26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Anis Matta Dielukan, Mentan jadi Target

MEDAN-Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta melakukan konsolidasi di Medan, kemarin. Kehadirannya dieluk-elukan kader partai berlambang dua sabit itu. Sementara di hari yang sama, Ketua KPK Abraham Samad juga hadir di Medan. Di sela kegiatannya, Samad mengatakan Menteri Pertanian Suswono yang berasal dari PKS tetap menjadi target kasus dugaan suap kuota impor daging sapi.

Dalam konferensi pers seusai pelatihan bersama antara penyidik dan Jaksa Penuntut Umum Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Poldasu, Kejatisu, auditor BPK perwakilan Sumut, dan auditor BPKP perwakilan Sumut di Medan, Selasa (5/2), Samad menegaskan pihaknya segera memeriksa Mentan Suswono dalam kapasitas sebagai saksi. Kendati begitu, Abraham tak merinci kapan jadwal pemeriksaan terhadap Suswono dilakukan.

“Dalam waktu dekat, Menteri Pertanian akan diperiksa sebagai saksi,” katanya. Samad memastikan KPK tidak akan berhenti mendalami kasus itu, meski saat ini belum ada perkembangan terbaru yang bisa disampaikan ke publik terkait kasus suap impor daging sapi. Dikatakan dia, publik nantinya dapat mencermati keterlibatan pihak lain dalam kasus suap impor sapi yang tengah disidik KPK.

“Hingga kini belum ada progres baru yang bisa disampaikan kepada publik, tapi KPK terus mengusut kasus ini. Silakan masyarakat mengawasi kasus ini. Kami menganggap pengungkapan korupsi bisa berhasil bila digerakkan secara bersama,” tukasnya.

Samad mengingatkan penahanan terhadap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlepas dari muatan politis. Sebab dalam perkara itu memang ada keterlibatan LHI. “Tidak ada unsur politis. Ada rumor penangkapan LHI untuk melengserkan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai Presiden PKS, kemudian menaikkan Anis Matta,” ungkapnya.

Kendati dia dan Anis Matta sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, tapi penangkapan LHI tak ada kaitan dengan motif memuluskan jabatan Anis sebagai orang nomor satu di PKS. “Penangkapan Presiden PKS LHI sesuai target dan prosedur. Itu sama sekali tak ada hubungan,” ucapnya.

Samad menegaskan institusi anti-rasuah itu tidak pernah melakukan tebang pilih dalam pengungkapan kasus korupsi. “Siapapun dia, baik pengurus partai, pejabat pemerintah atau penegak hukum yang terindikasi korupsi dan cukup bukti langsung dilakukan penyelidikan,” tegasnya.

Sementara itu, gema takbir menyambut kehadiran Presiden PKS Anis Matta di convention hall Santika Hotel, Medan, Selasa (5/2). Anis Matta hadir dalam kegiatan bertajuk Konsolidasi dan Temu Tokoh itu sebagai upaya merapatkan barisan para pendukungnya pasca penahanan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq oleh KPK beberapa waktu lalu.

Dengan gaya orasinya yang penuh semangat dan berapi-api, Anis Matta selama 15 menit membakar dan membangkitkan semangat para kadernya. Tak hanya takbir dan doa, mantan Sekjend PKS itu juga menyitir sepenggal puisi Aku karya Chairil Anwar, penyair legendaris dari Medan.

“Kami ingin hidup seribu tahun lagi.Kita ingin hidup seribu tahun lagi. PKS ingin hidup seribu tahun lagi!” teriak Anis Matta yang disambut takbir ribuan pendukungnya.

Antuasiasme penyambutan Anis Matta di Medan memang terbilang luar biasa. Tanpa undangan resmi, kabar kehadiran Presiden PKS itu tersebar berantai dari mulut ke mulut dan via telepon. Tak hanya kader atau simpatisan dari Medan, konsolidasi tersebut ternyata juga diikuti ratusan kader dari Kabupaten Deliserdang, Kota Binjai, bahkan Kabupaten Mandailing Natal.

“Anda lihat sendiri tadi, mereka antusias. Bahkan tempat saja tidak cukup. Inilah gambaran suasana hati para kader. Tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga di seluruh Indonesia,” kata Anis.

Ia mengatakan kedatangannya ke Sumut adalah roadshow yang kedua setelah sebelumnya ia datang ke Jawa Barat setelah diangkat menjadi Presiden PKS menggantikan Lutfi Hasan Ishaaq. Tujuan utama roadshow tersebut untuk melakukan konsolidasi internal dengan kader-kader di daerah dalam upaya memenangkan pilkada yang dalam waktu dekat ini akan digelar yakni pemilihan Gubernur Sumatera Utara dan Jawa Barat. “Saya mencium bau kemenangan di sini,” tegasnya.

Mengenai tudingan beberapa oknum kepada dirinya terlibat kasus korupsi seperti yang disampaikan Yusuf Supendi, Anis Matta enggan memberikan komenter. “Kalau soal tudingan yang dialamatkan kepada saya, kita serahkan saja semuanya kepada KPK. Biarlah hukum yang menentukan,” jelasnya.
Akhirnya,  di hadapan ribuan kader dan simpatisan PKS, Anis Matta menyampaikan tiga hal yang dapat dijadikan inspirasi keluar dari masalah, yakni kisah Nabi Yusuf saat dijebloskan oleh saudara-saudaranya sendiri ke dalam sumur, kisah Nabi Muhammad saat ditinggal mati Khadizah dan Abdul Muthalib. “Inspirasi yang ketiga, saya mengajak semua kader untuk menyaksikan film Mission Impossible 4 “Ghost Protocol”. Jika semua kader telah menjadikan ketiga hal tersebut dalam inspirasinya, kita akan keluar dari masalah dan akan memenangkan pemilu 2014,” pungkasnya. (far//mag-5/mag-7)

MEDAN-Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta melakukan konsolidasi di Medan, kemarin. Kehadirannya dieluk-elukan kader partai berlambang dua sabit itu. Sementara di hari yang sama, Ketua KPK Abraham Samad juga hadir di Medan. Di sela kegiatannya, Samad mengatakan Menteri Pertanian Suswono yang berasal dari PKS tetap menjadi target kasus dugaan suap kuota impor daging sapi.

Dalam konferensi pers seusai pelatihan bersama antara penyidik dan Jaksa Penuntut Umum Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Poldasu, Kejatisu, auditor BPK perwakilan Sumut, dan auditor BPKP perwakilan Sumut di Medan, Selasa (5/2), Samad menegaskan pihaknya segera memeriksa Mentan Suswono dalam kapasitas sebagai saksi. Kendati begitu, Abraham tak merinci kapan jadwal pemeriksaan terhadap Suswono dilakukan.

“Dalam waktu dekat, Menteri Pertanian akan diperiksa sebagai saksi,” katanya. Samad memastikan KPK tidak akan berhenti mendalami kasus itu, meski saat ini belum ada perkembangan terbaru yang bisa disampaikan ke publik terkait kasus suap impor daging sapi. Dikatakan dia, publik nantinya dapat mencermati keterlibatan pihak lain dalam kasus suap impor sapi yang tengah disidik KPK.

“Hingga kini belum ada progres baru yang bisa disampaikan kepada publik, tapi KPK terus mengusut kasus ini. Silakan masyarakat mengawasi kasus ini. Kami menganggap pengungkapan korupsi bisa berhasil bila digerakkan secara bersama,” tukasnya.

Samad mengingatkan penahanan terhadap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlepas dari muatan politis. Sebab dalam perkara itu memang ada keterlibatan LHI. “Tidak ada unsur politis. Ada rumor penangkapan LHI untuk melengserkan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai Presiden PKS, kemudian menaikkan Anis Matta,” ungkapnya.

Kendati dia dan Anis Matta sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, tapi penangkapan LHI tak ada kaitan dengan motif memuluskan jabatan Anis sebagai orang nomor satu di PKS. “Penangkapan Presiden PKS LHI sesuai target dan prosedur. Itu sama sekali tak ada hubungan,” ucapnya.

Samad menegaskan institusi anti-rasuah itu tidak pernah melakukan tebang pilih dalam pengungkapan kasus korupsi. “Siapapun dia, baik pengurus partai, pejabat pemerintah atau penegak hukum yang terindikasi korupsi dan cukup bukti langsung dilakukan penyelidikan,” tegasnya.

Sementara itu, gema takbir menyambut kehadiran Presiden PKS Anis Matta di convention hall Santika Hotel, Medan, Selasa (5/2). Anis Matta hadir dalam kegiatan bertajuk Konsolidasi dan Temu Tokoh itu sebagai upaya merapatkan barisan para pendukungnya pasca penahanan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq oleh KPK beberapa waktu lalu.

Dengan gaya orasinya yang penuh semangat dan berapi-api, Anis Matta selama 15 menit membakar dan membangkitkan semangat para kadernya. Tak hanya takbir dan doa, mantan Sekjend PKS itu juga menyitir sepenggal puisi Aku karya Chairil Anwar, penyair legendaris dari Medan.

“Kami ingin hidup seribu tahun lagi.Kita ingin hidup seribu tahun lagi. PKS ingin hidup seribu tahun lagi!” teriak Anis Matta yang disambut takbir ribuan pendukungnya.

Antuasiasme penyambutan Anis Matta di Medan memang terbilang luar biasa. Tanpa undangan resmi, kabar kehadiran Presiden PKS itu tersebar berantai dari mulut ke mulut dan via telepon. Tak hanya kader atau simpatisan dari Medan, konsolidasi tersebut ternyata juga diikuti ratusan kader dari Kabupaten Deliserdang, Kota Binjai, bahkan Kabupaten Mandailing Natal.

“Anda lihat sendiri tadi, mereka antusias. Bahkan tempat saja tidak cukup. Inilah gambaran suasana hati para kader. Tidak hanya di Sumatera Utara, tetapi juga di seluruh Indonesia,” kata Anis.

Ia mengatakan kedatangannya ke Sumut adalah roadshow yang kedua setelah sebelumnya ia datang ke Jawa Barat setelah diangkat menjadi Presiden PKS menggantikan Lutfi Hasan Ishaaq. Tujuan utama roadshow tersebut untuk melakukan konsolidasi internal dengan kader-kader di daerah dalam upaya memenangkan pilkada yang dalam waktu dekat ini akan digelar yakni pemilihan Gubernur Sumatera Utara dan Jawa Barat. “Saya mencium bau kemenangan di sini,” tegasnya.

Mengenai tudingan beberapa oknum kepada dirinya terlibat kasus korupsi seperti yang disampaikan Yusuf Supendi, Anis Matta enggan memberikan komenter. “Kalau soal tudingan yang dialamatkan kepada saya, kita serahkan saja semuanya kepada KPK. Biarlah hukum yang menentukan,” jelasnya.
Akhirnya,  di hadapan ribuan kader dan simpatisan PKS, Anis Matta menyampaikan tiga hal yang dapat dijadikan inspirasi keluar dari masalah, yakni kisah Nabi Yusuf saat dijebloskan oleh saudara-saudaranya sendiri ke dalam sumur, kisah Nabi Muhammad saat ditinggal mati Khadizah dan Abdul Muthalib. “Inspirasi yang ketiga, saya mengajak semua kader untuk menyaksikan film Mission Impossible 4 “Ghost Protocol”. Jika semua kader telah menjadikan ketiga hal tersebut dalam inspirasinya, kita akan keluar dari masalah dan akan memenangkan pemilu 2014,” pungkasnya. (far//mag-5/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/