BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kanal Sungai Bingei yang terletak antara Jl. Jambore 10 dan 11 LingVIII, Perumnas Bumi Berngam Raya, Kel. Berngam, Kec. Binjai Kota, amblas pada kedua sisi dinding betonnya, pasca wilayah itu diguyur hujan deras selama lebih dari 3 jam. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun kondisi lubang amblasan yang diperkirakan mencapai panjang lebih 15 meter, lebar 7 meter.
Dengan kedalaman longsoran tanah hingga 4 meter tersebut, jelas mengancam keselamatan pengguna kendaraan dan para pejalan kaki ketika melintasi kawasan itu, serta sangat rawan terjadi longsor susulan.
Penuturan Arifin Ahmad (60), salah seorang warga setempat saat dimintai keterangannya Sabtu (4/10) pagi, peristiwa amblasnya kedua sisi dinding Kanal Sungai Bingei diketahuinya sekira pukul 22.00 WIB, dengan disertai suara gemuruh keras.
“Amblasnya tadi malam. Habis hujan reda. Kira-kira jam sepuluh malam,” ucap Arifin. Beruntung tidak ada satu pun warga maupun pengguna kendaraan bermotor melintas di lokasi amblasan, saat permukaan tanah di sekitar dinding kanal mengalami longsor. Meskipun peristiwa itu turut merubuhkan beberapa pohon pelindung dan tanaman budi daya warga.
Oleh Arifin dan beberapa warga lainnya, peristiwa itu kemudian dilaporkan ke aparat pemerintah kelurahan terkait, untuk selanjutnya diteruskan proses tindak lajutnya ke pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU-red) Kota Binjai. “Kami sih berharap pemerintah cepat melakukan perbaikan. Minimal ditimbunlah, supaya aman dan longsorannya pun tidak meluas.
Bisa juga di tepi longsorannya diletakan tanda Menurutnya, tekanan air hujan bukanlah faktor utama yang menyebabkan dinding beton kanal amblas tiba-tiba. Sebaliknya dia menilai penyebab fatal kerusakan itu diakibatkan struktur fondasi bangunan yang kurang kokoh, karena terkesan dikerjakan asal jadi dan diduga tidak sesuai ketentuan. (smg/deo)
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kanal Sungai Bingei yang terletak antara Jl. Jambore 10 dan 11 LingVIII, Perumnas Bumi Berngam Raya, Kel. Berngam, Kec. Binjai Kota, amblas pada kedua sisi dinding betonnya, pasca wilayah itu diguyur hujan deras selama lebih dari 3 jam. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun kondisi lubang amblasan yang diperkirakan mencapai panjang lebih 15 meter, lebar 7 meter.
Dengan kedalaman longsoran tanah hingga 4 meter tersebut, jelas mengancam keselamatan pengguna kendaraan dan para pejalan kaki ketika melintasi kawasan itu, serta sangat rawan terjadi longsor susulan.
Penuturan Arifin Ahmad (60), salah seorang warga setempat saat dimintai keterangannya Sabtu (4/10) pagi, peristiwa amblasnya kedua sisi dinding Kanal Sungai Bingei diketahuinya sekira pukul 22.00 WIB, dengan disertai suara gemuruh keras.
“Amblasnya tadi malam. Habis hujan reda. Kira-kira jam sepuluh malam,” ucap Arifin. Beruntung tidak ada satu pun warga maupun pengguna kendaraan bermotor melintas di lokasi amblasan, saat permukaan tanah di sekitar dinding kanal mengalami longsor. Meskipun peristiwa itu turut merubuhkan beberapa pohon pelindung dan tanaman budi daya warga.
Oleh Arifin dan beberapa warga lainnya, peristiwa itu kemudian dilaporkan ke aparat pemerintah kelurahan terkait, untuk selanjutnya diteruskan proses tindak lajutnya ke pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU-red) Kota Binjai. “Kami sih berharap pemerintah cepat melakukan perbaikan. Minimal ditimbunlah, supaya aman dan longsorannya pun tidak meluas.
Bisa juga di tepi longsorannya diletakan tanda Menurutnya, tekanan air hujan bukanlah faktor utama yang menyebabkan dinding beton kanal amblas tiba-tiba. Sebaliknya dia menilai penyebab fatal kerusakan itu diakibatkan struktur fondasi bangunan yang kurang kokoh, karena terkesan dikerjakan asal jadi dan diduga tidak sesuai ketentuan. (smg/deo)