Membela negara, seyogianya merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Namun, implementasinya, tidak harus dengan cara ikut berperang, mengangkat senjata. Setiap elemen, dapat melakukan pembelaan negara, sesuai kompetensinya masing-masing.
Hal itu disampaikan langsung oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia, Laksamana Agus Suhartono dalam usai acara pembukaan Latgab Malindo Darsasa TA 2013 di Lapangan Udara Soewondo, Jumat (7/6) siang.
“Indonesia menganut sistem pertahanan semesta yang mewajibkan seluruh negara berperan dalam bela negara. Karena itu diperlukan latihan wajib bela negara yang saat ini undang-undangnya sedang digodok di DPR agar warga negara lebih terorganisir dan mengerti bagaimana menjalankannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Suhartono menyebut kalau ancaman teror juga merupakan bentuk ancaman yang harus diperangi bersama. Namun, untuk hal itu, disebutnya kalau Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai ujung tombak (The Spearhead) dalam memerangi berbagai bentuk terorisme itu. Untuk itu, disebut Suhartono, digelar kegiatan Latihan Gabungan Bersama (Latgama) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darat Samudera Angkasa (Darsasa)-8AB/2013 yang digelar setiap 3 tahun sekali.
Nantinya, kegiatan bertema Combined Joint Task Force Counter Terrorism (CJTF-CT) Malindo itu akan digelar mulai 7 Juni hingga 12 Juni tahun 2013. Sebanyaknya, 1228 personil terdiri dari Komando Gladi 319 orang, 315 orang sebagai pelaku dan 594 orang sebagai pendukung, akan dilibatkan dalam kegiatan itu. Begitu juga dengan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutista) yang akan digunakan dalam latihan itu adalah Angkatan Darat berupa 1 Helly Bell-412, 1 Helly MI-17, 1 Armour Halilintas, 2 Armour, 1 Ambulance, 4 Land Rover Command, 2 Truck 3 ton, 2 Kenderaan Anjing Perang, 4 sepeda motor, 1 bus, 2 Decco Trailer, 1 Rantis dan 2 Truck NPS.
Alutista Angkatan Laut, juga disertakan dalam kegiatan itu. Adalah 1 KRI Makassar-590, 1 KRI IBL-383, 1 Kapal Sasaran (Tanker), 4 Sea Rider, 4 Rubber Boat, 1 Heli Bell, 1 Heli Bolco, 2 Truck, 5 Land Rover dan 1 Ambulance. Begitu juga dengan Alutista Angkatan Udara berupa 3 C-130, 1 Boeing, 1 Fokker-28, 4 Rasnsus, 2 sepeda motor, 2 Komob, 2 Bus, 2 Truck, 1 Mobil Jihandak, 2 Mobil PM, 1 Mobil Damkar dan 2 Ambulance. Untuk tempat yang digunakan sebagai tempat latihan nanti adalah Bandara Polonia Medan, Hotel Arya Duta dan Pelabuhan Belawan.
“Sebagai 2 negara serumpun yang menghadapi bentuk ancaman yang hampir serupa, kita menggelar kegiatan latihan gabungan bersama yaitu Malindo Darsasa. Kegiatan ini merupakan bentuk saling menghargai dan saling menghormati kepentingan dan mafaat bersama. Selain itu, Kita juga bertujuan menguji Protap Malindo 16 dan 18 yang perlu diuji secara bersama-sama, “ ungkap Suhartono dalam pidatonya.
Dalam pembukaan Latgabma Malindo Darsasa-8AB/2013 itu, juga hadir Panglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Tan Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin. Dalam kesempatan itu juga, orang nomor 1 di Angkatan Tentera Malaysia itu menyampaikan selamat kepada Indonesia, atas kesiapannya .
enyelenggarakan latihan bersama itu. Untuk itu juga, dia mengaku kalau pihaknya sudah siap dan akan semaksimal mungkin mengikuti kegiatan latihan bersama tersebut. “Melihat kesiapan latihan ini, saya gembira. Saya percaya dan yakin, latihan ini terlaksana dengan baik. Saya turut gembira,” ujarnya.
Untuk menjaga dan melindungi kepentingan nasionalnya, beberapa negara telah merumuskan paradigma baru dengan mencanangkan konsep Maritime Regional Security Initiative (MRSI) dan Proliferation Security Initiative (PSI) sebagai langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan akses teroris. Kedua negara yang berbatasan laut di Selat Malaka sepakat merumuskan konsep Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) dan Patroli Koordinasi (Patkor) Malindo dalam rangka mengamankan Selat Melaka dari berbagai ancaman. (mag-10/gus/ram)