MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Medan berharap Ramadan Fair yang digelar di Jalan Masjid Raya Medan untuk tahun ini agar dilaksanakan lebih baik lagi.
Ini mengingat, pada pelaksanaan tahun tahun sebelumnya tidak ada yang spektakuler dan inovatif. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Medan Sofyan Nasution kepada wartawan Minggu (7/5).
Sofyan menilai, Ramadan Fair pada tahun sebelum-sebelumnya digelar tidak ada hal yang baru. Baik itu dekorasinya, stan kuliner, serta stan Usaha Kecil Menengan (UKM) tidak ada yang berubah. “Kalau seperti ini terus menerus masyarakat bisa jenuh, karena bisa membaca yanag disajikan pihak penyelenggara Ramadan Fair,” terang Sofyan yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia.
Sofyan juga meminta tentang kenyamanan dan keselamatan masyarakat dalam berkunjung ke Ramadan Fair perlu diperhatikan. Jangan kejadian seperti tahun lalu, akibat kelalaian penyelenggara bocah berusia lima tahun tewas tersengat listrik. Akibat kejadian ini penyelenggara menjadi sorotan publik. “ Ini menjadi contoh kecil kejadian, belum lagi hal-hal yang lain,” ujarnya.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, lanjutnya, selama pelaksanaa Ramadan Fair perlu dijaga nilai-nilai religius. Karena, momen Ramadan Fair dapat menjadi wahana promosi kota serta pemasaran daerah yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner Kota Medan. “Ramadan Fair ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Medan,” harapnya. (azw/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Medan berharap Ramadan Fair yang digelar di Jalan Masjid Raya Medan untuk tahun ini agar dilaksanakan lebih baik lagi.
Ini mengingat, pada pelaksanaan tahun tahun sebelumnya tidak ada yang spektakuler dan inovatif. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Medan Sofyan Nasution kepada wartawan Minggu (7/5).
Sofyan menilai, Ramadan Fair pada tahun sebelum-sebelumnya digelar tidak ada hal yang baru. Baik itu dekorasinya, stan kuliner, serta stan Usaha Kecil Menengan (UKM) tidak ada yang berubah. “Kalau seperti ini terus menerus masyarakat bisa jenuh, karena bisa membaca yanag disajikan pihak penyelenggara Ramadan Fair,” terang Sofyan yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia.
Sofyan juga meminta tentang kenyamanan dan keselamatan masyarakat dalam berkunjung ke Ramadan Fair perlu diperhatikan. Jangan kejadian seperti tahun lalu, akibat kelalaian penyelenggara bocah berusia lima tahun tewas tersengat listrik. Akibat kejadian ini penyelenggara menjadi sorotan publik. “ Ini menjadi contoh kecil kejadian, belum lagi hal-hal yang lain,” ujarnya.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, lanjutnya, selama pelaksanaa Ramadan Fair perlu dijaga nilai-nilai religius. Karena, momen Ramadan Fair dapat menjadi wahana promosi kota serta pemasaran daerah yang lebih luas, terutama bagi produk UMKM dan kuliner Kota Medan. “Ramadan Fair ini akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Medan,” harapnya. (azw/ila)