23.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Satu Hari Satu Hati Untuk Nyfara

Aksi kepedulian terhadap Nyfara Salbila Siregar terus menggema hingga tingkat nasional. Penggalangan dana di Merdeka Walk Medan, Sabtu (6/4), menandai aksi serupa di Pematangsiantar, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Jogja, Malang, Surabaya dan Pontianak.

AKSI: Relawan peduli Nyfara menggelar aksi ‘Satu Hari Satu Hati untuk Nyfara’  penampilan ala pahlawan kartun  Jalan Balai Kota, Medan, Sabtu (6/4). Kegiatan ini melanjutkan aksi peduli terhadap Nyfara Salbilah. //AMINOER RASYID/SUMUT POS
AKSI: Relawan peduli Nyfara menggelar aksi ‘Satu Hari Satu Hati untuk Nyfara’ dengan penampilan ala pahlawan kartun di Jalan Balai Kota, Medan, Sabtu (6/4). Kegiatan ini melanjutkan aksi peduli terhadap Nyfara Salbilah. //AMINOER RASYID/SUMUT POS

EMPATI terhadap Nyafara, bayi penderita atresia bilier atau kelainan hati asal Medan mendorong kehadiran para relawan dan elemen masyarakat lain untuk mengkampanyekan penggalang dana untuk Nyfara.

Tengku Adri Muslim selaku koordinator relawan peduli Nyfara memamaparkan, aksi nasional dipusatkan di sekitar kawasan Lapangan Merdeka Medan. Ada beberapa kegiatan, seperti sharing,dari para relawan, teaterikal,pembacaan puisi.

“Puncaknya aksi nasional ini ditandai pelepasan balon pada pukul 12.00 WIB, serentak di semua kota yang melakukan penggalangan dana,” ujarnya.

Relawan memberikan kesempatan kepada masyarakat menuliskan doa mereka bagi Nyfara dan menempelkannya di balon..

Dana yang terkumpul dari mulai penggalangan pertama 27 Februari hingga kemarin tercatat sebanyak Rp676 juta. Masih diperlukan setengahnya lagi untuk Nyfara dapat menjalani operasi dan perawatan senilai Rp1,1 miliar.

Ayah Nyfara, Muhammad Fajri Siregar sangat berharap upaya para relawan dan masyarakat untuk kesembuhan putrinya. Ia optimis bisa melihat Nyfara hidup, tumbuh, danberkembang selayaknya anak-anaklain. Taklupa, Muhammad Fajri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah berempati dan memberi perhatian terhadap kesembuhan Nyfara.

“Anak (penderita) atresia bilier memang harus mendapatkan perhatian khusus. Di luar negeri, tingkat keberhasilan (pengobatan) penyakit ini tinggi walaupun biayanya sangat besar, sampai miliaran. Jadi tidak ada alasan kita untuk tidak menyelamatkan anak atresia bilier,” ucapnya.

Saat ini, bayi Nyfara berada di rumah orangtuanya di Jalan Utomo No 16 Medan, Medan Perjuangan, setelah mendapatkan perawatan intensif di Singapura. Menurut keterangan medis yang menanganinya, Nyfara harus segera menjalani transplantasi hati.

“Menurut dokter paling tidak dalam sebulan ini Nyfara harus segera dioperasi agar tingkat keberhasilan sampai 80 persen. Insya Allah, mamanya Nyfara sendirilah yang akan menjadi donor. Karena kami sebagai orang tua sudah sangat siap dengan segala resiko demi anak kami,” tutur alumnus Fakultas Ekonomi USU ini.

Seperti yang dikatakan Fajri mengenai penjelasan Prabakaran, ketua tim translantasi hati national University Hospital Singapura, jika operasi terhalang pendanaan, persentase keberhasilan transplantasi hati Nyfara akan terus merosot.

Singapura dipercaya untuk menangani pengobatan Nyafara karena pernah sukses keberhasilan transplantasi untuk penderita serupa. Pertimbangan lainnya adalah selain biaya lebih terjangkau, Sungapura juga merupakan negara yang mempunyai fasilitas pengobatan yang lengkap dan tingkat keberhasilan sembuhnya cukup besar setelah Philadelpia di Amerika dan Jepang.

Sementara itu, Abdull Rasyid, staff khusus Menko PerekonomiandiMerdekaWalk. AbdulRasyidbergabung dengan relawan di Merdeka Walk turut menyatakan rasa simpatinya yang besar terhadap bayi Nyfara.

“Saya sangat mendukung aksi yang tetap diserukan oleh para relawan sampai pada hari ini. Ini bentuk kepedulian luar biasa terhadap anak bangsa kita. Dan saya akan memberikan bantuan secukupnya terhadap bayi Nyfara. Kita imbau kepada masyarakat dan pemerintah, masih banyak anak-anak kita yang membutuhkan perhatian kita,” serunya.

Rasyid juga berjanji mengajak masyarakat membentuk sebuah yayasan untuk memperhatikan penyakit anakanak Indonesia. Yayasan juga sebagai pusat informasi penyakit anak yang

Aksi kepedulian terhadap Nyfara Salbila Siregar terus menggema hingga tingkat nasional. Penggalangan dana di Merdeka Walk Medan, Sabtu (6/4), menandai aksi serupa di Pematangsiantar, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Jogja, Malang, Surabaya dan Pontianak.

AKSI: Relawan peduli Nyfara menggelar aksi ‘Satu Hari Satu Hati untuk Nyfara’  penampilan ala pahlawan kartun  Jalan Balai Kota, Medan, Sabtu (6/4). Kegiatan ini melanjutkan aksi peduli terhadap Nyfara Salbilah. //AMINOER RASYID/SUMUT POS
AKSI: Relawan peduli Nyfara menggelar aksi ‘Satu Hari Satu Hati untuk Nyfara’ dengan penampilan ala pahlawan kartun di Jalan Balai Kota, Medan, Sabtu (6/4). Kegiatan ini melanjutkan aksi peduli terhadap Nyfara Salbilah. //AMINOER RASYID/SUMUT POS

EMPATI terhadap Nyafara, bayi penderita atresia bilier atau kelainan hati asal Medan mendorong kehadiran para relawan dan elemen masyarakat lain untuk mengkampanyekan penggalang dana untuk Nyfara.

Tengku Adri Muslim selaku koordinator relawan peduli Nyfara memamaparkan, aksi nasional dipusatkan di sekitar kawasan Lapangan Merdeka Medan. Ada beberapa kegiatan, seperti sharing,dari para relawan, teaterikal,pembacaan puisi.

“Puncaknya aksi nasional ini ditandai pelepasan balon pada pukul 12.00 WIB, serentak di semua kota yang melakukan penggalangan dana,” ujarnya.

Relawan memberikan kesempatan kepada masyarakat menuliskan doa mereka bagi Nyfara dan menempelkannya di balon..

Dana yang terkumpul dari mulai penggalangan pertama 27 Februari hingga kemarin tercatat sebanyak Rp676 juta. Masih diperlukan setengahnya lagi untuk Nyfara dapat menjalani operasi dan perawatan senilai Rp1,1 miliar.

Ayah Nyfara, Muhammad Fajri Siregar sangat berharap upaya para relawan dan masyarakat untuk kesembuhan putrinya. Ia optimis bisa melihat Nyfara hidup, tumbuh, danberkembang selayaknya anak-anaklain. Taklupa, Muhammad Fajri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah berempati dan memberi perhatian terhadap kesembuhan Nyfara.

“Anak (penderita) atresia bilier memang harus mendapatkan perhatian khusus. Di luar negeri, tingkat keberhasilan (pengobatan) penyakit ini tinggi walaupun biayanya sangat besar, sampai miliaran. Jadi tidak ada alasan kita untuk tidak menyelamatkan anak atresia bilier,” ucapnya.

Saat ini, bayi Nyfara berada di rumah orangtuanya di Jalan Utomo No 16 Medan, Medan Perjuangan, setelah mendapatkan perawatan intensif di Singapura. Menurut keterangan medis yang menanganinya, Nyfara harus segera menjalani transplantasi hati.

“Menurut dokter paling tidak dalam sebulan ini Nyfara harus segera dioperasi agar tingkat keberhasilan sampai 80 persen. Insya Allah, mamanya Nyfara sendirilah yang akan menjadi donor. Karena kami sebagai orang tua sudah sangat siap dengan segala resiko demi anak kami,” tutur alumnus Fakultas Ekonomi USU ini.

Seperti yang dikatakan Fajri mengenai penjelasan Prabakaran, ketua tim translantasi hati national University Hospital Singapura, jika operasi terhalang pendanaan, persentase keberhasilan transplantasi hati Nyfara akan terus merosot.

Singapura dipercaya untuk menangani pengobatan Nyafara karena pernah sukses keberhasilan transplantasi untuk penderita serupa. Pertimbangan lainnya adalah selain biaya lebih terjangkau, Sungapura juga merupakan negara yang mempunyai fasilitas pengobatan yang lengkap dan tingkat keberhasilan sembuhnya cukup besar setelah Philadelpia di Amerika dan Jepang.

Sementara itu, Abdull Rasyid, staff khusus Menko PerekonomiandiMerdekaWalk. AbdulRasyidbergabung dengan relawan di Merdeka Walk turut menyatakan rasa simpatinya yang besar terhadap bayi Nyfara.

“Saya sangat mendukung aksi yang tetap diserukan oleh para relawan sampai pada hari ini. Ini bentuk kepedulian luar biasa terhadap anak bangsa kita. Dan saya akan memberikan bantuan secukupnya terhadap bayi Nyfara. Kita imbau kepada masyarakat dan pemerintah, masih banyak anak-anak kita yang membutuhkan perhatian kita,” serunya.

Rasyid juga berjanji mengajak masyarakat membentuk sebuah yayasan untuk memperhatikan penyakit anakanak Indonesia. Yayasan juga sebagai pusat informasi penyakit anak yang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/