25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Harga Sayuran Kian Melonjak

5-6-13-RASYID-PNS DI PASAR PETISAH(2)MEDAN- Harga berbagai jenis sayuran di sejumlah pasar tradisional di Medan mulai merangkak naik sejak beberapa hari terakhir. Hal ini dipicu rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai pertengahan Juni 2013.
Pantauan Sumut Pos di sejumlah pasar  tradisional di Kota Medan, Kamis (6/6), harga kol dipatok Rp8.500 per kilo atau naik dari Rp2.000-Rp2.500 per kg pada beberapa hari sebelumnya. Sementara cabai merahn
dipatok Rp26.000 dari sebelumnya Rp20.000 per kg atau naik Rp6.000 per kg.
Pedagang sayuran di Pusat Pasar Medan Roslinda mengatakan, harga cabai merah kini sudah menembus harga Rp26.000 per kilogram dari sebelumnya Rp20.000 per kilogram. Kemudian cabai hijau yang awalnya dijual Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram, sayuran jenis kol yang awalnya hanya Rp6.000 menjadi Rp8000-8500 per kilogram.
“Semenjak beberapa hari ini harga terus merangkak naik, apalagi harga dari petani juga melonjak. Bisa saja karena isu kenaikan harga BBM yang dihembuskan beberapa minggu ini,” ujar ibu tiga anak ini, Kamis (6/6).
Roslinda mengaku, meski harga sayuran mengalami kenaikan, tetapi tetap saja ada yang membeli, karena itu sudah menjadi kebutuhan. Hanya, kata dia, pembeli umumnya mengurangi jumlah sayuran yang dibelinya.  “Pembeli tetap saja membeli, hanya saja jumlahnya yang berkurang. Apalagi sayuran kan sangat dibutuhkan masyarakat.” pungkasnya.
Rumina Siahaan, pedagang sayur di Pasar Petisah mengatakan hal yang sama. Harga kentang dari Rp5.000 naik menjadi Rp10.000. “Hampir seluruh jenis sayur naik harganya hari ini. Rata-rata 20 persen. Kentanglah yang paling tinggi, sampai 100 persen. Kita kurang tahu apa penyebabnya, tapi
biasanya kalau naik enggak jauh- jauh dari pasokan,” kata Rumina Siahaan.
Sementara itu, Bisman Sinuraya, pengumpul sayur di kawasan Berastagi membantah adanya gangguan pasokan dari petani. Ia mengaku masih dapat mengumpulkan 5-10 ton beragam sayur untuk selanjutnya didistribusikan ke Medan. “Kalau pasokan dari petani normal kok, saya pun mendistribusikan ke Medan lancar-lancar saja. Tapi memang penjualan di Tanah Karo sendiri kelihatannya meningkat,” tuturnya. (mag-5)

5-6-13-RASYID-PNS DI PASAR PETISAH(2)MEDAN- Harga berbagai jenis sayuran di sejumlah pasar tradisional di Medan mulai merangkak naik sejak beberapa hari terakhir. Hal ini dipicu rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai pertengahan Juni 2013.
Pantauan Sumut Pos di sejumlah pasar  tradisional di Kota Medan, Kamis (6/6), harga kol dipatok Rp8.500 per kilo atau naik dari Rp2.000-Rp2.500 per kg pada beberapa hari sebelumnya. Sementara cabai merahn
dipatok Rp26.000 dari sebelumnya Rp20.000 per kg atau naik Rp6.000 per kg.
Pedagang sayuran di Pusat Pasar Medan Roslinda mengatakan, harga cabai merah kini sudah menembus harga Rp26.000 per kilogram dari sebelumnya Rp20.000 per kilogram. Kemudian cabai hijau yang awalnya dijual Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram, sayuran jenis kol yang awalnya hanya Rp6.000 menjadi Rp8000-8500 per kilogram.
“Semenjak beberapa hari ini harga terus merangkak naik, apalagi harga dari petani juga melonjak. Bisa saja karena isu kenaikan harga BBM yang dihembuskan beberapa minggu ini,” ujar ibu tiga anak ini, Kamis (6/6).
Roslinda mengaku, meski harga sayuran mengalami kenaikan, tetapi tetap saja ada yang membeli, karena itu sudah menjadi kebutuhan. Hanya, kata dia, pembeli umumnya mengurangi jumlah sayuran yang dibelinya.  “Pembeli tetap saja membeli, hanya saja jumlahnya yang berkurang. Apalagi sayuran kan sangat dibutuhkan masyarakat.” pungkasnya.
Rumina Siahaan, pedagang sayur di Pasar Petisah mengatakan hal yang sama. Harga kentang dari Rp5.000 naik menjadi Rp10.000. “Hampir seluruh jenis sayur naik harganya hari ini. Rata-rata 20 persen. Kentanglah yang paling tinggi, sampai 100 persen. Kita kurang tahu apa penyebabnya, tapi
biasanya kalau naik enggak jauh- jauh dari pasokan,” kata Rumina Siahaan.
Sementara itu, Bisman Sinuraya, pengumpul sayur di kawasan Berastagi membantah adanya gangguan pasokan dari petani. Ia mengaku masih dapat mengumpulkan 5-10 ton beragam sayur untuk selanjutnya didistribusikan ke Medan. “Kalau pasokan dari petani normal kok, saya pun mendistribusikan ke Medan lancar-lancar saja. Tapi memang penjualan di Tanah Karo sendiri kelihatannya meningkat,” tuturnya. (mag-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/