30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Bayi Korban Traficking Diboyong ke Polres Belawan

Bayi perempuan korban traficcking.(Parlindungan/Sumut Pos)
Bayi perempuan korban traficcking.(Parlindungan/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Seorang bayi korban traficking, diboyong Kepolisian Polres Belawan. Bayi perempuan tersebut, dibawa guna keperluan penyidikan. Hal itu dikatakan Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Efendi.

Dengan begitu, bayi korban traficking yang masih dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan tinggal 3 orang.”Belum tahu kapan dikembalikan ke sini. Tergantung kepentingan penyidikan. Kita hanya mengurusi pelayanan kesehatan, ” ujar Edwin.

Sementara itu, dari ruang Neonati RSUD dr Pirngadi Medan, terlihat hanya 1 bayi yang tinggal. Bayi perempuan itu sedang tertidur lelap. Kondisi kesehatan bayi tersebut cukup baik.  Sedangkan di di ruang Theraphy, ada 2 bayi korban traficking, yakni bayi perempuan dan bayi laki-laki. Namun, bayi laki-laki, sudah membaik dari batuk, setelah sempat dipindahkan ke ruang Theraphy dari ruang Neonati. Bahkan, menerut perawat yang enggan namanya disebut itu, bayi laki-laki tersebut sudah bisa diserahkan ke Dinas Sosial, sesuai keterangan Dokter yang menangani, dr Veraluna.

Disinggung soal bayi perempuan yang sejak awal dirawat di ruangan Theraphy, kata Perawat itu, memang harus dirawat intensif. Sementara seorang bayi, yakni berjenis kelamin perempuan yang memiliki berat badan 6,5 Kg dan panjang 75 cm, dibawa ke ruang Theraphy karena harus dirawat intensif karena menderita demam dan anemia. Bahkan, karena tidak dapat minum susu secara normal, bayi itu dipasangkan selang Ngt.

Sekitar 2 minggu di RSUD dr Pirngadi Medan, 2 bayi yang menderita ISPA, yakni bayi bayi laki-laki dengan berat badan 3.820 gram, panjang 55 cm dan usia 1 bulan 13 hari, bayi perempuan dengan berat 4.500 gram, panjang 63 Cm dan usia 2 bulan 15 hari, dipindahkan ke ruang Theraphy. Dengan begitu, ada 3 bayi dirawat di ruang Theraphy. Namun, beberapa hari dirawat di ruang Theraphy itu, kedua bayi itu dikembalikan ke ruang Neonati Tanjung, sehingga tinggal bayi prempuan yang menderita deman dan anemia itu, seorang diri di ruang Theraphy. (ain/ila)

 

Bayi perempuan korban traficcking.(Parlindungan/Sumut Pos)
Bayi perempuan korban traficcking.(Parlindungan/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO  -Seorang bayi korban traficking, diboyong Kepolisian Polres Belawan. Bayi perempuan tersebut, dibawa guna keperluan penyidikan. Hal itu dikatakan Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Efendi.

Dengan begitu, bayi korban traficking yang masih dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan tinggal 3 orang.”Belum tahu kapan dikembalikan ke sini. Tergantung kepentingan penyidikan. Kita hanya mengurusi pelayanan kesehatan, ” ujar Edwin.

Sementara itu, dari ruang Neonati RSUD dr Pirngadi Medan, terlihat hanya 1 bayi yang tinggal. Bayi perempuan itu sedang tertidur lelap. Kondisi kesehatan bayi tersebut cukup baik.  Sedangkan di di ruang Theraphy, ada 2 bayi korban traficking, yakni bayi perempuan dan bayi laki-laki. Namun, bayi laki-laki, sudah membaik dari batuk, setelah sempat dipindahkan ke ruang Theraphy dari ruang Neonati. Bahkan, menerut perawat yang enggan namanya disebut itu, bayi laki-laki tersebut sudah bisa diserahkan ke Dinas Sosial, sesuai keterangan Dokter yang menangani, dr Veraluna.

Disinggung soal bayi perempuan yang sejak awal dirawat di ruangan Theraphy, kata Perawat itu, memang harus dirawat intensif. Sementara seorang bayi, yakni berjenis kelamin perempuan yang memiliki berat badan 6,5 Kg dan panjang 75 cm, dibawa ke ruang Theraphy karena harus dirawat intensif karena menderita demam dan anemia. Bahkan, karena tidak dapat minum susu secara normal, bayi itu dipasangkan selang Ngt.

Sekitar 2 minggu di RSUD dr Pirngadi Medan, 2 bayi yang menderita ISPA, yakni bayi bayi laki-laki dengan berat badan 3.820 gram, panjang 55 cm dan usia 1 bulan 13 hari, bayi perempuan dengan berat 4.500 gram, panjang 63 Cm dan usia 2 bulan 15 hari, dipindahkan ke ruang Theraphy. Dengan begitu, ada 3 bayi dirawat di ruang Theraphy. Namun, beberapa hari dirawat di ruang Theraphy itu, kedua bayi itu dikembalikan ke ruang Neonati Tanjung, sehingga tinggal bayi prempuan yang menderita deman dan anemia itu, seorang diri di ruang Theraphy. (ain/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/