MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah sudah bisa membuka belajar tatap muka. Syaratnya, setiap sekolah yang membuka belajar tatap muka, wajib memenuhi daftar periksa dan menerapkan protokol kesehatan.
Terkait rencana pemerintah mengaktifkan kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah mulai Juli 2021 mendatang, Disdik Kota Medan sudah menyiapkan infrastruktur prokes di masing-masing sekolah di Kota Medan.
“Tentang rencana sekolah tatap muka, Didsik masih menunggu arahan dan petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Direncanakan Juli. Tapi untuk tanggal pastinya, masih menunggu instruksi,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan, Adlan, kepada wartawan di Kota Medan, Rabu (5/5).
Ia mengatakan, Disdik bersama Pemko Medan telah menyiapkan tenaga pendidik atau guru untuk menjalani vaksinasi Covid-19 secara bertahap. Karena syarat pembukaan sekolah salahsatunya seluruh tenaga pendidik sudah menjalani vaksinasi Covid-19.
“Jangan sampai sekolah menjadi klaster penyebaran virus corona. Jadi, tenaga pendidik harus sudah divaksin,” tutur Adlan.
Sebagai catatan, kata Adlan, jika nanti sekolah tatap muka sudah dimulai, seluruh guru dan siswa wajib mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang ketat. “Pasti sangat ketat prokesnya. Tapi untuk teknisnya, kita masih menunggu instruksi dari atas (pusat),” tandasnya.
Kemarin, Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah sudah bisa membuka belajar tatap muka, asal memenuhi daftar periksa dan menerapkan protokol kesehatan.
“Untuk sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka, tetap dipersilakan lanjut. Jangan sampai ditutup kembali belajar tatap mukanya,” katanya.
Saat ini, kata dia, sudah ada 25% sekolah yang menerapkan belajar tatap muka. Diharapkan hal ini bisa terus meluas dengan protokol kesehatan yang ketat dengan kapasitas 50 %. “25% sekolah saat ini yang baru melakukan tatap muka dan angka itu harus bergeser. Ini tatap muka terbatas ya, dengan protokol kesehatan tatap muka ini sangat ketat karena kapasitas juga 50%,” kata Nadiem saat acara talkshow PDI-P memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021, Rabu (5/5).
Dia menuturkan, Januari 2021 ini, untuk sekolah dari pemerintah dan Pemda sebenarnya sudah diperbolehkan untuk tatap muka terbatas dan akselerasi harus terjadi.
Selain itu, Pemerintah juga telah mendahulukan guru divaksin sehingga bisa buka opsi tatap muka ke murid-murid 2-3 kali dan rotasi sekolah bisa sore hari.
Nadiem menekankan, opsi dan ketentuan belajar tatap muka siswa ada di tangan orangtua. “Ada yang merasa yakin dan tahu anaknya disiplin menjaga prokes, silakan. Dan memang kesehatan mental juga sudah rentan, sehingga orang tua mengembalikannya ke sekolah. Ini penting dan ini bisa membantu kognitif anak,” ungkap Nadiem. (gus/cnbc)