Soal tema Tata Kelola Pemerintahan yang Bebas Korupsi, Cagub Djarot mengangkat kasus korupsi di masa pemerintahan Gubernur Gatot Pujo Nugroho, yang melibatkan eksekutif, legislatif, dan pihak swasta, dan bagaimana cara mengatasinya di masa depan.
Edy menjawab, untuk mencegah korupsi pada pelaksanaan APBD Sumut, ia akan melibatkan penegak hukum. “Terima kasih pak Djarot, kita berbicara masalah APBD ini, sudah jelas untuk siapa, pastinya untuk rakyat. Sudah jelas, supermasi hukum. Karena saya suka bola, makanya saya menjemput bola. Yang efektif pelaksanaan APBD dilaksanakan secara profesional. Untuk mencegahnya ada polisi, kejaksaan, profesional untuk mengawasi kebocorannya (APBD Sumut,” ungkap Edy.
Menanggapi jawaban Edy, Djarot menyinggung soal kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho di Sumut, akibat sistem pemerintah dilanggar, telah terjadi korupsi dan membuat Gatot Pujo Nugroho ditangkap KPK.
Cagub Edy kembali menjawab, sebenarnya sistem pemerintahan di Sumut sudah bagus. “Sistem sudah baik. Oknumnya yang salah. Karena itu, kami akan memperkuat iman, karena dengan iman korupsi bisa dihindari,” katanya.
Di sesi debat khusus cawagub, Sihar Sitorus bertanya bagaimana kepada Ijeck bagaimana cara menghindari korupsi ABPD Sumut, agar jangan mengulang kasus korupsi di masa Gubernur Gatot, yang melibatkan pihak ketiga.
Ijeck menjawab, pihaknya akan menerapkan sistem e-budgetting, dengan tetap menggunakan anggaran tepat sasaran untuk rakyat yang membutuhkan.
Selanjutnya, Ijeck melontarkan pertanyaan soal pemekaran Protap kepada Sihar. “Apakah Bang Sihar setuju dengan pemekaran Protap sementara pemerintah sejak 2015 sudah menetapkan moratorium?” katanya.
Sihar pun menjawab tentang pentingnya pemerataan kesejateraan dan memperkecil kesenjangan pembangunan antar wilayah, yang pada akhirnya akan mengurangi aspirasi pemekaran daerah.
“Saya rasa Bang Sihar belum menjawab apa yang menjadi inti pertanyaan tadi?” sambung Ijeck.
Sihar akhirnya menjawab tegas, ia tidak setuju pemekaran Protap.
Di sesi pernyataan pamungkas, atau closing statement, kedua paslon mengumbar janji membawa Sumut lebih baik. Seperti Edy-Ijeck dengan slogan Sumut Bermartabat dan Djarot-Sihar melalui slogan Semua Urusan Mudah dan Transparan.
Debat kandidat perdana ini begitu riuh dan semarak karena kehadiran pendukung kedua paslon. Tanpa henti sampai acara berakhir, para pendukung terus bernyanyi dan mengucap yel-yel khas untuk masing-masing paslon. Saking hebohnya, pembawa acara berulangkali meminta masing-masing pendukung tenang dan tidak bersuara selama acara berlangsung.
Selain panelis, acara turut dihadiri jajaran KPU Sumut dan Bawaslu Sumut.
Untuk mengamankan penyelenggaraan debat Calon Gubernur Sumut itu, polisi menerjunkan 500 personel.