31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

H-1 Ramadan, Hilal Tidak Tampak di Sumut

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Proses penglihatan hilal di IOF kampus UMSU Medan, Minggu (5/6/2016).
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Proses penglihatan hilal di IOF kampus UMSU Medan, Minggu (5/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengamatan hilal dari Kota Medan, Sumatera Utara, belum menampakkan tanda-tanda, Minggu (5/6/2016). Pasalnya, sebelum matahari tenggelam, baru terlihat sekitar 3,28 derajat. Kondisi ini dikarenakan gangguan atmosfer.

“Kita akan evaluasi kenapa tidak nampak hilal di Sumut. Setelah diskusi, salah satu masalah dari Pantai Timur karena terhalang Bukit Barisan. Tahun depan kita akan rencanakan dari sebelah barat Bukit Barisan,” ungkap Kepala Kemenag Sumut Tohar Bayoangin, usai Salat Magrib di anjungan Lantai IX Kantor Gubsu, Minggu (5/6).

Meski demikian, menurut Tohar, hasil pengamatan tersebut akan pihaknya sampaikan ke pemerintah pusat dalam sidang isbat. Secara teknis saat diamati melalui teropong sekitar pukul 18.34 WIB, hilal belum terlihat.

“Kami tetap rekomendasikan hasil ini. Meski belum terlihat karena harusnya 6 derajat, sedangkan berdasar amatan baru tampak sekitar 3,28, begitupun puasa (1 Ramadan) sudah bisa dilakukan besok (hari ini, Red),” sebutnya didampingi Kepala BMKG Wilayah I Medan Herry Saroso dan Sekdaprovsu Hasban Ritonga.

Herry Saroso mengungkapkan, sekitar 3,28 tinggi hilal terlihat di Medan. Menurutnya Aaa faktor bisa melihat atau tidaknya hilal. “Tergantung kondisi atmosfer, namun dikarenakan adanya gangguan (atmosfer) agak sulit. Di Medan pada saat melihat hilal saat matahari terbenam karena faktor terhalang bukit barisan. Rencana kita pada tahun depan akan dipindahkan di daerah Sorkam, Tapteng,” katanya.

Sementara itu Sekdaprovsu Hasban Ritonga mengatakan, setiap tahun hilal tidak bisa didapatkan dari Anjungan Kantor Gubsu. “Kita berupaya cari tempat lain dari Pantai Barat. Informasinya karena terhalang dari bukit barisan. Saya sudah bincang dengan Kanwil Kemenag bagaimana di sana (Tapteng) baik untuk tempat dan fasilitasnya,” ucapnya.

Menurut Hasban, dari tidak tampaknya dari Kantor Gubsu sama artinya dengan proses pembelajaran terbaik. “Karena setiap tahun tidak dapat melihat hilal dari sini, maka ke depan kita coba dari lokasi di wilayah Pantai Barat,” pungkasnya. (prn)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos Proses penglihatan hilal di IOF kampus UMSU Medan, Minggu (5/6/2016).
Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Proses penglihatan hilal di IOF kampus UMSU Medan, Minggu (5/6/2016).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengamatan hilal dari Kota Medan, Sumatera Utara, belum menampakkan tanda-tanda, Minggu (5/6/2016). Pasalnya, sebelum matahari tenggelam, baru terlihat sekitar 3,28 derajat. Kondisi ini dikarenakan gangguan atmosfer.

“Kita akan evaluasi kenapa tidak nampak hilal di Sumut. Setelah diskusi, salah satu masalah dari Pantai Timur karena terhalang Bukit Barisan. Tahun depan kita akan rencanakan dari sebelah barat Bukit Barisan,” ungkap Kepala Kemenag Sumut Tohar Bayoangin, usai Salat Magrib di anjungan Lantai IX Kantor Gubsu, Minggu (5/6).

Meski demikian, menurut Tohar, hasil pengamatan tersebut akan pihaknya sampaikan ke pemerintah pusat dalam sidang isbat. Secara teknis saat diamati melalui teropong sekitar pukul 18.34 WIB, hilal belum terlihat.

“Kami tetap rekomendasikan hasil ini. Meski belum terlihat karena harusnya 6 derajat, sedangkan berdasar amatan baru tampak sekitar 3,28, begitupun puasa (1 Ramadan) sudah bisa dilakukan besok (hari ini, Red),” sebutnya didampingi Kepala BMKG Wilayah I Medan Herry Saroso dan Sekdaprovsu Hasban Ritonga.

Herry Saroso mengungkapkan, sekitar 3,28 tinggi hilal terlihat di Medan. Menurutnya Aaa faktor bisa melihat atau tidaknya hilal. “Tergantung kondisi atmosfer, namun dikarenakan adanya gangguan (atmosfer) agak sulit. Di Medan pada saat melihat hilal saat matahari terbenam karena faktor terhalang bukit barisan. Rencana kita pada tahun depan akan dipindahkan di daerah Sorkam, Tapteng,” katanya.

Sementara itu Sekdaprovsu Hasban Ritonga mengatakan, setiap tahun hilal tidak bisa didapatkan dari Anjungan Kantor Gubsu. “Kita berupaya cari tempat lain dari Pantai Barat. Informasinya karena terhalang dari bukit barisan. Saya sudah bincang dengan Kanwil Kemenag bagaimana di sana (Tapteng) baik untuk tempat dan fasilitasnya,” ucapnya.

Menurut Hasban, dari tidak tampaknya dari Kantor Gubsu sama artinya dengan proses pembelajaran terbaik. “Karena setiap tahun tidak dapat melihat hilal dari sini, maka ke depan kita coba dari lokasi di wilayah Pantai Barat,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/