26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Beras Bulog Ditemukan Berbau Apek, Dinas Ketapang Lakukan Uji Lab

Kadis Ketahanan Pangan Medan, Emilia Lubis
Kadis Ketahanan Pangan Medan, Emilia Lubis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Temuan beras Bulog berbau apek oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat sidak di Pusat Pasar Medan dan gudang Bulog di Jalan Mustafa Medan, langsung ditindaklanjuti Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan dengan melakukan uji laboratorium. Hasilnya, baru akan diketahui dalam dua hari ke depan.

“Kita akan periksa dulu di lab kita dari segi kandungan nutrisinya, dari sisi layak atau tidaknya dikonsumsi oleh masyarakat. Kita akan riil menilai ini. Tidak menyudutkan Bulog dan tidak akan merugikan masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketapang Kota Medan, Emilia Lubis kepada wartawan di Medan, Jumat (6/12).

Emilia menerangkan, dalam waktu satu hingga dua hari baru akan diketahui hasilnya dan akan didiskusikan dengan Gubernur Sumut untuk diambil kebijakan. “Kita sayang terhadap masyarakat kita, jadi kita akan mengujinya. Insya Allah dalam waktu satu atau dua hari akan dapat hasilnya. Kita lihat kandungan nutrisinya, apakah berkurang atau bagaimana. Nanti akan kita diskusikan dengan Pak Gubernur,” sebut Emilia.

Menurutnya, sejauh ini belum ada keluhan dari masyarakat tentang beras yang sudah berbau ini. Selain itu, terkait dengan ketersediaan, saat ini untuk Kota Medan ada sebanyak 44.000 ton beras, dengan kebutuhan 14.000 ton. “Jadi ketersediaan beras di Kota Medan masih cukup untuk waktu dua setengah bulan ke depan dengan harga yang masih normal,” katanya.

Mengenai apakah nantinya bila ternyata beras yang berbau tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi akan ditarik dari pasaran, Emilia Lubis mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan pihak terkait. “Kita tidak bisa menzolimi Bulog dan kita belum tahu ini hasilnya. Kita jangan berandai-andai. Kita akan uji dulu. Nanti akan diuji juga oleh provinsi, kita akan laga dan baru kita diskusikan dengan Bulog dan juga Balai POM, mudah-mudahan kandungan nutrisinya masih memadai untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso juga mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan uji lab apakah masih bisa dikonsumsi atau tidak. Karena dari kondisi fisiknya masih bagus, hanya saja sudah mulai berbau diduga karena faktor usia.

“Beras yang tadi kita lihat masih cukup bagus karena pada saat dibeli kondisinya bagus. Umur simpan beras dari Thailand dan India dari 2018. Yang mulai berbau sebagian, ya tidak semua,” pungkasnya.(gus)

Kadis Ketahanan Pangan Medan, Emilia Lubis
Kadis Ketahanan Pangan Medan, Emilia Lubis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Temuan beras Bulog berbau apek oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi saat sidak di Pusat Pasar Medan dan gudang Bulog di Jalan Mustafa Medan, langsung ditindaklanjuti Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan dengan melakukan uji laboratorium. Hasilnya, baru akan diketahui dalam dua hari ke depan.

“Kita akan periksa dulu di lab kita dari segi kandungan nutrisinya, dari sisi layak atau tidaknya dikonsumsi oleh masyarakat. Kita akan riil menilai ini. Tidak menyudutkan Bulog dan tidak akan merugikan masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketapang Kota Medan, Emilia Lubis kepada wartawan di Medan, Jumat (6/12).

Emilia menerangkan, dalam waktu satu hingga dua hari baru akan diketahui hasilnya dan akan didiskusikan dengan Gubernur Sumut untuk diambil kebijakan. “Kita sayang terhadap masyarakat kita, jadi kita akan mengujinya. Insya Allah dalam waktu satu atau dua hari akan dapat hasilnya. Kita lihat kandungan nutrisinya, apakah berkurang atau bagaimana. Nanti akan kita diskusikan dengan Pak Gubernur,” sebut Emilia.

Menurutnya, sejauh ini belum ada keluhan dari masyarakat tentang beras yang sudah berbau ini. Selain itu, terkait dengan ketersediaan, saat ini untuk Kota Medan ada sebanyak 44.000 ton beras, dengan kebutuhan 14.000 ton. “Jadi ketersediaan beras di Kota Medan masih cukup untuk waktu dua setengah bulan ke depan dengan harga yang masih normal,” katanya.

Mengenai apakah nantinya bila ternyata beras yang berbau tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi akan ditarik dari pasaran, Emilia Lubis mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan pihak terkait. “Kita tidak bisa menzolimi Bulog dan kita belum tahu ini hasilnya. Kita jangan berandai-andai. Kita akan uji dulu. Nanti akan diuji juga oleh provinsi, kita akan laga dan baru kita diskusikan dengan Bulog dan juga Balai POM, mudah-mudahan kandungan nutrisinya masih memadai untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Arwakhudin Widiarso juga mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan uji lab apakah masih bisa dikonsumsi atau tidak. Karena dari kondisi fisiknya masih bagus, hanya saja sudah mulai berbau diduga karena faktor usia.

“Beras yang tadi kita lihat masih cukup bagus karena pada saat dibeli kondisinya bagus. Umur simpan beras dari Thailand dan India dari 2018. Yang mulai berbau sebagian, ya tidak semua,” pungkasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru