Memang, warga tak banyak menyaksikan peristiwa pembunuhan tersebut, karena saat itu hujan deras. Namun pemilik rumah yang mendengar keributan keluar rumah dan melihat korban bersimbah darah.
Teriakan histeris pemilik rumah membuat warga sekitar terkejut dan datang ke lokasi kejadian. Peristiwa menghebohkan tersebut dilaporkan ke kepling setempat dan diteruskan ke Kepolisian Sektor Percut Sei Tuan.
Tak lama berselang, tim Reskrim Polsek Percut Sei Tuan disusul tim dari Polrestabes Medan turun ke lokasi. Pukul 23.05 wib, mayat Rusli dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk otopsi.
Salah seorang warga yang namanya tak mau di korankan mengatakan, pelaku baru dua tahun tinggal di desa tersebut. Sebelumnya, pekerjaan sehari-hari Gulo adalah simpan pinjam uang. Namun setengah tahun belakangan ini, kerjanya tak jelas alias mocok-mocok.
“Tinggal istrinya yang menjalankan usaha simpan pinjam uang tersebut. Sementara Gulo hanya bejudi setiap hari,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat selama ini sudah muak dengan tingkah laku Gulo yang selalu membawa pisau di pinggang. “Pisau tak pernah lepas dari pinggangnya sehingga warga sering kesal jika melihat dia,” katanya.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku. “Pelaku masih kita buru, sedangkan saksi-saksi sudah dimintai keterangan,” terangnya.
Rusli tercatat sebagai warga Jalan Sempurna Gang Melur 17, Pasar 7 Bengkel, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan. Tewasnya lelaki 43 tahun ini menyisakan luka mendalam bagi keluarganya. (sor/yaa)