26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mau Bibit Pohon Cabai Gratis dari Dinas Pertanian & Perikanan Kota Medan?, Begini caranya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi warga Kota Medan yang ingin mendapat bibit pohon cabai gratis dari Dinas Pertanian & Perikanan Kota Medan, ca-ranya cukup mudah. Syaratnya, lapor ke masing-masing Kecamatan. Atau, melalui Kepala Lingkungan (Kepling) dan Kelurahan yang kemudian diteruskan ke pihak Kecamatan.

Bibit pohon cabai.

“Nanti kami akan menyalurkan bibit tersebut secara gratis melalui Kecamatan. Total bibit cabai yang akan siapkan nanti bisa untuk dibagikan kepada 700 hingga 900 KK (Kepala Keluarga). Bisa diajukan secara per orangan, tidak harus membentuk kelompok tani,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Ikhsar Risyad Marbun kepada Sumut Pos, Minggu (7/3).

Selain itu, lanjutnya, setiap rumah nantinya juga akan mendapatkan 5 sampai 10 batang pohon cabai, tergantung dari luasnya pekarangan rumah dan banyaknya jumlah anggota keluarga di rumah tersebut.

“Karena ini tujuan utamanya bukan untuk kepentingan bisnis, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Harapannya, harga cabai yang mahal tidak dirasakan masyarakat karena mereka bisa mendapatkan buah cabai secara gratis dari pohon yang mereka tanam,” katanya.

Pembagian bibit cabai tersebut, kata Ikhsar, dengan harapan setiap rumah tangga, khususnya yang memiliki pekarangan, agar dapat menanamnya di pekarangan rumahnya, guna memenuhi kebutuhan pangan akan komoditi bumbu masakan tersebut.

“Nanti masyarakat tidak lagi perlu membeli cabai yang saat ini harganya cukup tinggi. Tetapi secara nasional justru berdampak lebih luas, yaitu dapat menekan tingkat inflasi karena mahalnya komoditi cabai,” ucap.

Apalagi, kata Ikhsar, menjelang bulan Ramadan, harga cabai merah diyakini akan terus meningkat. Namun dengan tersedianya cabai di pekarangan masing-masing rumah masyarakat, kenaikan harga cabai dapt ditekan semaksimal mungkin, sehingga inflasi juga dapat ditekan.

“Nantinya kita akan bagikan pohon cabai dengan bibit unggul. Begitu ditanam, masyarakat tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Hanya dalam waktu 2 minggu, pohon cabai yang ditanam akan segera berbuah,” ujarnya.

Lantas, kapan bibit-bibit tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat? Ikhsar mengatakan belum dapat mendistribusikannya saat ini. Sebab saat ini, anggaran yang dimaksud belum juga turun. Kemungkinan besar, katanya, anggaran baru turun di awal bulan April. Saat itu, pihaknya akan langsung menyiapkan bibit yag dimaksud untuk dibagikan ke masyarakat.

“Saat ini kita sedang dalam persiapan untuk mendata, penyuluh kita sudah jalan ke rumah-rumah, melihat mana-mana saja yang punya pekarangan. Tak harus punya pekarangan luas, pekarangan kecil juga bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Dilanjutkan Ikhsan, tak hanya komiditi cabai merah, komoditi bawang merah juga terus mengalami kenaikan harga. Untuk itu, DPP Kota Medan juga berencana untuk membagikan bibit bawang yang dimaksud kepada masyarakat Kota Medan. Sebab, bibit bawang unggul juga dapat tumbuh pada iklim cuaca seperti di Kota Medan.

“Tapi itu masih rencana, bila memungkinkan maka akan kita bagikan juga. Saat ini bawang bibit unggul juga bisa ditanam di Kota Medan, bisa dengan pot atau polybag,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Medan, Antonius Tumanggor menyarankan warga Kota Medan untuk menanam cabai di pot atau polybag di pekarangan rumahnya. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi naiknya harga cabai di pasaran.

Dikatakan Antonius, harga cabai perlahan mulai mengalami kenaikan, sementara kebutuhan masyarakat harus tetap terpenuhi, harga ini pun diprediksi akan terus naik menjelang bulan ramadhan (puasa) dan hari raya Idul Fitri.

Pasalnya, kata politisi Partai NasDem tersebut, DPP Kota Medan akan menyediakan bibit unggul yang sudah siap berbuah. Nantinya dalam waktu 2 minggu, pohon cabai dari DPP Kota Medan sudah dapat berbuah.

“Ditanam saja 5 batang pohon cabai merah dan 2 batang cabai rawit, jika berbuah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Menanam cabai atau sayur-sayuran tidak perlu harus punya lahan, di atas pot saja sudah bisa,” katanya.

Selain itu, di masa pamdemi Covid-19 seperti saat ini, banyak masyarakat yang terkena imbas hingga berefek pada rendahnya penghasilan masyarakat bahkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan hingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

“Bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan efektif untuk memulihkan ekonomi rumah tangga, hasilnya bisa dikonsumsi sendiri, bahkan dijual,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi warga Kota Medan yang ingin mendapat bibit pohon cabai gratis dari Dinas Pertanian & Perikanan Kota Medan, ca-ranya cukup mudah. Syaratnya, lapor ke masing-masing Kecamatan. Atau, melalui Kepala Lingkungan (Kepling) dan Kelurahan yang kemudian diteruskan ke pihak Kecamatan.

Bibit pohon cabai.

“Nanti kami akan menyalurkan bibit tersebut secara gratis melalui Kecamatan. Total bibit cabai yang akan siapkan nanti bisa untuk dibagikan kepada 700 hingga 900 KK (Kepala Keluarga). Bisa diajukan secara per orangan, tidak harus membentuk kelompok tani,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Ikhsar Risyad Marbun kepada Sumut Pos, Minggu (7/3).

Selain itu, lanjutnya, setiap rumah nantinya juga akan mendapatkan 5 sampai 10 batang pohon cabai, tergantung dari luasnya pekarangan rumah dan banyaknya jumlah anggota keluarga di rumah tersebut.

“Karena ini tujuan utamanya bukan untuk kepentingan bisnis, melainkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Harapannya, harga cabai yang mahal tidak dirasakan masyarakat karena mereka bisa mendapatkan buah cabai secara gratis dari pohon yang mereka tanam,” katanya.

Pembagian bibit cabai tersebut, kata Ikhsar, dengan harapan setiap rumah tangga, khususnya yang memiliki pekarangan, agar dapat menanamnya di pekarangan rumahnya, guna memenuhi kebutuhan pangan akan komoditi bumbu masakan tersebut.

“Nanti masyarakat tidak lagi perlu membeli cabai yang saat ini harganya cukup tinggi. Tetapi secara nasional justru berdampak lebih luas, yaitu dapat menekan tingkat inflasi karena mahalnya komoditi cabai,” ucap.

Apalagi, kata Ikhsar, menjelang bulan Ramadan, harga cabai merah diyakini akan terus meningkat. Namun dengan tersedianya cabai di pekarangan masing-masing rumah masyarakat, kenaikan harga cabai dapt ditekan semaksimal mungkin, sehingga inflasi juga dapat ditekan.

“Nantinya kita akan bagikan pohon cabai dengan bibit unggul. Begitu ditanam, masyarakat tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Hanya dalam waktu 2 minggu, pohon cabai yang ditanam akan segera berbuah,” ujarnya.

Lantas, kapan bibit-bibit tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat? Ikhsar mengatakan belum dapat mendistribusikannya saat ini. Sebab saat ini, anggaran yang dimaksud belum juga turun. Kemungkinan besar, katanya, anggaran baru turun di awal bulan April. Saat itu, pihaknya akan langsung menyiapkan bibit yag dimaksud untuk dibagikan ke masyarakat.

“Saat ini kita sedang dalam persiapan untuk mendata, penyuluh kita sudah jalan ke rumah-rumah, melihat mana-mana saja yang punya pekarangan. Tak harus punya pekarangan luas, pekarangan kecil juga bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Dilanjutkan Ikhsan, tak hanya komiditi cabai merah, komoditi bawang merah juga terus mengalami kenaikan harga. Untuk itu, DPP Kota Medan juga berencana untuk membagikan bibit bawang yang dimaksud kepada masyarakat Kota Medan. Sebab, bibit bawang unggul juga dapat tumbuh pada iklim cuaca seperti di Kota Medan.

“Tapi itu masih rencana, bila memungkinkan maka akan kita bagikan juga. Saat ini bawang bibit unggul juga bisa ditanam di Kota Medan, bisa dengan pot atau polybag,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Medan, Antonius Tumanggor menyarankan warga Kota Medan untuk menanam cabai di pot atau polybag di pekarangan rumahnya. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi naiknya harga cabai di pasaran.

Dikatakan Antonius, harga cabai perlahan mulai mengalami kenaikan, sementara kebutuhan masyarakat harus tetap terpenuhi, harga ini pun diprediksi akan terus naik menjelang bulan ramadhan (puasa) dan hari raya Idul Fitri.

Pasalnya, kata politisi Partai NasDem tersebut, DPP Kota Medan akan menyediakan bibit unggul yang sudah siap berbuah. Nantinya dalam waktu 2 minggu, pohon cabai dari DPP Kota Medan sudah dapat berbuah.

“Ditanam saja 5 batang pohon cabai merah dan 2 batang cabai rawit, jika berbuah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Menanam cabai atau sayur-sayuran tidak perlu harus punya lahan, di atas pot saja sudah bisa,” katanya.

Selain itu, di masa pamdemi Covid-19 seperti saat ini, banyak masyarakat yang terkena imbas hingga berefek pada rendahnya penghasilan masyarakat bahkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan hingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

“Bercocok tanam dengan memanfaatkan pekarangan efektif untuk memulihkan ekonomi rumah tangga, hasilnya bisa dikonsumsi sendiri, bahkan dijual,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/