25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Saatnya Memenangkan Caleg Muda

5-6-13- H Razman Arif (5)Partai politik peserta Pemilihan Umum 2014 memang selayaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak bangsa untuk mendaftar sebagai calon anggota legislatif. Juga tak zamannya lagi parpol membeda-bedakan antara kader dengan anggota masyarakat biasa untuk mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg).

“Nah, apa yang dilakukan Gerindra itu sudah benar, membuka peluang yang sama kepada semua rakyat Indonesia,” ungkap mantan anggota DPRD Mandailing Natal (Madina),yang kini maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR, Razman Arif Nasution, SH, S.Ag, MA, Ph.D,  saat berbincang dengan awak redaksi Sumut Pos di Lantai III Graha Pena,  Rabu (5/6).

“Syaratnya kalau orang baru itu lebih bagus, lebih potensial dibanding kader partai. Karena orang baru itu diharapkan bisa memperbaiki partai dan DPR. Sebab dia selama itu tahu apa kelemahan partai dan DPR. Apalagi dia tidak terlibat dengan politik kotor selama ini,” tambahnya.

Dalam acara bertajuk ‘Diskusi Politik Bulanan’ tersebut, Razman berbicara soal perjalanan politiknya, termasuk motivasi menjadi wakil rakyat Sumut di pusat, dengan Pemred Dame Ambarita, Wapemred Valdesz Junianto, Redpel Ramadhan Batubara dan Toga Siahaan, serta Koorlip Chairil Huda.

Razman, lelaki tambun kelahiran 43 tahun silam ini, mencoba peruntungan sebagai caleg  DPR lewat Partai Gerindra dari daerah pemilihan Sumut II yang meliputi Kabupaten Labura, Labuhanbatu, Labusel, Madina, Tapsel, Padangsidempuan, Palas, Sibolga, Tapteng, Taput, Samosir, Humbahas, Tobasa, Gunungsitoli, Nias, Nias Utara, Nias Barat, dan Nias Selatan. Toh, bukan kebetulan pula Razman diplot di nomor urut 6, sama seperti nomor urut Partai  Gerindra yang ditetapkan KPU pada Pemilu 2014.
Mantan wartawan ini menyambut baik langkah para parpol mengajukan caleg yang berkualitas pada Pemilu 2014. Menurutnya, bukan saatnya lagi parpol memasang artis kalau itu sekadar dijadikan vote getter.
Parpol juga jangan lagi mendorong pensiunan TNI/Polri, mantan menteri, atau kepala daerah, maju sebagai wakil rakyat. Caleg yang berkualitas penting dipromosikan agar wajah anggota Dewan periode 2014-2019 mendatang lebih bagus dari saat ini. Karena, kinerja anggota Dewan saat ini, terutama bidang pengawasan dan legislasi dinilai jeblok. “Setiap tahun kita amati, untuk produk UU yang pro rakyat, itu kecil. Sudahlah kecil, UU yang diterbitkan juga sedikit,” ungkapnya.
Direktur Indonesia Constitutional (Icon) Watch ini mengingatkan persoalan yang melilit bangsa ini sangat kompleks. Mulai budaya korupsi yang menggerogoti keuangan negara hingga konflik yang terus terjadi di daerah, hingga masalah mendasar seperti kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan perumahan.
“Belum lagi jika bicara masalah perbatasan, wilayah terdepan dalam batas negara. Juga kekayaan alam yang kini hampir semuanya dikuasai korporasi asing. Harus ada pemimpin baru dengan pemikiran segar dan visioner untuk memecahkan seluruh persoalan kebangsaan ini,’’ ujar Razman. (mag-5)

5-6-13- H Razman Arif (5)Partai politik peserta Pemilihan Umum 2014 memang selayaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua anak bangsa untuk mendaftar sebagai calon anggota legislatif. Juga tak zamannya lagi parpol membeda-bedakan antara kader dengan anggota masyarakat biasa untuk mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg).

“Nah, apa yang dilakukan Gerindra itu sudah benar, membuka peluang yang sama kepada semua rakyat Indonesia,” ungkap mantan anggota DPRD Mandailing Natal (Madina),yang kini maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR, Razman Arif Nasution, SH, S.Ag, MA, Ph.D,  saat berbincang dengan awak redaksi Sumut Pos di Lantai III Graha Pena,  Rabu (5/6).

“Syaratnya kalau orang baru itu lebih bagus, lebih potensial dibanding kader partai. Karena orang baru itu diharapkan bisa memperbaiki partai dan DPR. Sebab dia selama itu tahu apa kelemahan partai dan DPR. Apalagi dia tidak terlibat dengan politik kotor selama ini,” tambahnya.

Dalam acara bertajuk ‘Diskusi Politik Bulanan’ tersebut, Razman berbicara soal perjalanan politiknya, termasuk motivasi menjadi wakil rakyat Sumut di pusat, dengan Pemred Dame Ambarita, Wapemred Valdesz Junianto, Redpel Ramadhan Batubara dan Toga Siahaan, serta Koorlip Chairil Huda.

Razman, lelaki tambun kelahiran 43 tahun silam ini, mencoba peruntungan sebagai caleg  DPR lewat Partai Gerindra dari daerah pemilihan Sumut II yang meliputi Kabupaten Labura, Labuhanbatu, Labusel, Madina, Tapsel, Padangsidempuan, Palas, Sibolga, Tapteng, Taput, Samosir, Humbahas, Tobasa, Gunungsitoli, Nias, Nias Utara, Nias Barat, dan Nias Selatan. Toh, bukan kebetulan pula Razman diplot di nomor urut 6, sama seperti nomor urut Partai  Gerindra yang ditetapkan KPU pada Pemilu 2014.
Mantan wartawan ini menyambut baik langkah para parpol mengajukan caleg yang berkualitas pada Pemilu 2014. Menurutnya, bukan saatnya lagi parpol memasang artis kalau itu sekadar dijadikan vote getter.
Parpol juga jangan lagi mendorong pensiunan TNI/Polri, mantan menteri, atau kepala daerah, maju sebagai wakil rakyat. Caleg yang berkualitas penting dipromosikan agar wajah anggota Dewan periode 2014-2019 mendatang lebih bagus dari saat ini. Karena, kinerja anggota Dewan saat ini, terutama bidang pengawasan dan legislasi dinilai jeblok. “Setiap tahun kita amati, untuk produk UU yang pro rakyat, itu kecil. Sudahlah kecil, UU yang diterbitkan juga sedikit,” ungkapnya.
Direktur Indonesia Constitutional (Icon) Watch ini mengingatkan persoalan yang melilit bangsa ini sangat kompleks. Mulai budaya korupsi yang menggerogoti keuangan negara hingga konflik yang terus terjadi di daerah, hingga masalah mendasar seperti kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan perumahan.
“Belum lagi jika bicara masalah perbatasan, wilayah terdepan dalam batas negara. Juga kekayaan alam yang kini hampir semuanya dikuasai korporasi asing. Harus ada pemimpin baru dengan pemikiran segar dan visioner untuk memecahkan seluruh persoalan kebangsaan ini,’’ ujar Razman. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/