31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid, Kamar Kosong RS Diupdate 2 Kali Sehari

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut menggelar rapat dengan sejumlah direktur rumah sakit swasta maupun pemerintah yang berada di wilayah Medan, Binjai dan Deliserdang, Jumat (7/5), membahas kesiapan rumah sakit dalam menyediakan tempat berupa ruang isolasi maupun ICU, pascalibur Lebaran 2021.

Sebab berdasarkan pengalaman, setiap usai libur panjang, kasus Covid-19 pasti mengalami kenaikan Sehingga dibutuhkan komitmen dari setiap rumah sakit sebagai upaya antisipasi.

“Jadi kita undang seluruh direktur rumah sakit berkaitan ketersediaan kamar. Karena sebagaimana diamanatkan pemerintah pusat, ada persyaratan 30 persen dari seluruh ruangan untuk ruang isolasi dan 15 persennya lagi ruang ICU,” kata Koordinator Administrasi dan Keuangan Satgas Covid-19 Sumut, Agus Tripiyono, kemarin.

Agar masyarakat mengetahui bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19, Satgas akan memperbarui data dua kali dalam sehari. Sehingga masyarakat yang terpapar Covid-19 mengetahui daftar rumah sakit yang masih memiliki ketersediaan ruangan. Tidak seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, di mana BOR rumah sakit di Sumut disebut penuh.

“Update data untuk rumah sakit, disepakati terkait keterisian rumah sakit, akan diupdate dua kali sehari yakni pukul 10.00 WIB dan 20.00 WIB. Data akan diupdate melalui Dinkes Sumut, untuk diolah dan disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak panik,” katanya.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, menyebutkan data BOR masih sangat mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. Masyarakat tidak perlu khawatir soal ruangan perawatan, baik ruangan isolasi maupun ruangan ICU.

Agar data BOR di seluruh rumah sakit yang ada di Sumut itu bisa diakses oleh masyarakat, pihaknya akan menyiapkan aplikasi dengan berkoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut.

“Data kita tidak seseram seperti yang diterima masyarakat. Masih ada rumah sakit yang tidak favorit, tempat tidurnya banyak. Jangan semua datang ke Medan. Mungkin akibat ketidaktahuan masyarakat kalau rumah sakit di daerah juga bisa menangani pasien Covid-19,” ungkapnya. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut menggelar rapat dengan sejumlah direktur rumah sakit swasta maupun pemerintah yang berada di wilayah Medan, Binjai dan Deliserdang, Jumat (7/5), membahas kesiapan rumah sakit dalam menyediakan tempat berupa ruang isolasi maupun ICU, pascalibur Lebaran 2021.

Sebab berdasarkan pengalaman, setiap usai libur panjang, kasus Covid-19 pasti mengalami kenaikan Sehingga dibutuhkan komitmen dari setiap rumah sakit sebagai upaya antisipasi.

“Jadi kita undang seluruh direktur rumah sakit berkaitan ketersediaan kamar. Karena sebagaimana diamanatkan pemerintah pusat, ada persyaratan 30 persen dari seluruh ruangan untuk ruang isolasi dan 15 persennya lagi ruang ICU,” kata Koordinator Administrasi dan Keuangan Satgas Covid-19 Sumut, Agus Tripiyono, kemarin.

Agar masyarakat mengetahui bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19, Satgas akan memperbarui data dua kali dalam sehari. Sehingga masyarakat yang terpapar Covid-19 mengetahui daftar rumah sakit yang masih memiliki ketersediaan ruangan. Tidak seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, di mana BOR rumah sakit di Sumut disebut penuh.

“Update data untuk rumah sakit, disepakati terkait keterisian rumah sakit, akan diupdate dua kali sehari yakni pukul 10.00 WIB dan 20.00 WIB. Data akan diupdate melalui Dinkes Sumut, untuk diolah dan disampaikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak panik,” katanya.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, menyebutkan data BOR masih sangat mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. Masyarakat tidak perlu khawatir soal ruangan perawatan, baik ruangan isolasi maupun ruangan ICU.

Agar data BOR di seluruh rumah sakit yang ada di Sumut itu bisa diakses oleh masyarakat, pihaknya akan menyiapkan aplikasi dengan berkoordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut.

“Data kita tidak seseram seperti yang diterima masyarakat. Masih ada rumah sakit yang tidak favorit, tempat tidurnya banyak. Jangan semua datang ke Medan. Mungkin akibat ketidaktahuan masyarakat kalau rumah sakit di daerah juga bisa menangani pasien Covid-19,” ungkapnya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/