26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

116 Calhaj Gagal Berangkat, Kuota Diserahkan ke Pusat

LEPAS: Calhaj kloter 22 saat dilepas dari Asrama Haji Medan, menuju ke Tanah Suci, Senin (5/8). Kloter 22 merupakan kloter terakhir pemberangkatan dari Embarkasi Medan.
Sutan siregar/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) Embarkasi Medan usai. Dari 22 kloter, tercatat 116 orang gagal berangkat. Besaran angka tersebut, dikarenakan sejumlah calhaj menunda keberangkatan, mulai dari kondisi kesehatan hingga meninggal dunian

Kepala Bidang (Kabid) Penerimaan dan Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Medan, Farhan Indra menyampaikan, selanjutnya kuota 116 haji akan diserahkan ke Kementerian Agama RI.

“Untuk kuota itu akan kita serahkan ke pusat ya, karena kan setelah Embarkasi Medan, Embarkasi lainnya di Indonesia akan menyiapkan keberangkatannya ke Tanah Suci. Jadi bagi jamaah calon haji yang menunda ini akan diterbangkan tahun depan,” ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Senin (5/8).

Farhan menjelaskan, bahwa setiap calhaj yang sudah melunasi Biaya Penyelanggara Ibadah Haji (BPIH) wajib diterbangkan ke Tanah Suci. Ia pun menjelaskan ada beberapa jamaah yang dipastikan tidak akan berangkat. “Jadi ada 3 jamaah yang wafat setelah diterima asrama dan 3 juga yang wafat sebelum diterima asrama haji,” katanya.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan saat ini sudah memberangkatkan 98,16 persen calhaj dari 22 Kloter yang diterbangkatkan. “Artinya ada 8.652 (calhaj) sudah kita berangkatkan 8.652, ke Tanah Suci,” paparnya.

Farhan menjelaskan, beberapa evaluasi lainnya yang akan diperbaiki PPIH saat menanti kepulangan jemaah, seperti ketepatan waktu dan ketertiban. Tak lupa ia menyampaikan terima kasihnya atas kritikan membangun dari wartawan.

“Apa yang terjadi baik dengan pihak humas dan teman teman media sudah lah kita tutup. Kami menyampaikan maaf atas segala kekurangan selama ini. Untuk ke depannya kita buka lembaran baru. terimakasih atas pemberitaan tentang Haji selama ini,” pungkasnya.

Lepas Kloter Terakhir

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Sumatera Utara (Kemenag Sumut), Iwan Zulhami secara resmi melepas keberangkatan 346 orang calon jamaah haji (calhaj) kloter 22 yang merupakan kloter terakhir embarkasi Medan.

“Alhamdulillah, kloter 22 merupakan pemberangkatan terakhir embarkasi sudah kita lakukan. Sehingga sebanyak 8.652 (calhaj) sudah kita berangkatkan,” ucap Iwan Zulhami, seusai melepas kloter 22 di Asrama Haji Medan.

Artinya, lanjut Iwan, sudah 98,16 persen yang sudah diberangkatkan. Sedangkan sekitar 116 orang JCH harus menunda keberangkatan karena berbagai pertimbangan. “116 orang yang tidak berangkat tahun ini atau tunda karena ada yang sakit, meninggal, hamil dan lainnya,” urainya.

Penundaan ini, lanjut Iwan, sudah dilakukan sesuai prosedur, baik dari pihak kesehatan, Kementerian Agama maupun dari pihak penerbangan. “Insyaallah, kalau keadaan mereka sehat, serta mengajukan permohonan untuk berangkat pada tahun depan, maka tahun depan akan kita berangkatkan,” katanya.

Selain itu, Iwan juga menyampaikan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, dari keseluruhan jamaah yang diberangkat, 62 persen di antaranya merupakan jamaah dengan resiko tinggi atau lansia.

“Kita berharap agar mereka sehat di sana, bisa menjalankan semua rukun dan syarat haji dan kembali ke tanah air dengan sehat wal afiat,” pungkasnya. (man)

LEPAS: Calhaj kloter 22 saat dilepas dari Asrama Haji Medan, menuju ke Tanah Suci, Senin (5/8). Kloter 22 merupakan kloter terakhir pemberangkatan dari Embarkasi Medan.
Sutan siregar/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemberangkatan calon jamaah haji (calhaj) Embarkasi Medan usai. Dari 22 kloter, tercatat 116 orang gagal berangkat. Besaran angka tersebut, dikarenakan sejumlah calhaj menunda keberangkatan, mulai dari kondisi kesehatan hingga meninggal dunian

Kepala Bidang (Kabid) Penerimaan dan Pemberangkatan, PPIH Embarkasi Medan, Farhan Indra menyampaikan, selanjutnya kuota 116 haji akan diserahkan ke Kementerian Agama RI.

“Untuk kuota itu akan kita serahkan ke pusat ya, karena kan setelah Embarkasi Medan, Embarkasi lainnya di Indonesia akan menyiapkan keberangkatannya ke Tanah Suci. Jadi bagi jamaah calon haji yang menunda ini akan diterbangkan tahun depan,” ujarnya kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Senin (5/8).

Farhan menjelaskan, bahwa setiap calhaj yang sudah melunasi Biaya Penyelanggara Ibadah Haji (BPIH) wajib diterbangkan ke Tanah Suci. Ia pun menjelaskan ada beberapa jamaah yang dipastikan tidak akan berangkat. “Jadi ada 3 jamaah yang wafat setelah diterima asrama dan 3 juga yang wafat sebelum diterima asrama haji,” katanya.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan saat ini sudah memberangkatkan 98,16 persen calhaj dari 22 Kloter yang diterbangkatkan. “Artinya ada 8.652 (calhaj) sudah kita berangkatkan 8.652, ke Tanah Suci,” paparnya.

Farhan menjelaskan, beberapa evaluasi lainnya yang akan diperbaiki PPIH saat menanti kepulangan jemaah, seperti ketepatan waktu dan ketertiban. Tak lupa ia menyampaikan terima kasihnya atas kritikan membangun dari wartawan.

“Apa yang terjadi baik dengan pihak humas dan teman teman media sudah lah kita tutup. Kami menyampaikan maaf atas segala kekurangan selama ini. Untuk ke depannya kita buka lembaran baru. terimakasih atas pemberitaan tentang Haji selama ini,” pungkasnya.

Lepas Kloter Terakhir

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Sumatera Utara (Kemenag Sumut), Iwan Zulhami secara resmi melepas keberangkatan 346 orang calon jamaah haji (calhaj) kloter 22 yang merupakan kloter terakhir embarkasi Medan.

“Alhamdulillah, kloter 22 merupakan pemberangkatan terakhir embarkasi sudah kita lakukan. Sehingga sebanyak 8.652 (calhaj) sudah kita berangkatkan,” ucap Iwan Zulhami, seusai melepas kloter 22 di Asrama Haji Medan.

Artinya, lanjut Iwan, sudah 98,16 persen yang sudah diberangkatkan. Sedangkan sekitar 116 orang JCH harus menunda keberangkatan karena berbagai pertimbangan. “116 orang yang tidak berangkat tahun ini atau tunda karena ada yang sakit, meninggal, hamil dan lainnya,” urainya.

Penundaan ini, lanjut Iwan, sudah dilakukan sesuai prosedur, baik dari pihak kesehatan, Kementerian Agama maupun dari pihak penerbangan. “Insyaallah, kalau keadaan mereka sehat, serta mengajukan permohonan untuk berangkat pada tahun depan, maka tahun depan akan kita berangkatkan,” katanya.

Selain itu, Iwan juga menyampaikan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, dari keseluruhan jamaah yang diberangkat, 62 persen di antaranya merupakan jamaah dengan resiko tinggi atau lansia.

“Kita berharap agar mereka sehat di sana, bisa menjalankan semua rukun dan syarat haji dan kembali ke tanah air dengan sehat wal afiat,” pungkasnya. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/