“Tugas utama kita adalah menampung aspirasi dan mewujudkan keinginan konstituen. Kalau mereka saja sudah dibatasi untuk bertemu dewannya, kapan lagi mereka dapat menemui para wakil rakyatnya,” pungkasnya.
Anggota DPRD Medan Irsal Fikri, justru mendukung kebijakan yang dibuat Sekwan Abdul Aziz. Menurutnya polemik ini tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi ada asumsi akan menjadi jarak antara anggota dewan dan masyarakat. “Saya rasa tidak seperti itulah pola berfikir kita. Sekwan kita lihat ingin menciptakan perubahan di gedung DPRD ini. Dan tentunya membuat kenyamanan dan keamanan bagi segenap anggota dewan,” katanya.
Selain meminta agar persoalan ini tidak dibesar-besarkan, politisi PPP itu mengaku Sekwan Abd Aziz ingin membuat terobosan baru sejak dipercaya menjabat sebagai Sekwan. “Dia (Abd Aziz) tidak ingin ikut sistem yang ada selama ini. Dia justru ingin membuat sesuatu yang baru di gedung dewan,” katanya.
Sebelumnya, Sekwan Abdul Azis mengaku sudah mengeluarkan kebijakan bagi seluruh PNS, wartawan, cleaning service maupun tamu yang berkunjung ke gedung DPRD Medan. “Ya, itu kebijakan saya. Karena selama ini saya lihat semua berdesakan untuk masuk dalam lift yang sama. Kan gak enak kalau dilihat,” ujar Aziz.
Mantan Kadispora Kota Medan ini menambahkan, selama ini lift di gedung DPRD Medan sering dipergunakan untuk membawa barang petugas cleaning servis dan sebagainya. “Tidak ada permintaan dewan. Ini murni kebijakan saya. Jadi ke depannya ada lift khusus angkut barang dan dewan. Sambil berjalannya waktu, kita juga akan siapkan satpam di tiap pintu untuk mengatur,” ujarnya. (prn/ila)