30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Dikira Teroris, Ternyata …

Sementara, Camat Talangpadang, Kabuoaten Tanggamus, Lampung, Agustam Hamied, mengakui kalau sejumlah warga Kecamatan Talang Padang yang dicurigai teroris oleh Polsek Siborong-borong adalah para pedagang peralatan hemat energi untuk pengamanan tabung gas elpiji.

Menurut Agustam, berdasarkan penjelasan para Kepala Pekon (desa) dari 11 warga tersebut hanya 9 warga yang dinyatakan sebagai warga Kecamatan Talangpadang, Tanggamus. Masing-masing, Depi Irawan Warga Pekon Kejayaan, Arip Riansah (Pekon Sukabumi), Junaidi (Pekon Sukanegeri Jaya), Zarrudin (Pekon Sukanegeri Jaya), Erwinsyah (Pekon Sukanegeri Jaya), Fikri Irawan (Pekon Sukanegeri Jaya), Suprizal warga Pekon Sukabumi dan Syamiri (Bandingagung). Sedangkan Daniel Saputra merupakan warga Pekon Sukadamai, Gunungalip.

“Sementara Azmi Ardiansyah masih mau dicek kebenarannya oleh kepala pekon guna memastikan,” katanya.

Berdasarkan penjelasan kepala Pekon lanjut camat, ke 9 warga Talangpadang itu sehari–harinya memang bekerja sebagai pedagang keliling dan keluar daerah berpindah -pindah. Barang yang mereka jual antara lain, peralatan untuk gas Elpiji, bubuk abate dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya.

Dari informasi berhasil dihimpun mereka itu dalam menjual barang dagangannya selalu berpindah pindah, kadang mereka berjualan di Medan selama beberapa bulan, setelah itu pindah lagi ke Bengkulu, Bangka Belitung, Padang dan sejumlah daerah lainnya.

“Jadi berdasarkan keterangan yang kami dapat dari para Kepala Pekon (desa), mereka itu adalah para pedagang, bukan terduga teroris, “ pungkasnya.

Sementara, tekait keberadaan Wahyudi yang disebut-sebut warga Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, tidak ada satupun warga di tempat tersebut yang mengetahui secara persis keberadaannya.

“Orangnya kayak mana? Dia tinggal di RT berapa RW berapa? Kalau nggak ada alamat jelasnya ya susah nyarinya Mas. Nama Wahyudi mungkin nggak cuma satu di sini,” ungkap Andi, warga sekitar Kampung Gebang, kemarin.

Andi juga tak mengetahui soal informasi adanya penangkapan 11 pria di Sumatera Utara tersebut.

“Apa benar itu? Saya sendiri belum dengar tuh,” imbuhnya.

Lurah Sangiang Jaya Sumangku mengaku sudah mengetahui informasi soal nama Wahyudi yang disebut-sebut sebagai warganya terindikasi sebagai kelompok teroris dari media sosial maupun berita online yang beredar.

Namun, hingga saat ini ia belum bisa memastikan apakah Wahyudi memang warganya atau bukan. “Saya sekarang lagi kumpul sama Binamas dan Babhinsa, kami masih telusuri untuk mencari nama yang dimaksud,” ungkapnya.

Sumangku belum bisa memastikan apakah Wahyudi memang warganya. Sebab, kata dia, ada empat nama Wahyudi di wilayahnya. Ia pun telah mengumpulkan seluruh Ketua RW/RT untuk menelusuri keberadaan Wahyudi. “Di Sangiang ini ada lebih dari empat nama Wahyudi. Adapun Wahyudi yang sekarang nggak ada di rumah, saya suruh cari. Ini lagi kita telusuri,” imbuhnya. (ehl/ft/mg-24/jpg/smg/ted/adz/ril)

Sementara, Camat Talangpadang, Kabuoaten Tanggamus, Lampung, Agustam Hamied, mengakui kalau sejumlah warga Kecamatan Talang Padang yang dicurigai teroris oleh Polsek Siborong-borong adalah para pedagang peralatan hemat energi untuk pengamanan tabung gas elpiji.

Menurut Agustam, berdasarkan penjelasan para Kepala Pekon (desa) dari 11 warga tersebut hanya 9 warga yang dinyatakan sebagai warga Kecamatan Talangpadang, Tanggamus. Masing-masing, Depi Irawan Warga Pekon Kejayaan, Arip Riansah (Pekon Sukabumi), Junaidi (Pekon Sukanegeri Jaya), Zarrudin (Pekon Sukanegeri Jaya), Erwinsyah (Pekon Sukanegeri Jaya), Fikri Irawan (Pekon Sukanegeri Jaya), Suprizal warga Pekon Sukabumi dan Syamiri (Bandingagung). Sedangkan Daniel Saputra merupakan warga Pekon Sukadamai, Gunungalip.

“Sementara Azmi Ardiansyah masih mau dicek kebenarannya oleh kepala pekon guna memastikan,” katanya.

Berdasarkan penjelasan kepala Pekon lanjut camat, ke 9 warga Talangpadang itu sehari–harinya memang bekerja sebagai pedagang keliling dan keluar daerah berpindah -pindah. Barang yang mereka jual antara lain, peralatan untuk gas Elpiji, bubuk abate dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya.

Dari informasi berhasil dihimpun mereka itu dalam menjual barang dagangannya selalu berpindah pindah, kadang mereka berjualan di Medan selama beberapa bulan, setelah itu pindah lagi ke Bengkulu, Bangka Belitung, Padang dan sejumlah daerah lainnya.

“Jadi berdasarkan keterangan yang kami dapat dari para Kepala Pekon (desa), mereka itu adalah para pedagang, bukan terduga teroris, “ pungkasnya.

Sementara, tekait keberadaan Wahyudi yang disebut-sebut warga Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Priuk, Kota Tangerang, tidak ada satupun warga di tempat tersebut yang mengetahui secara persis keberadaannya.

“Orangnya kayak mana? Dia tinggal di RT berapa RW berapa? Kalau nggak ada alamat jelasnya ya susah nyarinya Mas. Nama Wahyudi mungkin nggak cuma satu di sini,” ungkap Andi, warga sekitar Kampung Gebang, kemarin.

Andi juga tak mengetahui soal informasi adanya penangkapan 11 pria di Sumatera Utara tersebut.

“Apa benar itu? Saya sendiri belum dengar tuh,” imbuhnya.

Lurah Sangiang Jaya Sumangku mengaku sudah mengetahui informasi soal nama Wahyudi yang disebut-sebut sebagai warganya terindikasi sebagai kelompok teroris dari media sosial maupun berita online yang beredar.

Namun, hingga saat ini ia belum bisa memastikan apakah Wahyudi memang warganya atau bukan. “Saya sekarang lagi kumpul sama Binamas dan Babhinsa, kami masih telusuri untuk mencari nama yang dimaksud,” ungkapnya.

Sumangku belum bisa memastikan apakah Wahyudi memang warganya. Sebab, kata dia, ada empat nama Wahyudi di wilayahnya. Ia pun telah mengumpulkan seluruh Ketua RW/RT untuk menelusuri keberadaan Wahyudi. “Di Sangiang ini ada lebih dari empat nama Wahyudi. Adapun Wahyudi yang sekarang nggak ada di rumah, saya suruh cari. Ini lagi kita telusuri,” imbuhnya. (ehl/ft/mg-24/jpg/smg/ted/adz/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/