26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Alumni SMANSA Medan Puji Terobosan DJOSS

DISKUSI: Panitia, moderator dan panelis berfoto usai acara Nobar dan Diskusi Debat Kedua Pilgubsu yang difasilitasi Komunitas Alumni SMANSA For DJOSS, Sabtu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Kartu Sumut Pintar, Kartu Sumut Sehat, dan Kartu Sumut Keluarga Sejahtera yang bakal diluncurkan cagub/cawagub Djarot Saiful Hidayat dan Sihar PH Sitorus (DJOSS) jika dipercaya memimpin Sumut lima tahun ke depan mendapat pujian dari Komunitas Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri Satu (SMANSA) Medan for DJOSS.

Peluncuran ketiga kartu itu dianggap jawaban konkret DJOSS apabila dipercaya rakyat untuk memimpin Sumut. Salah satu poin yang patut diperhatikan adalah prinsip pembangunan berkeadilan yang diimplemetasikan dalam bentuk bantuan sosial atau hibah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan.

Apresiasi itu disampaikan pemandu diskusi Mangarimpun Parhusip di sela-sela ”Diskusi dan Nobar (Nonton Bareng) Debat Publik Kedua Cagub/Cawagub Pilgubsu” di Sekretariat Komunitas Alumni SMANSA Medan For DJOSS di Jalan Mongonsidi No 45 Q Medan, Sabtu (12/5).

”Pembangunan IPM juga akan diwujudkan dengan membenahi sejumlah daerah tujuan wisata agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata bertali-temali (sinergis) dengan program Kementerian Pariwisata,” ujar Mangarimpun saat memandu diskusi yang diikuti sejumlah panelis.

Benny Tobing dari  Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, menilai pemahaman Djarot soal tata-kelola pemerintahan menjadi pertimbangan rakyat untuk memilih DJOSS. Dari Relawan Djarot-Sihar Institute, Psikolog Puan Maharani menilai gestur tubuh DJOSS yang tampak rileks saat menjawab pertanyaan dari paslon Eddy Rahmayadi-Musa Rajeckshah memperlihatkan kolaborasi dari pasangan yang sarat pengalaman birokrasi dan kapabalitas intelektual yang mumpuni.

”Kemampuan Djarot dan Sihar berbagi peran, dalam bertanya, menjawab, dan memberikan tanggapan, juga mengisyaratkan mereka kelak menjadi duet yang kompak dan serasi dalam mengurus Sumut ke depan,” tukas Puan.

Rohani Panjaitan dari Tim Ra-Djasihar (Relawan Djarot-Sihar) mengaku tak khawatir dengan hasil beberapa survei yang mememangkan rival DJOSS. Justru keberadaan Djarot dan Sihar yang baru dua bulan di Sumut tapi mampu mendulang simpati yang cukup besar, diingatkan menjadi ancaman besar bagi rivalnya di hari pencoblosan pada 27 Juni nanti.

”Djarot-Sihar tak melakukan persiapan besar. Mereka maju bukan karena hasrat kekuasaan atau pribadi, namun rasa tanggungjawab untuk membenahi Sumut,” katanya.

Dalam konklusi akhirnya, moderator Mangarimpun Parhusip meyakinkan track-record Djarot yang bersih yang tidak meninggalkan masalah hukum saat dirinya menjabat wali kota Blitar dan gubernur DKI Jakarta membuat Djarot tampil percaya diri dalam debat paslon Pilgub dengan tema ‘Tata Kelola Pemerintahan Yang Bebas Korupsi’.

”Saat memimpin Kota Blitar beliau mampu meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red) dan mengangkat IPM Kota Blitar. Pengalaman Djarot di kampus dan birokrasi, yang dipadu dengan keilmuan dan pengalaman manajemen Sihar mengelola perusahaan menjadikan DJOSS relatif menguasai alur materi debat,” kata alumnus ITB yang biasa disapa Ucok ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Herbert Hutauruk menyebutkan acara ”Diskusi dan Nobar Debat Publik Kedua Cagub/Cawagub Pilgubsu” dibagi dalam dua sesi. ”Sesi awal adalah diskusi terbatas tentang peran relawan perorangan dalam memenangkan DJOSS yang difasilitasi Mangarimpun Parhusip dan Bernas Silalahi sebagai moderator. Sesi berikutnya adalah sharing pendapat tentang jalannya debat,” katanya.

Dikatakan Herbert, acara tersebut terselenggara atas dukungan seluruh anggota Komunitas Alumni Smansa Medan for DJOSS yang bekerjasama dengan sejumlah elemen relawan.

Selain anggota Komunitas Alumnsi SMANSA Medan For DJOSS seperti Herbert Hutauruk, Bernas Silalahi, Doddy, Erika Hutagaol, Elisabeth Hutasoit, turut berpartisipasi Komunitas Peduli Sumut, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, Paguyuban Relawan Nusantara, Relawan Djarot-Sihar Institute, Relawan Ra-Djasihar, BARA-BAJA, dan Psikolog DR Puan Maharani MPSi. (val)

DISKUSI: Panitia, moderator dan panelis berfoto usai acara Nobar dan Diskusi Debat Kedua Pilgubsu yang difasilitasi Komunitas Alumni SMANSA For DJOSS, Sabtu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Kartu Sumut Pintar, Kartu Sumut Sehat, dan Kartu Sumut Keluarga Sejahtera yang bakal diluncurkan cagub/cawagub Djarot Saiful Hidayat dan Sihar PH Sitorus (DJOSS) jika dipercaya memimpin Sumut lima tahun ke depan mendapat pujian dari Komunitas Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri Satu (SMANSA) Medan for DJOSS.

Peluncuran ketiga kartu itu dianggap jawaban konkret DJOSS apabila dipercaya rakyat untuk memimpin Sumut. Salah satu poin yang patut diperhatikan adalah prinsip pembangunan berkeadilan yang diimplemetasikan dalam bentuk bantuan sosial atau hibah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang pendidikan, kesehatan, dan pangan.

Apresiasi itu disampaikan pemandu diskusi Mangarimpun Parhusip di sela-sela ”Diskusi dan Nobar (Nonton Bareng) Debat Publik Kedua Cagub/Cawagub Pilgubsu” di Sekretariat Komunitas Alumni SMANSA Medan For DJOSS di Jalan Mongonsidi No 45 Q Medan, Sabtu (12/5).

”Pembangunan IPM juga akan diwujudkan dengan membenahi sejumlah daerah tujuan wisata agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di bidang pariwisata bertali-temali (sinergis) dengan program Kementerian Pariwisata,” ujar Mangarimpun saat memandu diskusi yang diikuti sejumlah panelis.

Benny Tobing dari  Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, menilai pemahaman Djarot soal tata-kelola pemerintahan menjadi pertimbangan rakyat untuk memilih DJOSS. Dari Relawan Djarot-Sihar Institute, Psikolog Puan Maharani menilai gestur tubuh DJOSS yang tampak rileks saat menjawab pertanyaan dari paslon Eddy Rahmayadi-Musa Rajeckshah memperlihatkan kolaborasi dari pasangan yang sarat pengalaman birokrasi dan kapabalitas intelektual yang mumpuni.

”Kemampuan Djarot dan Sihar berbagi peran, dalam bertanya, menjawab, dan memberikan tanggapan, juga mengisyaratkan mereka kelak menjadi duet yang kompak dan serasi dalam mengurus Sumut ke depan,” tukas Puan.

Rohani Panjaitan dari Tim Ra-Djasihar (Relawan Djarot-Sihar) mengaku tak khawatir dengan hasil beberapa survei yang mememangkan rival DJOSS. Justru keberadaan Djarot dan Sihar yang baru dua bulan di Sumut tapi mampu mendulang simpati yang cukup besar, diingatkan menjadi ancaman besar bagi rivalnya di hari pencoblosan pada 27 Juni nanti.

”Djarot-Sihar tak melakukan persiapan besar. Mereka maju bukan karena hasrat kekuasaan atau pribadi, namun rasa tanggungjawab untuk membenahi Sumut,” katanya.

Dalam konklusi akhirnya, moderator Mangarimpun Parhusip meyakinkan track-record Djarot yang bersih yang tidak meninggalkan masalah hukum saat dirinya menjabat wali kota Blitar dan gubernur DKI Jakarta membuat Djarot tampil percaya diri dalam debat paslon Pilgub dengan tema ‘Tata Kelola Pemerintahan Yang Bebas Korupsi’.

”Saat memimpin Kota Blitar beliau mampu meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah, Red) dan mengangkat IPM Kota Blitar. Pengalaman Djarot di kampus dan birokrasi, yang dipadu dengan keilmuan dan pengalaman manajemen Sihar mengelola perusahaan menjadikan DJOSS relatif menguasai alur materi debat,” kata alumnus ITB yang biasa disapa Ucok ini.

Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Herbert Hutauruk menyebutkan acara ”Diskusi dan Nobar Debat Publik Kedua Cagub/Cawagub Pilgubsu” dibagi dalam dua sesi. ”Sesi awal adalah diskusi terbatas tentang peran relawan perorangan dalam memenangkan DJOSS yang difasilitasi Mangarimpun Parhusip dan Bernas Silalahi sebagai moderator. Sesi berikutnya adalah sharing pendapat tentang jalannya debat,” katanya.

Dikatakan Herbert, acara tersebut terselenggara atas dukungan seluruh anggota Komunitas Alumni Smansa Medan for DJOSS yang bekerjasama dengan sejumlah elemen relawan.

Selain anggota Komunitas Alumnsi SMANSA Medan For DJOSS seperti Herbert Hutauruk, Bernas Silalahi, Doddy, Erika Hutagaol, Elisabeth Hutasoit, turut berpartisipasi Komunitas Peduli Sumut, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, Paguyuban Relawan Nusantara, Relawan Djarot-Sihar Institute, Relawan Ra-Djasihar, BARA-BAJA, dan Psikolog DR Puan Maharani MPSi. (val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/