23.1 C
Medan
Monday, January 20, 2025

Catat! Lapor Polisi Cukup via Handphone

 Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel menjelaskan, dilahirkan inovasi berbasis IT ini berangkat dari program nawa cita Presiden Jokowi dan program prioritas Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberikan pelayanan yang semakin akurat serta mudah dijangkau dalam tempo 24 jam. Polda Sumut, kata Rycko, menjabarkan peningkatan pelayanan publik dengan membangun sebuah program yang terintegrasi oleh jajaran Polres di Sumut. Selain itu, juga sebagai bentuk kecintaan dan mendekatkan diri kepada masyarakat serta menyayanginya.

“Kami hadirkan suatu bentuk pelayanan kepolisian, kapan saja, di mana saja dan mendownload suatu aplikasi. Kami laporkan kepada masyarakat Sumut bahwa, Polisi Kita ada dua bentuk pelayanan,” ujar mantan ajudan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Pertama, memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengakses polisi secara online. Kemudian menggambarkan peta konflik. “Ada bentuk panggilan darurat dan respon cepat, sehingga masyarakat dapat memanggil dengan cepat, maka akan datang dengan cepat. Kedua, berbagai pengaduan dan pelayanan polisi juga dapat diakses secara online. Seperti SKCK, STNK online dan terintegrasi dengan Jaksa mengenai SP2HP,” tandas mantan Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut.

Di tempat yang sama, Menpan RB, Asman Abnur mengatakan, lahirnya inovasi berbasis IT merupakan bagian program kerja 100 hari Tito. “Hari ini menjadi contoh dan bukti, ada perubahan di tubuh Polri,” ujarnya.

Menurut dia, program itu adalah bukti kedekatan polisi dengan masyarakat. Sebab, informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat diterima oleh personel dengan cepat. Dia menambahkan, inovasi-inovasi baru harus dilahirkan tidak hanya instansi Polri saja. Lembaga pemerintah lain yang berkaitan dengan pelayanan publik pun harus demikian. Begitupun, lahirnya inovasi baru ini juga tak terlepas dari komitmen dari pucuk pimpinan tersebut. (ted/mag-2/ril)

 Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel menjelaskan, dilahirkan inovasi berbasis IT ini berangkat dari program nawa cita Presiden Jokowi dan program prioritas Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberikan pelayanan yang semakin akurat serta mudah dijangkau dalam tempo 24 jam. Polda Sumut, kata Rycko, menjabarkan peningkatan pelayanan publik dengan membangun sebuah program yang terintegrasi oleh jajaran Polres di Sumut. Selain itu, juga sebagai bentuk kecintaan dan mendekatkan diri kepada masyarakat serta menyayanginya.

“Kami hadirkan suatu bentuk pelayanan kepolisian, kapan saja, di mana saja dan mendownload suatu aplikasi. Kami laporkan kepada masyarakat Sumut bahwa, Polisi Kita ada dua bentuk pelayanan,” ujar mantan ajudan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Pertama, memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk mengakses polisi secara online. Kemudian menggambarkan peta konflik. “Ada bentuk panggilan darurat dan respon cepat, sehingga masyarakat dapat memanggil dengan cepat, maka akan datang dengan cepat. Kedua, berbagai pengaduan dan pelayanan polisi juga dapat diakses secara online. Seperti SKCK, STNK online dan terintegrasi dengan Jaksa mengenai SP2HP,” tandas mantan Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut.

Di tempat yang sama, Menpan RB, Asman Abnur mengatakan, lahirnya inovasi berbasis IT merupakan bagian program kerja 100 hari Tito. “Hari ini menjadi contoh dan bukti, ada perubahan di tubuh Polri,” ujarnya.

Menurut dia, program itu adalah bukti kedekatan polisi dengan masyarakat. Sebab, informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat diterima oleh personel dengan cepat. Dia menambahkan, inovasi-inovasi baru harus dilahirkan tidak hanya instansi Polri saja. Lembaga pemerintah lain yang berkaitan dengan pelayanan publik pun harus demikian. Begitupun, lahirnya inovasi baru ini juga tak terlepas dari komitmen dari pucuk pimpinan tersebut. (ted/mag-2/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/