27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Penghuni Melawan: Kami Juga Keluarga Tentara…

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Prajurit TNI mengangkat barang-barang saat melakukan proses pengosongan rumah dinas di Asrama Widuri Mariendal Medan, Selasa (5/1). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan itu, dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Prajurit TNI mengangkat barang-barang saat melakukan proses pengosongan rumah dinas di Asrama Widuri Mariendal Medan, Selasa (5/1). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan itu, dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Eksekusi rumah dinas TNI-AD di Asrama Widuri Jalan Bajak II Kecamatan Medan Amplas berlangsung ricuh, Selasa (5/1) pagi. Puluhan warga sekitar tanpa gentar menghadang langkah belasan Prajurit Kodam I/BB yang hendak melakukan pengosongan rumah dinas.

Saling dorong pun terjadi. Hingga beberapa orang terjatuh. Kendati begitu, empat unit rumah yang sebelumnya dihuni oleh keluarga purnawirawan, berhasil dikosongkan. Hasilnya, semua rumah yang dijadwal dan ditentukan, ditertibkan.

Kejadian bermula dari pemberitahuan untuk mengosongkan rumah pada penghuni beberapa waktu lalu. Berdasar jadwal yang pada pemberitahuan itu, warga melakukan aksi bakar ban bekas di 2 sisi Jalan masuk Asrama Widuri, Selasa (5/1) sekira pukul 09.00 WIB. Saat aksi itu, belasan Prajurit Kodam I/BB, tiba dengan mengendarai 2 unit dump truk pengendali massa (Dalmas) dan beberapa mobil. Seketika warga menghadang. Kericuhan dan ketegangan terjadi. Namun, belasan Prajurit Kodam I/BB terus maju mengosongkan Asrama Widuri di Barak Perwira. Seluruh barang dari dalam rumah yang dihuni keluarga Pak Japrik itu, dikeluarkan lalu diletak di lapangan yang berada tepat di depan rumah itu. Selanjutnya, belasan Prajurit TNI-AD itu bergeser ke Barak Kemuning. Namun, di rumah tersebut, warga memberikan perlawanan, hingga 1 jam lebih pengosongan tak kunjung juga dilakukan.

“Kalian jangan main bongkar. Kami juga keluarga tentara. Tidak ada jiwa pejuang dan kemanusiaan kalian,” ungkap warga disusul sejumlah kaum hawa masuk ke teras rumah itu, untuk membantu melakukan penghadangan.

Konsentrasi warga tiba-tiba terpecah. Sebahagian besar warga seketika pergi meninggalkan rumah. Mereka terlihat menuju Barak Garasi. Ternyata, di Barak Garasi, sebuah rumah dihuni oleh keluarga purnawirawan bermarga Hutagaol, sudah dikosongkan. Namun, melihat sebagian besar barang telah dikeluarkan dari dalam rumah. Tampak warga tidak dapat berbuat untuk membantu penguni rumah.

“Kita enggak bisa onfire. Kebanyakan nengok-nengok aja. Terbatas kekuatan kita,” ucap James Dean Manalu yang disebut-sebut sebagai coordinator warga yang melakukan penghadangan
Saat diwawancarai itu, tiba-tiba James Dean Hutagaol berlari. Pria memakai baju kaos berkera berwarna hitam itu, terlihat memasuki sebuah rumah yang disebut-sebut dihuninya.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Prajurit TNI mengangkat barang-barang saat melakukan proses pengosongan rumah dinas di Asrama Widuri Mariendal Medan, Selasa (5/1). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan itu, dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Prajurit TNI mengangkat barang-barang saat melakukan proses pengosongan rumah dinas di Asrama Widuri Mariendal Medan, Selasa (5/1). Rumah dinas yang dihuni keluarga purnawirawan itu, dikosongkan untuk selanjutnya akan ditempati oleh prajurit TNI yang masih aktif.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Eksekusi rumah dinas TNI-AD di Asrama Widuri Jalan Bajak II Kecamatan Medan Amplas berlangsung ricuh, Selasa (5/1) pagi. Puluhan warga sekitar tanpa gentar menghadang langkah belasan Prajurit Kodam I/BB yang hendak melakukan pengosongan rumah dinas.

Saling dorong pun terjadi. Hingga beberapa orang terjatuh. Kendati begitu, empat unit rumah yang sebelumnya dihuni oleh keluarga purnawirawan, berhasil dikosongkan. Hasilnya, semua rumah yang dijadwal dan ditentukan, ditertibkan.

Kejadian bermula dari pemberitahuan untuk mengosongkan rumah pada penghuni beberapa waktu lalu. Berdasar jadwal yang pada pemberitahuan itu, warga melakukan aksi bakar ban bekas di 2 sisi Jalan masuk Asrama Widuri, Selasa (5/1) sekira pukul 09.00 WIB. Saat aksi itu, belasan Prajurit Kodam I/BB, tiba dengan mengendarai 2 unit dump truk pengendali massa (Dalmas) dan beberapa mobil. Seketika warga menghadang. Kericuhan dan ketegangan terjadi. Namun, belasan Prajurit Kodam I/BB terus maju mengosongkan Asrama Widuri di Barak Perwira. Seluruh barang dari dalam rumah yang dihuni keluarga Pak Japrik itu, dikeluarkan lalu diletak di lapangan yang berada tepat di depan rumah itu. Selanjutnya, belasan Prajurit TNI-AD itu bergeser ke Barak Kemuning. Namun, di rumah tersebut, warga memberikan perlawanan, hingga 1 jam lebih pengosongan tak kunjung juga dilakukan.

“Kalian jangan main bongkar. Kami juga keluarga tentara. Tidak ada jiwa pejuang dan kemanusiaan kalian,” ungkap warga disusul sejumlah kaum hawa masuk ke teras rumah itu, untuk membantu melakukan penghadangan.

Konsentrasi warga tiba-tiba terpecah. Sebahagian besar warga seketika pergi meninggalkan rumah. Mereka terlihat menuju Barak Garasi. Ternyata, di Barak Garasi, sebuah rumah dihuni oleh keluarga purnawirawan bermarga Hutagaol, sudah dikosongkan. Namun, melihat sebagian besar barang telah dikeluarkan dari dalam rumah. Tampak warga tidak dapat berbuat untuk membantu penguni rumah.

“Kita enggak bisa onfire. Kebanyakan nengok-nengok aja. Terbatas kekuatan kita,” ucap James Dean Manalu yang disebut-sebut sebagai coordinator warga yang melakukan penghadangan
Saat diwawancarai itu, tiba-tiba James Dean Hutagaol berlari. Pria memakai baju kaos berkera berwarna hitam itu, terlihat memasuki sebuah rumah yang disebut-sebut dihuninya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/