32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Kami Seperti Anak Tiri…

Ditanya masalah pendidikan sekolah anak, Suhardi mengaku sudah terbantu dengan adanya bantuan penunjang dari pemerintah dari program nelayan sejahtera, dana BOS dan Indonesia Pintar. Sehingga, anak – anak nelayan dapat mengecap dunia pendidikan.

“Kita bersyukur juga, anak – anak bisa terbantu untuk sekolah, jadi, banyak anak nelayan sekarang yang tidak putus sekolah. Harapan kami, semoga program ini dapat membantu anak kami mencapai cita – cita di masa depan,” ungkap Suhardi.

Sementara itu, Aktivis Nelayan, Alfian MY menjawab tentang kesejahteraan nelayan, pria yang juga Wakil Ketua HNSI Medan ini menilai sudah mengalami peningkatan dari tahun – tahun sebelumnya.

Sebab, banyak program bantuan dalam bentuk Indonesia Pintar, BPJS kesehatan, dana BOS dan program keluarga harapan untuk nelayan. Faktor inilah yang mendukung kesejahteraan nelayan lebih meningkat.

“Dengan program ini, banyak peningkatan dalam mengurangi kemiskinan nelayan, seperti pendidikan yang memperkecil angka putus sekolah, kesehatan gratis serta keluarga harapan,” ungkap Alfian.

Hanya saja, para nelayan pesisir saat ini merindukan bantuan – bantuan rumah sangat sederhana dari program pemerintah dan pemerataan pembangunan serta peluang kerja bagi anak nelayan.

“Memang nelayan secara umumnya belum sejahtera, pemerintah harusnya bisa memikirkan pemerataan pembangunan, agar perkembangan pesisir dapat dirasakan nelayan dan membuka peluang kerja bagi anak nelayan. Kalau ini tidak diprogramkan, maka menimbulkan kesenjangan kehidupan bagi masyarakat pesisir dengan masyarakat kota,” tegas Alfian.

Dijelaskan pria yang juga toko Pemuda Belawan ini, di Pesisir Belawan masih banyak dibutuhkan sekolah – sekolah negeri, kursus ketrampilan dari pemerintah dan insfranstrukur.

“Program itu sangat mendukung demi kesejahteraan nelayan, jadi anak nelayan dapat bersekolah dan memiliki ketrampilan, agar peluang pengangguran lebih kecil di pesisir,” jelas Alfian. (fac)

Ditanya masalah pendidikan sekolah anak, Suhardi mengaku sudah terbantu dengan adanya bantuan penunjang dari pemerintah dari program nelayan sejahtera, dana BOS dan Indonesia Pintar. Sehingga, anak – anak nelayan dapat mengecap dunia pendidikan.

“Kita bersyukur juga, anak – anak bisa terbantu untuk sekolah, jadi, banyak anak nelayan sekarang yang tidak putus sekolah. Harapan kami, semoga program ini dapat membantu anak kami mencapai cita – cita di masa depan,” ungkap Suhardi.

Sementara itu, Aktivis Nelayan, Alfian MY menjawab tentang kesejahteraan nelayan, pria yang juga Wakil Ketua HNSI Medan ini menilai sudah mengalami peningkatan dari tahun – tahun sebelumnya.

Sebab, banyak program bantuan dalam bentuk Indonesia Pintar, BPJS kesehatan, dana BOS dan program keluarga harapan untuk nelayan. Faktor inilah yang mendukung kesejahteraan nelayan lebih meningkat.

“Dengan program ini, banyak peningkatan dalam mengurangi kemiskinan nelayan, seperti pendidikan yang memperkecil angka putus sekolah, kesehatan gratis serta keluarga harapan,” ungkap Alfian.

Hanya saja, para nelayan pesisir saat ini merindukan bantuan – bantuan rumah sangat sederhana dari program pemerintah dan pemerataan pembangunan serta peluang kerja bagi anak nelayan.

“Memang nelayan secara umumnya belum sejahtera, pemerintah harusnya bisa memikirkan pemerataan pembangunan, agar perkembangan pesisir dapat dirasakan nelayan dan membuka peluang kerja bagi anak nelayan. Kalau ini tidak diprogramkan, maka menimbulkan kesenjangan kehidupan bagi masyarakat pesisir dengan masyarakat kota,” tegas Alfian.

Dijelaskan pria yang juga toko Pemuda Belawan ini, di Pesisir Belawan masih banyak dibutuhkan sekolah – sekolah negeri, kursus ketrampilan dari pemerintah dan insfranstrukur.

“Program itu sangat mendukung demi kesejahteraan nelayan, jadi anak nelayan dapat bersekolah dan memiliki ketrampilan, agar peluang pengangguran lebih kecil di pesisir,” jelas Alfian. (fac)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/