24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Kabut Asap: Aktivitas Warga Medan Terganggu

foto-foto DANIL SIREGAR/SUMUT POS MASKER: Warga menggunakan masker beraktivitas di Bundaran Majestik Medan, Selasa (6/10). , Selasa (6/10). Dampak bencana kabut asap kiriman hampir sepekan ini, Medan masih diselimuti kabut pekat.
foto-foto DANIL SIREGAR/SUMUT POS
MASKER: Warga menggunakan masker beraktivitas di Bundaran Majestik Medan, Selasa (6/10).
, Selasa (6/10). Dampak bencana kabut asap kiriman hampir sepekan ini, Medan masih diselimuti kabut pekat.

SUMUTPOS.CO- Kabut asap di Medan, Sumatera Utara, kemarin, terasa kian pekat. Aktivitas warga pun menjadi terganggu akibat kepungan asap kiriman dari Kalimantan dan Kepulauan Riau tersebut. Pantauan Sumut Pos, kabut asap sudah terlihat di Ibu Kota Provinsi Sumut sejak Senin siang. Jarak pandang diperkirakan hanya sekitar 300 meter – 500 meter saja.

Arifin warga Kecamatan Medan Johor mengatakan, kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Dirinya pun terpaksa memakai masker tatkala keluar rumah. Dia mengungkapkan pada pagi hari kabut asap belum begitu terasa, namun sejak siang hingga malam hari kepulan asap kian pekat.

“Pagi hari pas pergi kerja, saya lihat belum begitu pekat asapnya. Tapi waktu pulang kerja, tampak pekat sekali dan menyesakkan nafas,” ujarnya kepada Sumut Pos.

Arifin mengakui bahwa peristiwa kabut asap sudah terjadi beberapa hari belakangan ini di Medan dan sekitarnya. Namun pada kemarin menjadi yang terparah kondisinya.

“Hari ini (Senin, Red) paling parah kurasa kabutnya. Pekat sekali dan bernafas juga gak enak,” beber dia.

Senada, Faisal Butar-butar, warga Kecamatan Medan Tembung mengaku kabut asap yang terjadi pada hari itu lebih pekat dari hari sebelumnya. Bahkan menurutnya kondisi udara di Kota Medan kian hari semakin tidak sehat akibat kabut asap tersebut. “Gak nyaman sekali ya karena kabut asap ini,” tuturnya.

Faisal mengaku perlu adanya penanganan yang dilakukan pemerintah guna menuntaskan persoalan kabut asap ini. Pasalnya, menurut dia, kualitas udara di Kota Medan semakin tidak baik bagi kenyamanan warga untuk beraktivitas.

Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku belum dapat mendeteksi kondisi kabut asap di Kota Medan dan sekitarnya. Dia mengungkapkan, ada kendala teknis yang dialami pihaknya, sehingga jumlah hotspot belum bisa diupdate. (put/prn/azw)
karena jaringan fiber optic telkom putus.

“Sehingga berdampak internet di BMKG dan BNPB mati. Saat ini dalam perbaikan. FO putus gara-gara ada galian di Kramat Raya Jakarta,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.Alhasil pihaknya, kata Sutopo, juga belum dapat memberikan keterangan resmi soal kondisi kabut asap di Medan sekitarnya. (put/prn)

foto-foto DANIL SIREGAR/SUMUT POS MASKER: Warga menggunakan masker beraktivitas di Bundaran Majestik Medan, Selasa (6/10). , Selasa (6/10). Dampak bencana kabut asap kiriman hampir sepekan ini, Medan masih diselimuti kabut pekat.
foto-foto DANIL SIREGAR/SUMUT POS
MASKER: Warga menggunakan masker beraktivitas di Bundaran Majestik Medan, Selasa (6/10).
, Selasa (6/10). Dampak bencana kabut asap kiriman hampir sepekan ini, Medan masih diselimuti kabut pekat.

SUMUTPOS.CO- Kabut asap di Medan, Sumatera Utara, kemarin, terasa kian pekat. Aktivitas warga pun menjadi terganggu akibat kepungan asap kiriman dari Kalimantan dan Kepulauan Riau tersebut. Pantauan Sumut Pos, kabut asap sudah terlihat di Ibu Kota Provinsi Sumut sejak Senin siang. Jarak pandang diperkirakan hanya sekitar 300 meter – 500 meter saja.

Arifin warga Kecamatan Medan Johor mengatakan, kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas warga pada hari itu. Dirinya pun terpaksa memakai masker tatkala keluar rumah. Dia mengungkapkan pada pagi hari kabut asap belum begitu terasa, namun sejak siang hingga malam hari kepulan asap kian pekat.

“Pagi hari pas pergi kerja, saya lihat belum begitu pekat asapnya. Tapi waktu pulang kerja, tampak pekat sekali dan menyesakkan nafas,” ujarnya kepada Sumut Pos.

Arifin mengakui bahwa peristiwa kabut asap sudah terjadi beberapa hari belakangan ini di Medan dan sekitarnya. Namun pada kemarin menjadi yang terparah kondisinya.

“Hari ini (Senin, Red) paling parah kurasa kabutnya. Pekat sekali dan bernafas juga gak enak,” beber dia.

Senada, Faisal Butar-butar, warga Kecamatan Medan Tembung mengaku kabut asap yang terjadi pada hari itu lebih pekat dari hari sebelumnya. Bahkan menurutnya kondisi udara di Kota Medan kian hari semakin tidak sehat akibat kabut asap tersebut. “Gak nyaman sekali ya karena kabut asap ini,” tuturnya.

Faisal mengaku perlu adanya penanganan yang dilakukan pemerintah guna menuntaskan persoalan kabut asap ini. Pasalnya, menurut dia, kualitas udara di Kota Medan semakin tidak baik bagi kenyamanan warga untuk beraktivitas.

Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku belum dapat mendeteksi kondisi kabut asap di Kota Medan dan sekitarnya. Dia mengungkapkan, ada kendala teknis yang dialami pihaknya, sehingga jumlah hotspot belum bisa diupdate. (put/prn/azw)
karena jaringan fiber optic telkom putus.

“Sehingga berdampak internet di BMKG dan BNPB mati. Saat ini dalam perbaikan. FO putus gara-gara ada galian di Kramat Raya Jakarta,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.Alhasil pihaknya, kata Sutopo, juga belum dapat memberikan keterangan resmi soal kondisi kabut asap di Medan sekitarnya. (put/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/