26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Lantai 13 & 14 Proyek Podomoro Rubuh, 3 Tewas

Foto: Riadi/PM Proyek apartemen dan hotel Podomoro yang belum sesesai, di Jalan Guru Patimpus Medan. Foto dijepret Minggu (6/12/2015).
Foto: Riadi/PM
Proyek apartemen dan hotel Podomoro yang belum sesesai, di Jalan Guru Patimpus Medan. Foto dijepret Minggu (6/12/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan Podomoro City Deli Medan di Jalan Putri Hijau kembali menelan korban jiwa. Sedikitnya 3 pekerja dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tertimpa bangunan lantai 13 dan 14 yang mendadak rubuh, Sabtu (5/12) dini hari.

Meski telah mencuat ke permukaan, tapi pihak Podomoro City tak bersedia memberi keterangan dan seolah berusaha menutup-nutupi kasus tersebut. Bahkan, pihak kepolisian yang dikonfirmasi kru koran ini juga mengaku belum mendapat info soal jumlah korban jiwa.

“Ini kita juga masih melakukan penyelidikan. Jadi kami juga belum tau soal jumlah korban jiwa,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono saat dihubungi, Minggu (5-12).

Hal senada juga dikatakan Kaposek Medan Barat, Kompol Siswadi. “Lantai 13 dan 14 yang roboh, pekerja di dalam pun tidak kooperatif dan terbuka, jadi kami belum bisa memberikan keterangan resmi,” katanya.

Pantauan di lokasi, Minggu siang dua unit mobil patroli Polsekta Medan Barat langsung turun ke lokasi. Selain itu, sejumlah petugas Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsekta Medan Barat masuk ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Salah seorang pekerja yang ditemui di sekitar lokasi mengatakan, gedung lantai 13 dan 14 itu ambruk karena salah saat pengecoran.

“Kejadiannya saya nggak tau pasti jam berapa. Tapi saat aku masuk kerja, bagian dalam gedung itu memang sudah rubuh. Kalau tak salah ada 3 orang pekerja yang tewas dan semuanya asal Jawa sana,” kata pekerja itu. Meski begitu, tapi pria setengah baya yang mengenakan topi dan baju warna orange itu mengaku tidak mengetahui dibawa kemana mayat ketiga korban.

“Nama yang meniggal juga saya tidak tau bang, karnea saya beda pekerjaan dengan korban. Saya hanya mengerjai bagian tanah. Saya juga tak punya teman di gedung yang roboh itu. Sudah keluar (dievakuasi) atau belum pun mayatnya pun saya tidak tau bang,” tandasnya.

Pasca kejadian, pengamanan di lokasi juga tampak lebih diperketat. Puluhan security tampak lalu lalang di pintu masuk. Mereka juga melarang wartawan melakukan peliputan. Bahkan salah beberapa wartawan media cetak yang ingin mengambil foto sempat adu mulut dengan dua security di sana.

“Ngapai foto-foto! Gak ada hak kalian melakukan ini,” bentak kedua security itu sembari mengusir awak media. Meski dilarang, tapi wartawan mengabaikan kedua security itu dan tetap mengambil foto. Komandan security Sahat P Simbolon yang ditemui wartawan berdalih tak tau ada insiden kecelakaan di gedung Podomoro City.

“Saya baru tukar sama petugas pagi. Saya baru masuk kerja jadi saya tidak tau ada masalah itu. Mohon ya bang, jangan berada di lokasi kantor marketing Podomoro ini, marah pimpinan,” ujarnya.

Saat ditanya siapa yang bisa memberikan keterangan resmi dalam insiden ini, Komandan Scurity Podomoro ini mengaku hari Sabtu dan Minggu libur. “Sabtu dan Minggu libur kantor ini bang, tidak ada unsur pimpinan. Jadi tidak ada yang bisa memberi keterangan tentang peristiwa itu. Sudah ya bang, saya tidak bisa memberi keterangan, mohon jangan berada di lokasi ini,” tandasnya.

Ditemui di lokasi terpisah, pihak instalasi jenazah RSU Pirngadi Medan mengaku belum ada menerima satu pun mayat ketiga korban. “Kamar mayat kosong, dari semalam sampai hari ini belum ada masuk jenazah,” ungkap Masa, salah satu petugas kamar mayat.

Saat disambangi ke RSU Putri Hijau, Dewi salah pegawai di sana juga mengatakan belum ada menerima mayat korban. “Tidak ada dek, kalau pun ada tidak mungkin bisa kita beri tau,” katanya. (mag-1/deo)

Foto: Riadi/PM Proyek apartemen dan hotel Podomoro yang belum sesesai, di Jalan Guru Patimpus Medan. Foto dijepret Minggu (6/12/2015).
Foto: Riadi/PM
Proyek apartemen dan hotel Podomoro yang belum sesesai, di Jalan Guru Patimpus Medan. Foto dijepret Minggu (6/12/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan Podomoro City Deli Medan di Jalan Putri Hijau kembali menelan korban jiwa. Sedikitnya 3 pekerja dikabarkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat tertimpa bangunan lantai 13 dan 14 yang mendadak rubuh, Sabtu (5/12) dini hari.

Meski telah mencuat ke permukaan, tapi pihak Podomoro City tak bersedia memberi keterangan dan seolah berusaha menutup-nutupi kasus tersebut. Bahkan, pihak kepolisian yang dikonfirmasi kru koran ini juga mengaku belum mendapat info soal jumlah korban jiwa.

“Ini kita juga masih melakukan penyelidikan. Jadi kami juga belum tau soal jumlah korban jiwa,” kata Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono saat dihubungi, Minggu (5-12).

Hal senada juga dikatakan Kaposek Medan Barat, Kompol Siswadi. “Lantai 13 dan 14 yang roboh, pekerja di dalam pun tidak kooperatif dan terbuka, jadi kami belum bisa memberikan keterangan resmi,” katanya.

Pantauan di lokasi, Minggu siang dua unit mobil patroli Polsekta Medan Barat langsung turun ke lokasi. Selain itu, sejumlah petugas Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsekta Medan Barat masuk ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Salah seorang pekerja yang ditemui di sekitar lokasi mengatakan, gedung lantai 13 dan 14 itu ambruk karena salah saat pengecoran.

“Kejadiannya saya nggak tau pasti jam berapa. Tapi saat aku masuk kerja, bagian dalam gedung itu memang sudah rubuh. Kalau tak salah ada 3 orang pekerja yang tewas dan semuanya asal Jawa sana,” kata pekerja itu. Meski begitu, tapi pria setengah baya yang mengenakan topi dan baju warna orange itu mengaku tidak mengetahui dibawa kemana mayat ketiga korban.

“Nama yang meniggal juga saya tidak tau bang, karnea saya beda pekerjaan dengan korban. Saya hanya mengerjai bagian tanah. Saya juga tak punya teman di gedung yang roboh itu. Sudah keluar (dievakuasi) atau belum pun mayatnya pun saya tidak tau bang,” tandasnya.

Pasca kejadian, pengamanan di lokasi juga tampak lebih diperketat. Puluhan security tampak lalu lalang di pintu masuk. Mereka juga melarang wartawan melakukan peliputan. Bahkan salah beberapa wartawan media cetak yang ingin mengambil foto sempat adu mulut dengan dua security di sana.

“Ngapai foto-foto! Gak ada hak kalian melakukan ini,” bentak kedua security itu sembari mengusir awak media. Meski dilarang, tapi wartawan mengabaikan kedua security itu dan tetap mengambil foto. Komandan security Sahat P Simbolon yang ditemui wartawan berdalih tak tau ada insiden kecelakaan di gedung Podomoro City.

“Saya baru tukar sama petugas pagi. Saya baru masuk kerja jadi saya tidak tau ada masalah itu. Mohon ya bang, jangan berada di lokasi kantor marketing Podomoro ini, marah pimpinan,” ujarnya.

Saat ditanya siapa yang bisa memberikan keterangan resmi dalam insiden ini, Komandan Scurity Podomoro ini mengaku hari Sabtu dan Minggu libur. “Sabtu dan Minggu libur kantor ini bang, tidak ada unsur pimpinan. Jadi tidak ada yang bisa memberi keterangan tentang peristiwa itu. Sudah ya bang, saya tidak bisa memberi keterangan, mohon jangan berada di lokasi ini,” tandasnya.

Ditemui di lokasi terpisah, pihak instalasi jenazah RSU Pirngadi Medan mengaku belum ada menerima satu pun mayat ketiga korban. “Kamar mayat kosong, dari semalam sampai hari ini belum ada masuk jenazah,” ungkap Masa, salah satu petugas kamar mayat.

Saat disambangi ke RSU Putri Hijau, Dewi salah pegawai di sana juga mengatakan belum ada menerima mayat korban. “Tidak ada dek, kalau pun ada tidak mungkin bisa kita beri tau,” katanya. (mag-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/