panggung pun mati. Pentas lantas kosong. Seakan tak terima, penonton meminta mereka untuk kembali naik ke panggung. Ritcher sempat naik sebentar namun turun lagi. “Be one more,.. Be one more,” seru penonton.

Ketiga musisi legendaris asal Denmark itu pun lantas menyahuti keinginan penggemarnya dengan membawakan lagu berjudul Paint Love dan That’s Way, yang sudah akrab ditelinga pendengarnya. Dua lagu itu sungguh menghipnotis. Penonton bersama-sama bernyanyi dan melambai-lambaikan tangan. Tak sedikit pula dari penonton yang datang bersama pasangannya, tampak saling berpelukan. “Thank you so much, thank you. Medan is very nice, see u to Jakarta,” ujar sang vokalis usai membawakan tembang Breaking My Heart, yang benar-benar menjadi lagu terakhir bandnya.

Kehadiran MLTR di Medan sangat dimanfaatkan para penggemarnya. Terbukti mereka tak ingin kehilangan momen dengan mengabadikan aksi panggung band yang terbentuk sejak 1987 silam itu, dari kamera ponsel dan tablet mereka. “Tentunya ini spesial sekali ya. Kedatangan mereka (MLTR) sungguh membuat penggemarnya merasa terhibur,” kata Putra, salah seorang penonton yang ditemui Sumut Pos.

Putra bahkan rela merogoh kocek Rp900.000 untuk melihat dari dekat band favoritnya itu. “Begitu tahu berita MLTR mau tour dan perfom di Medan sejak akhir tahun kemarin, saya sudah siapkan uang untuk membeli tiketnya,” katanya. (prn/rbb)

Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS Penampilan Michael Learns To Rock di Entranca Club, Medan, Senin (5/1).
Foto: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Penampilan Michael Learns To Rock di Entranca Club, Medan, Senin (5/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kehadiran Michael Learns To Rock (MLTR) di Medan, Senin (5/1) tadi malam terasa begitu istimewa. Dalam rangka tour ke Indonesia, Medan menjadi kota kedua setelah Bandung yang disambangi band asal Denmark itu. Pada 2015 ini, trio Jascha Richter, Mikkel Lentz, dan Kare Wanscher sekaligus merilis album terbaru 25 Michael Learns to Rock: The Complete Singles.

Seolah ingin melepaskan dahaga para penggemarnya di Indonesia, khususnya Medan, MLTR langsung membawakan tembang-tembang romantisnya. Band bergenre pop itu mampu membius ratusan penonton yang hadir di Entrance, Hotel Grand Aston Medan.

Sesuai dengan judulnya, Jascha Richter, Mikkel Lentz dan Kare Wanscher merangkum lagu-lagu Michael Learns to Rock selama 25 tahun berkiprah di industri musik dalam album baru tersebut.

Usai membawakan puluhan lagu, konser bertajuk MLTR Indonesia Tour 2015 itu sempat terhenti. Sang vokalis sekaligus keyboardis, Jasa Richter mengatakan ini lagu terakhir bandnya. “This is last song guys,” kata Ricther, di mana setelah tampil langsung turun panggung bersama rekan-rekannya. Lampu panggung pun mati. Pentas lantas kosong. Seakan tak terima, penonton meminta mereka untuk kembali naik ke panggung. Ritcher sempat naik sebentar namun turun lagi. “Be one more,.. Be one more,” seru penonton.

Ketiga musisi legendaris asal Denmark itu pun lantas menyahuti keinginan penggemarnya dengan membawakan lagu berjudul Paint Love dan That’s Way, yang sudah akrab ditelinga pendengarnya. Dua lagu itu sungguh menghipnotis. Penonton bersama-sama bernyanyi dan melambai-lambaikan tangan. Tak sedikit pula dari penonton yang datang bersama pasangannya, tampak saling berpelukan. “Thank you so much, thank you. Medan is very nice, see u to Jakarta,” ujar sang vokalis usai membawakan tembang Breaking My Heart, yang benar-benar menjadi lagu terakhir bandnya.

Kehadiran MLTR di Medan sangat dimanfaatkan para penggemarnya. Terbukti mereka tak ingin kehilangan momen dengan mengabadikan aksi panggung band yang terbentuk sejak 1987 silam itu, dari kamera ponsel dan tablet mereka. “Tentunya ini spesial sekali ya. Kedatangan mereka (MLTR) sungguh membuat penggemarnya merasa terhibur,” kata Putra, salah seorang penonton yang ditemui Sumut Pos.

Putra bahkan rela merogoh kocek Rp900.000 untuk melihat dari dekat band favoritnya itu. “Begitu tahu berita MLTR mau tour dan perfom di Medan sejak akhir tahun kemarin, saya sudah siapkan uang untuk membeli tiketnya,” katanya. (prn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/