30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

600 Anak Yatim Terima Santunan

MEDAN-600 anak yatim dan duafa mendapat santunan tunai dari pengusaha muda, Iswahyudi Ashari. Ekonom asal Medan ini berniat mengajak seluruh pengusaha berbagi rezeki di tengah kesulitan ekonomi masyarakat saat ini.

“Saya ingin mengajak seluruh pengusaha berbagi kepada masyarakat kurang mampu terlebih lagi di tengah kesulitan masyarakat akibat berbagai kebijakan pemerintah,” kata Iswahyudi di kediamannya Jalan Ir H Juanda Medan, Jumat (6/4) siang.

Dikatakannya, dengan kebijakan ekonomi sekarang ini, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah kehidupan masyarakat semakin terjepit terlebih lagi setelah rencana penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang menyebabkan kenaikan berbagai harga bahan kebutuhan pokok.

“Rencana kenaikan harga BBM membuat kehidupan masyarakat terjepit. Hal ini tidak menjadi perhatian pemerintah dan kita sebagai pengusaha harus memperhatikan kondisi yang seperti itu,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kebijakan dari pemerintah daerah menaikkan pajak bumi bangunan (PBB) mencapai 100 persen terasa menyusahkan masyarakat terutama bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.

“Kalau bisa kebijakan itu (pajak PBB) direvisi bahkan dibatalkan karena tidak berpihak kepada masyarakat menengah bawah,” ujarnya.
Rudi (15), seorang anak yang menerima santunan mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan yang diberikan.
“Saya berterimakasih karena bantuan yang diberikan bisa meringankan uang sekolah,” ucapnya.

Hal senada juga dikatakan penerima santunan lainnya, Lina (12). Dia berharap bantuan seperti ini bisa terus diberikan kepada mereka.
“Kami senang. Kami mau ada lagi yang kayak gini lagi,” pungkasnya. (adl)

MEDAN-600 anak yatim dan duafa mendapat santunan tunai dari pengusaha muda, Iswahyudi Ashari. Ekonom asal Medan ini berniat mengajak seluruh pengusaha berbagi rezeki di tengah kesulitan ekonomi masyarakat saat ini.

“Saya ingin mengajak seluruh pengusaha berbagi kepada masyarakat kurang mampu terlebih lagi di tengah kesulitan masyarakat akibat berbagai kebijakan pemerintah,” kata Iswahyudi di kediamannya Jalan Ir H Juanda Medan, Jumat (6/4) siang.

Dikatakannya, dengan kebijakan ekonomi sekarang ini, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah kehidupan masyarakat semakin terjepit terlebih lagi setelah rencana penetapan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), yang menyebabkan kenaikan berbagai harga bahan kebutuhan pokok.

“Rencana kenaikan harga BBM membuat kehidupan masyarakat terjepit. Hal ini tidak menjadi perhatian pemerintah dan kita sebagai pengusaha harus memperhatikan kondisi yang seperti itu,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kebijakan dari pemerintah daerah menaikkan pajak bumi bangunan (PBB) mencapai 100 persen terasa menyusahkan masyarakat terutama bagi masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.

“Kalau bisa kebijakan itu (pajak PBB) direvisi bahkan dibatalkan karena tidak berpihak kepada masyarakat menengah bawah,” ujarnya.
Rudi (15), seorang anak yang menerima santunan mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan yang diberikan.
“Saya berterimakasih karena bantuan yang diberikan bisa meringankan uang sekolah,” ucapnya.

Hal senada juga dikatakan penerima santunan lainnya, Lina (12). Dia berharap bantuan seperti ini bisa terus diberikan kepada mereka.
“Kami senang. Kami mau ada lagi yang kayak gini lagi,” pungkasnya. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/