30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pagi-pagi Minta Uang Judi, Maria Kejar Ibunya Pakai Pisau

Foto: Fadli/PM Br Hutapea mengadukan putri sulungnya, Maria, yang mengejarnya pakai pisau, ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4/2016).
Foto: Fadli/PM
Br Hutapea mengadukan putri sulungnya, Maria, yang mengejarnya pakai pisau, ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena tak diberi modal bermain judi, Maria Cristiani Siregar (31) menganiaya dan nyaris membunuh ibu kandungnya. Takut nyawanya melayang di tangan sang anak, sang ibu Boru Hutapea (50), warga Jalan Durung Pasar 2, Medan Tembung, mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4) sore.

Korban yang terlihat syok mengaku, peristiwa itu terjadi Selasa dini hari sekira pukul 03.00 WIB. “Pagi itu saya dan keempat adik Maria tengah tidur lelap dalam rumah. Tiba-tiba dia datang menggedor-gedor pintu sembari berteriak dari luar rumah,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar teriakan dari luar, korban pun bangun dan membuka pintu. Belum juga sempat mengucapkan kata salam, Maria langsung meminta uang Rp 100 ribu kepada ibunya.

”Katanya dia kalah berjudi. Selama ini dia memang kerap meminta uang untuk modal judi. Karena sudah terlalu sering, pagi itu saya tidak memberinya. Sehingga dia mengamuk dan merusak barang-barang yang ada di dalam rumah. Akhirnya kami terlibat cekcok mulut,” kenang korban.

Kesal karena tak dikasih uang, Maria lantas berlari ke dapur dan mengambil pisau. “Saya dianiaya dan dikejar sama dia. Dia ingin membunuh saya,” kata janda anak lima itu.

Tak mau mati konyol, Boru Hutapea memilih melarikan diri. Namun Maria yang berstatus anak sulung itu terus mengejar dengan pisau di tangan. Spontan, korban berteriak minta tolong hingga membangunkan anaknya yang lain dan para tetangga.

“Saya berlari sembari berteriak. Sehingga adik-adiknya dan para tetangga saya terbangun. Melihat adik-adik dan tetangga pada datang, Maria langsung pergi meninggalkan rumah,” katanya.

Merasa jiwanya terancam, Selasa sore wanita yang kesehariannya membuka usaha laundry itu akhirnya mendatangi Polsek Percut Sei Tuan.

“Saya takut nanti aksi nekatnya itu benar-benar dilakukannya pada saya. Saat ini saya khawatir, makanya saya lebih bagus melaporkannya ke polisi, biar Maria ditangkap. Tapi sayangnya laporan saya belum bisa diterima polisi. Saat ini polisi menyarankan saya untuk berkordinasi dengan unit Patroli. Saya jadi bingung harus bagaimana. Saya takut kalau saya pulang, Maria datang kembali dan membunuh saya,” tandas korban berderai air mata.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato saat di konfirmasi mengaku akan mengecek laporan korban. “Kita tetap layani masyarakat yang hendak melapor sesuai prosedurnya,” ujar Lesman. (mag2/deo)

Foto: Fadli/PM Br Hutapea mengadukan putri sulungnya, Maria, yang mengejarnya pakai pisau, ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4/2016).
Foto: Fadli/PM
Br Hutapea mengadukan putri sulungnya, Maria, yang mengejarnya pakai pisau, ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hanya karena tak diberi modal bermain judi, Maria Cristiani Siregar (31) menganiaya dan nyaris membunuh ibu kandungnya. Takut nyawanya melayang di tangan sang anak, sang ibu Boru Hutapea (50), warga Jalan Durung Pasar 2, Medan Tembung, mengadu ke Polsek Percut Sei Tuan, Selasa (5/4) sore.

Korban yang terlihat syok mengaku, peristiwa itu terjadi Selasa dini hari sekira pukul 03.00 WIB. “Pagi itu saya dan keempat adik Maria tengah tidur lelap dalam rumah. Tiba-tiba dia datang menggedor-gedor pintu sembari berteriak dari luar rumah,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar teriakan dari luar, korban pun bangun dan membuka pintu. Belum juga sempat mengucapkan kata salam, Maria langsung meminta uang Rp 100 ribu kepada ibunya.

”Katanya dia kalah berjudi. Selama ini dia memang kerap meminta uang untuk modal judi. Karena sudah terlalu sering, pagi itu saya tidak memberinya. Sehingga dia mengamuk dan merusak barang-barang yang ada di dalam rumah. Akhirnya kami terlibat cekcok mulut,” kenang korban.

Kesal karena tak dikasih uang, Maria lantas berlari ke dapur dan mengambil pisau. “Saya dianiaya dan dikejar sama dia. Dia ingin membunuh saya,” kata janda anak lima itu.

Tak mau mati konyol, Boru Hutapea memilih melarikan diri. Namun Maria yang berstatus anak sulung itu terus mengejar dengan pisau di tangan. Spontan, korban berteriak minta tolong hingga membangunkan anaknya yang lain dan para tetangga.

“Saya berlari sembari berteriak. Sehingga adik-adiknya dan para tetangga saya terbangun. Melihat adik-adik dan tetangga pada datang, Maria langsung pergi meninggalkan rumah,” katanya.

Merasa jiwanya terancam, Selasa sore wanita yang kesehariannya membuka usaha laundry itu akhirnya mendatangi Polsek Percut Sei Tuan.

“Saya takut nanti aksi nekatnya itu benar-benar dilakukannya pada saya. Saat ini saya khawatir, makanya saya lebih bagus melaporkannya ke polisi, biar Maria ditangkap. Tapi sayangnya laporan saya belum bisa diterima polisi. Saat ini polisi menyarankan saya untuk berkordinasi dengan unit Patroli. Saya jadi bingung harus bagaimana. Saya takut kalau saya pulang, Maria datang kembali dan membunuh saya,” tandas korban berderai air mata.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato saat di konfirmasi mengaku akan mengecek laporan korban. “Kita tetap layani masyarakat yang hendak melapor sesuai prosedurnya,” ujar Lesman. (mag2/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/