Kepala Pasar Mini Marelan Halim Tambunan menambahkan, tidak ada tindakan semena-mena pihaknya dalam kegiatan pengosongan kios pedagang pada hari itu. Bahkan pihaknya berkenan membantu pedagang yang kesulitan saat merapikan kembali kios tersebut.
“Dugaan kami ada pihak-pihak yang sengaja mengorganisir kejadian ini. Padahal waktu itu pedagang senang mengerjakan imbauan Pemko secara sukarela. Tujuannya untuk membuka akses jalan saat relokasi nanti ke gedung pasar yang baru,” katanya.
Kata dia, mayoritas pedagang sudah setuju mengosongkan kios mereka. Pedagang juga menginginkan bersama-sama direlokasi nantinya. “Tidak ada keributan apapun. Aksi koboy dan pengrusakan seperti yang diberitakan di media online. Pedagang senang kok mengosongkan kiosnya sendiri. Semuanya berlangsung kondusif. Lagian ada aparat hukum saat kegiatan tersebut,” katanya.
Dirut PD Pasar Medan Rusdi Sinuraya mengatakan, kegiatan pengosongan tersebut baru bersifat sukarela dan belum operasi secara resmi untuk proses relokasi pedagang ke gedung pasar yang baru. “Semuanya yang kita lakukan sudah berdasarkan prosedur. Ada dasar mengapa kami lakukan himbauan pengosongan itu. Hal ini secara bertahap dilakukan agar relokasi sebelum operasional di gedung baru bisa terlaksana maksimal. Bahkan ada seorang pedagang bernama Jumadi, sudah membongkar sendiri lapaknya seminggu lalu,” katanya.
Sebelumnya, beredar berita adanya para pedagang merasa keberatan dan telah dirugikan atas aksi koboy yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) terhadap pedagang Pasar Marelan lama, Sabtu (3/3) sore. Para pedagang menganggap pembongkaran tanpa pemberitahuan dan tanpa memikirkan harta benda pedagang, para OTK menghancurkan lapak pedagang. Selain menghancurkan lapak, bahan bangunan lapak pedagang juga dicuri hingga puluhan pedagang mengalami kerugian puluhan juta rupiah. (prn/ila)