27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Biaya Rental Tak Dibayar Tim ESJA, Pemilik Mobil ‘Demo’ di KPUD dan Polresta

Merasa jengkel lantaran sisa biaya rental mobil toyota Avanza BK 1121 QL dan Daihatsu Xenia BK 1458 QP miliknya belum dibayar oleh tim pemenangan pasangan ESJA, Joniar Nainggolan nekad menggelar ‘demo tunggal’ di kantor KPUD Sumut dan Mapolresta, Medan, Kamis (4/4).

DEMO: Mobil milik Joniar  digunakan  demo tunggal  KPUD Sumut  Mapoldasu, kemarin. //parlindungan harahap/sumut pos
DEMO: Mobil milik Joniar yang digunakan dalam demo tunggal di KPUD Sumut dan Mapoldasu, kemarin. //parlindungan harahap/sumut pos

AKSI itu dilakukan dengan menempelkan sejumlah poster bertuliskan tuntutannya di seluruh badan mobil. Korban yang juga salah seorang pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu membawa mobilnya yang dibalut poster itu keliling kota Medan. Dia menyinggahi sejumlah kantor instansi pemerintah, termasuk Mapolresta Medan di Jalan HM Said, Medan.

Aksi Joniar ini cukup efektif. Kehadirannya di Mapolresta Medan menjadi pusat perhatian.

Terlebih, saat Joniar memarkirkan mobilnya tersebut di halaman Polresta Medan. Tak sedikit orang yang melintas langsung berhenti di dekat mobil milik Joniar.

Didorong rasa penasaran tak sedikit orang yang membaca tulisan di bodi mobil itu langsung berhenti.

Saat ditanyai Sumut Pos, lelaki yang berdomisili di Jalan Pelita IV Gang Serayu itu mengaku menggelar aksi lantaran kecewa atas tindakan tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018 Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi (ESJA).

Pasangan nomor urut dua yang kini menggugat hasil Pilgubsu di Mahkamah  Konstitusi itu meninggalkan utang senilai Rp2,5 juta kepada Joniar. Tak cuma uang rental yang belum dibayar, tapi juga kelengkapan mobil yang rusak saat direntalkan belum diganti.

Kronologis bermula saat Joniar selaku pemilik mobil dan tim ESJA sepakat menyewa mobil  Rp4,5 juta per bulan. Selama masa sewa dua bulan pembayaran berjalan lancar.

Akan tetapi saat masa sewa habis, tim ESJA berniat menyewa kembali selama 10 hari, dan sisa 10 hari itu yang diklaim belum dibayarkan kepada pemilik mobil. Harga sewa disepakati Rp250 ribu per hari.

‘’Salah satu velg racing mobil saya juga ditukar dengan velg kaleng. Kerugian saya ini juga belum diganti. Surat sewa mobil diteken oleh seseorang bernama Dedi Hutabarat, “ ungkap Joniar kepada Sumut Pos.

Dengan maksud mencuri perhatian pengendara yang melintas, Joniar sempat berhenti di bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto  sebelum mendatangi kantor Posko Pemenangan ESJA  di Jalan Bambu.
“Kalau tidak selesai juga  saya akan tempuh jalur hukum. Dalam waktu dekat akan saya laporkan kasus ini ke polisi. Saya sudah mencoba menghubungi Bintatar Hutabarat tapi dia bilang dia tidak ada urusan lagi di situ.
Padahal, mobil itu diserahkan di kantor Posko Pemenangan ESJA di Jalan Bambu yang merupakan rumah Bintatar karena selama kampanye mobil itu diparkir di situ, “ pungkasnya. (mag-10)

Merasa jengkel lantaran sisa biaya rental mobil toyota Avanza BK 1121 QL dan Daihatsu Xenia BK 1458 QP miliknya belum dibayar oleh tim pemenangan pasangan ESJA, Joniar Nainggolan nekad menggelar ‘demo tunggal’ di kantor KPUD Sumut dan Mapolresta, Medan, Kamis (4/4).

DEMO: Mobil milik Joniar  digunakan  demo tunggal  KPUD Sumut  Mapoldasu, kemarin. //parlindungan harahap/sumut pos
DEMO: Mobil milik Joniar yang digunakan dalam demo tunggal di KPUD Sumut dan Mapoldasu, kemarin. //parlindungan harahap/sumut pos

AKSI itu dilakukan dengan menempelkan sejumlah poster bertuliskan tuntutannya di seluruh badan mobil. Korban yang juga salah seorang pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu membawa mobilnya yang dibalut poster itu keliling kota Medan. Dia menyinggahi sejumlah kantor instansi pemerintah, termasuk Mapolresta Medan di Jalan HM Said, Medan.

Aksi Joniar ini cukup efektif. Kehadirannya di Mapolresta Medan menjadi pusat perhatian.

Terlebih, saat Joniar memarkirkan mobilnya tersebut di halaman Polresta Medan. Tak sedikit orang yang melintas langsung berhenti di dekat mobil milik Joniar.

Didorong rasa penasaran tak sedikit orang yang membaca tulisan di bodi mobil itu langsung berhenti.

Saat ditanyai Sumut Pos, lelaki yang berdomisili di Jalan Pelita IV Gang Serayu itu mengaku menggelar aksi lantaran kecewa atas tindakan tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018 Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi (ESJA).

Pasangan nomor urut dua yang kini menggugat hasil Pilgubsu di Mahkamah  Konstitusi itu meninggalkan utang senilai Rp2,5 juta kepada Joniar. Tak cuma uang rental yang belum dibayar, tapi juga kelengkapan mobil yang rusak saat direntalkan belum diganti.

Kronologis bermula saat Joniar selaku pemilik mobil dan tim ESJA sepakat menyewa mobil  Rp4,5 juta per bulan. Selama masa sewa dua bulan pembayaran berjalan lancar.

Akan tetapi saat masa sewa habis, tim ESJA berniat menyewa kembali selama 10 hari, dan sisa 10 hari itu yang diklaim belum dibayarkan kepada pemilik mobil. Harga sewa disepakati Rp250 ribu per hari.

‘’Salah satu velg racing mobil saya juga ditukar dengan velg kaleng. Kerugian saya ini juga belum diganti. Surat sewa mobil diteken oleh seseorang bernama Dedi Hutabarat, “ ungkap Joniar kepada Sumut Pos.

Dengan maksud mencuri perhatian pengendara yang melintas, Joniar sempat berhenti di bundaran Majestik di Jalan Gatot Subroto  sebelum mendatangi kantor Posko Pemenangan ESJA  di Jalan Bambu.
“Kalau tidak selesai juga  saya akan tempuh jalur hukum. Dalam waktu dekat akan saya laporkan kasus ini ke polisi. Saya sudah mencoba menghubungi Bintatar Hutabarat tapi dia bilang dia tidak ada urusan lagi di situ.
Padahal, mobil itu diserahkan di kantor Posko Pemenangan ESJA di Jalan Bambu yang merupakan rumah Bintatar karena selama kampanye mobil itu diparkir di situ, “ pungkasnya. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/