30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Harganas ke-29, BKKBN Gelar Webinar Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan menjadi tuan rumah dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, dengan dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7).

Menjelang Harganas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar, dialog dan aspirasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan, di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/7).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Direktur Kemendagri, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah, Gubernur Provinsi Riau, Wagub Jambi, Wagub Bengkulu, Wali Kota dan Bupati se Sumut, termasuk Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman.

Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengatakan, generasi muda di Sumut 24,4 persen mengalami stunting, sementara yang 9,8 persen inditional disabel, 1 persen autisme dan yang 3 persen difabel.

“Perlu saya sampaikan kepada gubernur, wali kota serta bupati, bahwa generasi muda kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen lebih. Semua itu disebabkan oleh masalah stunting,” kata Hasto.

Sedangkan, lanjutnya, sesuai pesan Presiden RI, Jokowi, bahwa Peraturan Presiden Nomor 72 a tahun 2021, dalam rangka percepatan penurunan stunting, yakni 14 persen hingga Tahun 2024. “Keluarga-keluarga muda terus menjadi perhatian utama. Karena keluarga-keluarga mudalah yang masih bisa hamil dan melahirkan anak-anaknya,” ujarnya.

Sementara itu, Wagubsu, Musa Rajekshah berharap mudah-mudahan di Sumut yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota, berkat kerja sama dengan BKKBN angka stunting mengalami penurunan.

Musa yang kerap disapa Ijeck itu mengakui angka stunting di Sumut mencapai 25,7 persen berada di atas rata-rata nasional sekitar 24 persen.

“Ini menjadi tugas dan tangung jawab kami dalam penurunan angka stunting dan membahagiakan keluarga di Sumut. Oleh sebab itu sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar tahun 2024, angka penurunan stunting menjadi 14 persen,” sebutnya.

Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution mengatakan dalam sambutannya, kondisi stunting di Kota Medan mengalami peningkatan yakni berjumlah 550 keluarga, yang 20 persen diantaranya berusia 2 tahun ke atas.

Dia berharap kasus stunting di Kota Medan mengalami penurunan dan menganggarkan dana sebesar Rp 198 miliar lebih untuk mengatasi stunting di Kota Medan.

“Masalah stunting di Kota Medan menjadi perhatian Pemerintah Pusat, oleh sebab itu saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengatasi masalah stunting ini. Salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengatasinya adalah memperbaiki gizi keluarga dan memberikan bantuan usaha kepada keluarga stunting akibat ekonomi sehingga kekurangan gizi,” ujar Bobby. (dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan menjadi tuan rumah dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, dengan dihadiri Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/7).

Menjelang Harganas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar, dialog dan aspirasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan, di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (6/7).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo SpOG (K), Direktur Kemendagri, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah, Gubernur Provinsi Riau, Wagub Jambi, Wagub Bengkulu, Wali Kota dan Bupati se Sumut, termasuk Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman.

Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo SpOG (K) mengatakan, generasi muda di Sumut 24,4 persen mengalami stunting, sementara yang 9,8 persen inditional disabel, 1 persen autisme dan yang 3 persen difabel.

“Perlu saya sampaikan kepada gubernur, wali kota serta bupati, bahwa generasi muda kita yang kurang optimal itu sudah hampir 40 persen lebih. Semua itu disebabkan oleh masalah stunting,” kata Hasto.

Sedangkan, lanjutnya, sesuai pesan Presiden RI, Jokowi, bahwa Peraturan Presiden Nomor 72 a tahun 2021, dalam rangka percepatan penurunan stunting, yakni 14 persen hingga Tahun 2024. “Keluarga-keluarga muda terus menjadi perhatian utama. Karena keluarga-keluarga mudalah yang masih bisa hamil dan melahirkan anak-anaknya,” ujarnya.

Sementara itu, Wagubsu, Musa Rajekshah berharap mudah-mudahan di Sumut yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota, berkat kerja sama dengan BKKBN angka stunting mengalami penurunan.

Musa yang kerap disapa Ijeck itu mengakui angka stunting di Sumut mencapai 25,7 persen berada di atas rata-rata nasional sekitar 24 persen.

“Ini menjadi tugas dan tangung jawab kami dalam penurunan angka stunting dan membahagiakan keluarga di Sumut. Oleh sebab itu sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar tahun 2024, angka penurunan stunting menjadi 14 persen,” sebutnya.

Wali Kota Medan, Muhammad Afif Bobby Nasution mengatakan dalam sambutannya, kondisi stunting di Kota Medan mengalami peningkatan yakni berjumlah 550 keluarga, yang 20 persen diantaranya berusia 2 tahun ke atas.

Dia berharap kasus stunting di Kota Medan mengalami penurunan dan menganggarkan dana sebesar Rp 198 miliar lebih untuk mengatasi stunting di Kota Medan.

“Masalah stunting di Kota Medan menjadi perhatian Pemerintah Pusat, oleh sebab itu saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mengatasi masalah stunting ini. Salah satu langkah Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengatasinya adalah memperbaiki gizi keluarga dan memberikan bantuan usaha kepada keluarga stunting akibat ekonomi sehingga kekurangan gizi,” ujar Bobby. (dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/