27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Belasan Bangunan di Jalan Mahkamah Terbakar Habis, Bobby Tawarkan Bedah Rumah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 17 bangunan di kawasan Jalan Mahkamah Medan, tak jauh dari Istana Maimun, habis terbakar, Selasa (6/7) pagi. Bangunan tersebut berada di 2 kelurahan, 7 rumah toko (ruko) berada di Jalan Mahkamah Kelurahan Masjid, dan 10 rumah yang tepat berada di belakang ruko, masuk dalam kawasan Kelurahan Aur.

TERBAKAR: Warga sekitar menyaksikan kondisi belasan rumah toko di Jalan Mahkamah Medan yang habis terbakar, Selasa (6/7) pagi.triadi wibowo/sumutpos.

“Total yang terbakar itu ada 17 pintu, ruko di depan ada 7 pintu, satu pintu sengaja dirusak agar tidak merembet, jadi total ada 8 ruko baik yang terbakar maupun yang rusak. Di belakangnya ada 10 rumah, tapi dari 10 rumah itu 9 berpenghuni, satu lagi kosong,” ungkap Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Albon Sudauruk, Selasa (6/7).

Albon menjelaskan, masyarakat terlambat memberikan laporan kepada pihaknya, sehingga total bangunan yang terbakar terbilang cukup banyak.

“Kami terima laporan itu pukul 06.15 WIB lewat aplikasi e-Damkar, pukul 06.18 WIB kami sudah sampai di sana. Jadi 3 menit saja kami sudah sampai. Tapi sesampainya kami di sana, 4 ruko di depan sudah hangus terbakar, sedangkan di belakangnya, sudah ada 5 rumah yang hangus terbakar,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, awalnya api berasal dari satu ruko yang berada di depan, yakni dibagian dapur ruko. Tapi tidak diketahui pasti apa penyebabnya, apakah dari kompor yang berada di dapur, atau dari sumber lainnya. Albon pun mengakui, pihaknya mengalami kesulitan saat memadamkan api, khususnya rumah yang berada di belakang ruko.

“Pertama jalannya sempit menuju ke gang belakang. Lalu kami minta PLN untuk memadamkan aliran listrik dulu, dan itu butuh waktu 15 menit. Api baru berhasil dipadamkan total sekitar pukul 09.30 WIB,” bebernya.

Dari total bangunan yang terbakar maupun rusak tersebut, jelas Albon, tidak terdapat satu pun korban jiwa. Sedangkan total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, satu di antaranya karena banyaknya perabot yang terbakar.

“Korban jiwa tidak ada. Kalau kerugian materil ya pastinya miliaran rupiah,” katanya.

Bobby Tawarkan Program Bedah Rumah bagi Warga Korban Kebakaran

Sementara itu, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, langsung menemui para korban kebakaran di lokasi tersebut, Selasa (6/7) siang. Kepada para korban, dia menyampaikan akan mencoba mendaftarkan mereka untuk masuk ke dalam Program Badah Rumah Pemko Medan.

“Kalau misalnya bisa, nanti kami bantu menggunakan program bedah rumah, tapi ada persyaratannya juga. Tapi kalau tidak bisa, kami akan berdiskusi lagi cara yang terbaik, musyawarah dengan masyarakat,” jelasnya.

Sambil mengunjungi lokasi kebarakan, dia sekaligus melakukan pengecekan fasilitas pengungsian.

“Ini harus dipikirkan, pertama adalah kelayakan tempat pengungsiannya, fasilitasnya, tempat tidurnya, selimutnya, ini dicek semua. Kamar mandinya layak apa tidak tadi sudah dilihat,” ujar Bobby.

Bobby juga mengatakank, lokasi pengungsian saat ini terpusat di Kantor Kelurahan Aur dan Masjid Kecamatan Medan Kota.

Terpisah, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring mengatakan, api membesar sekitar pukul 05.30 WIB.

“Dugaan sementara, kami belum bisa pastikan penyebabnya. Yang jelas kami sudah berusaha, BPBD dan P2K untuk melakukan antisipasi dan penanganan secepatnya. Cuma memang sudah musibah, ya mau bilang apa?” ujarnya.

Untuk warga yang mengungsi, lanjutnya, ada sebanyak 56 orang. Saat ini, lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Lurah Masjid.

“Kantor Lurah Masjid difokuskan untuk tempat pengungsian, baik warga Kelurahan Aur maupun Kelurahan Masjid. Tapi saat ini kami baru menampung 15 warga di sana, karena sebagian besar warga ini tidak rela mereka keluarganya mengungsi di sana. Kami menunggu andaikan ini kurang, sudah disiapkan lokasi pengungsian lainnya, termasuk pengadaan kamar mandi dari DKP,” tutur Arjuna.

Arjuna juga mengatakan, bagi warga yang dokumen pentingnya ikut terbakar, saat ini pihaknya masih berkoordinasi untuk membantu pengurusan dokumen penting yang hilang.

“Kita juga koordinasikan dengan warga tadi untuk dokumen penting yang hilang terbakar untuk dikomunikasikan ke kita agar dibantu,” jelasnya.

Komisi IV Segera Panggil Dinas P2K

Sementara itu, Komisi IV DPRD Medan mengaku, segera memanggil Dinas P2K Kota Medan terkait peristiwa terbakarnya 17 bangunan yang berada di kawasan Jalan Mahkamah Medan. Pasalnya, Komisi IV sangat menyayangkan banyaknya rumah yang terbakar di kawasan tersebut. Padahal seharusnya, hal itu dapat diminimalisir.

“Sangat disayangkan, kenapa banyak sekali bangunan yang hangus terbakar? Kalau Dinas P2K bisa bergerak jauh lebih cepat, pasti tidak akan sebanyak itu rumah yang terbakar,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Selasa (6/7).

Dedy mengaku telah menemui Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, satu di antaranya untuk membicarakan tentang kinerja Dinas P2K Kota Medan yang dinilai lambat dalam mengatasi peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Medan, terkait kebakaran di Jalan Mahkamah Medan.

“Kami sudah sampaikan ini ke Pak Wawa (Wakil Wali Kota), kami minta agar ada perhatian khusus soal Dinas P2K ini. Kasihan masyarakat, yang seharusnya rumahnya tidak ikut terbakar, ini jadi ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, Dedy mengaku, jika dalam waktu dekat, pihaknya di Komisi IV DPRD Medan akan memanggil Dinas P2K Kota Medan, selaku counterpart-nya untuk hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP).

“Kami akan panggil Dinas P2K untuk hadir dalam RDP Komisi IV,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 17 bangunan di kawasan Jalan Mahkamah Medan, tak jauh dari Istana Maimun, habis terbakar, Selasa (6/7) pagi. Bangunan tersebut berada di 2 kelurahan, 7 rumah toko (ruko) berada di Jalan Mahkamah Kelurahan Masjid, dan 10 rumah yang tepat berada di belakang ruko, masuk dalam kawasan Kelurahan Aur.

TERBAKAR: Warga sekitar menyaksikan kondisi belasan rumah toko di Jalan Mahkamah Medan yang habis terbakar, Selasa (6/7) pagi.triadi wibowo/sumutpos.

“Total yang terbakar itu ada 17 pintu, ruko di depan ada 7 pintu, satu pintu sengaja dirusak agar tidak merembet, jadi total ada 8 ruko baik yang terbakar maupun yang rusak. Di belakangnya ada 10 rumah, tapi dari 10 rumah itu 9 berpenghuni, satu lagi kosong,” ungkap Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan, Albon Sudauruk, Selasa (6/7).

Albon menjelaskan, masyarakat terlambat memberikan laporan kepada pihaknya, sehingga total bangunan yang terbakar terbilang cukup banyak.

“Kami terima laporan itu pukul 06.15 WIB lewat aplikasi e-Damkar, pukul 06.18 WIB kami sudah sampai di sana. Jadi 3 menit saja kami sudah sampai. Tapi sesampainya kami di sana, 4 ruko di depan sudah hangus terbakar, sedangkan di belakangnya, sudah ada 5 rumah yang hangus terbakar,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, awalnya api berasal dari satu ruko yang berada di depan, yakni dibagian dapur ruko. Tapi tidak diketahui pasti apa penyebabnya, apakah dari kompor yang berada di dapur, atau dari sumber lainnya. Albon pun mengakui, pihaknya mengalami kesulitan saat memadamkan api, khususnya rumah yang berada di belakang ruko.

“Pertama jalannya sempit menuju ke gang belakang. Lalu kami minta PLN untuk memadamkan aliran listrik dulu, dan itu butuh waktu 15 menit. Api baru berhasil dipadamkan total sekitar pukul 09.30 WIB,” bebernya.

Dari total bangunan yang terbakar maupun rusak tersebut, jelas Albon, tidak terdapat satu pun korban jiwa. Sedangkan total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, satu di antaranya karena banyaknya perabot yang terbakar.

“Korban jiwa tidak ada. Kalau kerugian materil ya pastinya miliaran rupiah,” katanya.

Bobby Tawarkan Program Bedah Rumah bagi Warga Korban Kebakaran

Sementara itu, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, langsung menemui para korban kebakaran di lokasi tersebut, Selasa (6/7) siang. Kepada para korban, dia menyampaikan akan mencoba mendaftarkan mereka untuk masuk ke dalam Program Badah Rumah Pemko Medan.

“Kalau misalnya bisa, nanti kami bantu menggunakan program bedah rumah, tapi ada persyaratannya juga. Tapi kalau tidak bisa, kami akan berdiskusi lagi cara yang terbaik, musyawarah dengan masyarakat,” jelasnya.

Sambil mengunjungi lokasi kebarakan, dia sekaligus melakukan pengecekan fasilitas pengungsian.

“Ini harus dipikirkan, pertama adalah kelayakan tempat pengungsiannya, fasilitasnya, tempat tidurnya, selimutnya, ini dicek semua. Kamar mandinya layak apa tidak tadi sudah dilihat,” ujar Bobby.

Bobby juga mengatakank, lokasi pengungsian saat ini terpusat di Kantor Kelurahan Aur dan Masjid Kecamatan Medan Kota.

Terpisah, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Arjuna Sembiring mengatakan, api membesar sekitar pukul 05.30 WIB.

“Dugaan sementara, kami belum bisa pastikan penyebabnya. Yang jelas kami sudah berusaha, BPBD dan P2K untuk melakukan antisipasi dan penanganan secepatnya. Cuma memang sudah musibah, ya mau bilang apa?” ujarnya.

Untuk warga yang mengungsi, lanjutnya, ada sebanyak 56 orang. Saat ini, lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Lurah Masjid.

“Kantor Lurah Masjid difokuskan untuk tempat pengungsian, baik warga Kelurahan Aur maupun Kelurahan Masjid. Tapi saat ini kami baru menampung 15 warga di sana, karena sebagian besar warga ini tidak rela mereka keluarganya mengungsi di sana. Kami menunggu andaikan ini kurang, sudah disiapkan lokasi pengungsian lainnya, termasuk pengadaan kamar mandi dari DKP,” tutur Arjuna.

Arjuna juga mengatakan, bagi warga yang dokumen pentingnya ikut terbakar, saat ini pihaknya masih berkoordinasi untuk membantu pengurusan dokumen penting yang hilang.

“Kita juga koordinasikan dengan warga tadi untuk dokumen penting yang hilang terbakar untuk dikomunikasikan ke kita agar dibantu,” jelasnya.

Komisi IV Segera Panggil Dinas P2K

Sementara itu, Komisi IV DPRD Medan mengaku, segera memanggil Dinas P2K Kota Medan terkait peristiwa terbakarnya 17 bangunan yang berada di kawasan Jalan Mahkamah Medan. Pasalnya, Komisi IV sangat menyayangkan banyaknya rumah yang terbakar di kawasan tersebut. Padahal seharusnya, hal itu dapat diminimalisir.

“Sangat disayangkan, kenapa banyak sekali bangunan yang hangus terbakar? Kalau Dinas P2K bisa bergerak jauh lebih cepat, pasti tidak akan sebanyak itu rumah yang terbakar,” jelas Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Selasa (6/7).

Dedy mengaku telah menemui Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, satu di antaranya untuk membicarakan tentang kinerja Dinas P2K Kota Medan yang dinilai lambat dalam mengatasi peristiwa kebakaran yang terjadi di Kota Medan, terkait kebakaran di Jalan Mahkamah Medan.

“Kami sudah sampaikan ini ke Pak Wawa (Wakil Wali Kota), kami minta agar ada perhatian khusus soal Dinas P2K ini. Kasihan masyarakat, yang seharusnya rumahnya tidak ikut terbakar, ini jadi ikut terbakar,” katanya.

Untuk itu, Dedy mengaku, jika dalam waktu dekat, pihaknya di Komisi IV DPRD Medan akan memanggil Dinas P2K Kota Medan, selaku counterpart-nya untuk hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP).

“Kami akan panggil Dinas P2K untuk hadir dalam RDP Komisi IV,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/