Naik angkutan umum, menurut Budi, lebih aman dan nyaman. Sebab, jika lebih banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi, lalu lintas akan semakin padat. Kemacetan akan semakin parah.
Untuk jalur tol, Kemenhub memprediksi kenaikan tarif mencapai 85 persen dari hari biasa. Apabila pengguna kendaraan pribadi beralih ke bus atau angkutan umum lain, kepadatan lalu lintas akan menurun.
Untuk memastikan kelaikan armada bus, Kemenhub terus melakukan ramp check bekerja sama dengan Polri dan pemerintah daerah. Sasarannya adalah bus angkutan reguler dan bus pariwisata. “Kurang lebih 30-40 persen yang kurang layak jalan,” ungkap Budi.
Menurut data Kemenhub, total bus yang beroperasi di Indonesia 49.613 unit. Bus yang tidak layak jalan, papar Budi, akan menjadi prioritas untuk dicek. Menurutnya, pengecekan bus umum lebih mudah dilakukan. Sebab, semua bus umum pasti melewati terminal setiap hari. Yang sulit justru bus pariwisata. Sebab tidak wajib masuk terminal.
Ada berbagai aspek yang dicek saat ramp check. Yang pertama adalah administrasi. Dilanjutkan dengan kondisi fisik kendaraan. “Lampu, ban gundul atau tidak,” tutur Budi.
Kemenhub memprediksi jumlah penumpang bus pada musim mudik Lebaran tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan 2017. Tahun ini penumpang bus diprediksi sebanyak 8,09 juta. Itu naik 1,76 persen daripada tahun lalu.
Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang bus, Budi berencana memisahkan penumpang yang memiliki tiket dan tidak. Rencana itu bisa segera terealisasi apabila terminal tipe A sudah dipindahtangankan ke pusat.