26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Sumut Zero Zona Merah Covid-19, 5 Daerah Oranye, 21 Kuning, 7 Hijau

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PROVINSI Sumatera Utara (Sumut) bebas dari zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Sebelumnya, sepekan lalu terdapat dua kota di Sumut zona merah yakni Medan dan Padangsidimpuan.

SEGEL: Satgas Covid-19 Kota Medan saat menyegel lokasi usaha yang melanggar PPKM Mikro, Ssabtu (3/7).istimewa/sumu tpos.

Status zona tersebut berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko tanggal 4 Juli 2021. Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Dari zonasi tersebut, di Sumut tercatat 5 daerah zona oranye (risiko sedang). Kelimanya adalah Medan, Deliserdang, Dairi, Karo, dan Tapanuli Utara. Zona oranye pada pekan ini menurun dari sebelumnya yang berjumlah 8 daerah.

Selanjutnya, zona kuning (risiko rendah) berjumlah 21 daerah. Antara lain, Pakpak Bharat, Tanjungbalai, Tebingtinggi, Tapanuli Tengah, Toba, Labuhanbatu Selatan, Sibolga, Labuhanbatu, Mandailing Natal, Serdangbedagai, Batubara, Padang Lawas, Gunung Sitoli, Tapanuli Selatan, Simalungun, Labuhanbatu Utara, Binjai, Padangsidimpuan, Langkat, Asahan dan Pematangsiantar. Zona kuning ini meningkat dari pekan lalu berjumlah 16 daerah.

Sedangkan zona hijau (tidak ada kasus) masih tetap 7 daerah dibanding seminggu sebelumnya. Di antaranya, Samosir, Nias Barat, Nias, Padang Lawas Utara, Humbang Hasundutan, Nias Utara dan Nias Selatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi terkait update data Covid-19 Sumut menyampaikan, data pada 7 Juli dari infosumut.id, terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19 di Sumut sebanyak 189 orang, meninggal 1 orang, dan sembuh 142 orang. Dengan penambahan tersebut, maka kasus baru aktif Covid-19 bertambah 46 orang, “Kumulatif kasus positif Covid-19 Sumut sebanyak 37.425 orang, meninggal 1.218 orang, dan sembuh 33.323 orang. Sedangkan kasus aktif 2.884 orang,” ungkapnya.

Aris menyebutkan, Kota Medan masih menjadi daerah penyumbang tertinggi kasus corona di Sumut. Kasus positif akumulasinya berjumlah 18.997 orang, sembuh 16.921 orang, meninggal 587 orang, dan aktif 1.489 orang. “Urutan kedua masih tetap Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah kasus positif 5.898 orang, sembuh 5.439, meninggal 192 orang, dan aktif 267 orang,” sebutnya.

Peringkat tertinggi kasus Covid-19 di Sumut berikutnya adalah Kabupaten Karo. Kumulatif kasusnya, positif 1.034 orang, sembuh 821 orang, meninggal 29 orang, dan aktif 95 orang. Selanjutnya, Tapanuli Utara yang berjumlah 673 positif, 606 sembuh, 14 meninggal, dengan 53 kasus aktif.

Dia menambahkan, perkembangan Covid-19 Sumut tetap harus disadari bahwa masih berada pada masa pandemi. Dengan masih adanya ditemukan penderita positif yang baru setiap harinya, maka tetap dibutuhkan kewaspadaan dan konsistensi untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

“Diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

Bobby Klaim Kesembuhan Capai 90 Persen

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan, kondisi Kota Medan saat ini berada di zona oranye. “Saya jelaskan supaya jangan ada simpang siur. Hari ini zona Kota Medan itu oranye. Dilihat dari penerapan PPKM bagaimana setiap lingkungan, kalau ada lima atau lebih rumah yang positif (dalam satu lingkungan), itu baru (zona) merah,” ucap Bobby, Rabu (7/7).

Diterangkan Bobby, fatality rate Kota Medan mencapai 3,4 persen. Selain itu, positivity rate terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 30 persen. Namun dipastikan Bobby, tingkat kesembuhan terus semakin baik, kemarin angka kesembuhan Covid-19 di Kota Medan mencapai 90 persen. “Dengan BOR kita untuk isolasi dari 1947 tempat tidur, hari ini BOR kita 41,02 persen. ICU kita dari 236 tempat tidur, itu sekarang 37,29 persen keterisiannya. Oleh karena itu, saya minta seluruh jajaran dan keluarga untuk dapat menyukseskan PPKM mikro ini,” ungkapnya.

Bobby juga mengungkapkan, kemarin (7/7), Pemko Medan sudah memulai vaksinasi kepada anak remaja usia 12 hingga 17 tahun. Sebagai langkah awal, Pemko Medan telah memvaksinasi 10 anak di Gedung PKK Kota Medan. “Ada 10 anak yang sudah kita vaksinasi, tadi di gedung PKK,” jawab Bobby.

Awalnya, kata Bobby, kegiatan itu direncanakan di gelar di Taman Cadika, Kecamatan Medan Johor dan di gedung PKK. “Tapi karena ada pengetatan PPKM Miko, makanya beberapa kegiatan kita batasi jumlahnya. Yang tadinya anak hang divaksin 20, kita batasi jadi 10,” katanya. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PROVINSI Sumatera Utara (Sumut) bebas dari zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Sebelumnya, sepekan lalu terdapat dua kota di Sumut zona merah yakni Medan dan Padangsidimpuan.

SEGEL: Satgas Covid-19 Kota Medan saat menyegel lokasi usaha yang melanggar PPKM Mikro, Ssabtu (3/7).istimewa/sumu tpos.

Status zona tersebut berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah seluruh Indonesia yang disampaikan pada website https://covid19.go.id/peta-risiko tanggal 4 Juli 2021. Peta zonasi risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan Indikator yang digunakan adalah epidemiologi, yaitu penurunan jumlah kasus positif, suspek dan sebagainya.

Kemudian, indikator surveilans kesehatan masyarakat, seperti jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir. Selanjutnya, indikator pelayanan kesehatan, yakni jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan mampu menampung sampai dengan lebih dari 20% jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat.

Dari zonasi tersebut, di Sumut tercatat 5 daerah zona oranye (risiko sedang). Kelimanya adalah Medan, Deliserdang, Dairi, Karo, dan Tapanuli Utara. Zona oranye pada pekan ini menurun dari sebelumnya yang berjumlah 8 daerah.

Selanjutnya, zona kuning (risiko rendah) berjumlah 21 daerah. Antara lain, Pakpak Bharat, Tanjungbalai, Tebingtinggi, Tapanuli Tengah, Toba, Labuhanbatu Selatan, Sibolga, Labuhanbatu, Mandailing Natal, Serdangbedagai, Batubara, Padang Lawas, Gunung Sitoli, Tapanuli Selatan, Simalungun, Labuhanbatu Utara, Binjai, Padangsidimpuan, Langkat, Asahan dan Pematangsiantar. Zona kuning ini meningkat dari pekan lalu berjumlah 16 daerah.

Sedangkan zona hijau (tidak ada kasus) masih tetap 7 daerah dibanding seminggu sebelumnya. Di antaranya, Samosir, Nias Barat, Nias, Padang Lawas Utara, Humbang Hasundutan, Nias Utara dan Nias Selatan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi terkait update data Covid-19 Sumut menyampaikan, data pada 7 Juli dari infosumut.id, terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19 di Sumut sebanyak 189 orang, meninggal 1 orang, dan sembuh 142 orang. Dengan penambahan tersebut, maka kasus baru aktif Covid-19 bertambah 46 orang, “Kumulatif kasus positif Covid-19 Sumut sebanyak 37.425 orang, meninggal 1.218 orang, dan sembuh 33.323 orang. Sedangkan kasus aktif 2.884 orang,” ungkapnya.

Aris menyebutkan, Kota Medan masih menjadi daerah penyumbang tertinggi kasus corona di Sumut. Kasus positif akumulasinya berjumlah 18.997 orang, sembuh 16.921 orang, meninggal 587 orang, dan aktif 1.489 orang. “Urutan kedua masih tetap Kabupaten Deli Serdang, dengan jumlah kasus positif 5.898 orang, sembuh 5.439, meninggal 192 orang, dan aktif 267 orang,” sebutnya.

Peringkat tertinggi kasus Covid-19 di Sumut berikutnya adalah Kabupaten Karo. Kumulatif kasusnya, positif 1.034 orang, sembuh 821 orang, meninggal 29 orang, dan aktif 95 orang. Selanjutnya, Tapanuli Utara yang berjumlah 673 positif, 606 sembuh, 14 meninggal, dengan 53 kasus aktif.

Dia menambahkan, perkembangan Covid-19 Sumut tetap harus disadari bahwa masih berada pada masa pandemi. Dengan masih adanya ditemukan penderita positif yang baru setiap harinya, maka tetap dibutuhkan kewaspadaan dan konsistensi untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

“Diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

Bobby Klaim Kesembuhan Capai 90 Persen

Sementara, Wali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan, kondisi Kota Medan saat ini berada di zona oranye. “Saya jelaskan supaya jangan ada simpang siur. Hari ini zona Kota Medan itu oranye. Dilihat dari penerapan PPKM bagaimana setiap lingkungan, kalau ada lima atau lebih rumah yang positif (dalam satu lingkungan), itu baru (zona) merah,” ucap Bobby, Rabu (7/7).

Diterangkan Bobby, fatality rate Kota Medan mencapai 3,4 persen. Selain itu, positivity rate terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 30 persen. Namun dipastikan Bobby, tingkat kesembuhan terus semakin baik, kemarin angka kesembuhan Covid-19 di Kota Medan mencapai 90 persen. “Dengan BOR kita untuk isolasi dari 1947 tempat tidur, hari ini BOR kita 41,02 persen. ICU kita dari 236 tempat tidur, itu sekarang 37,29 persen keterisiannya. Oleh karena itu, saya minta seluruh jajaran dan keluarga untuk dapat menyukseskan PPKM mikro ini,” ungkapnya.

Bobby juga mengungkapkan, kemarin (7/7), Pemko Medan sudah memulai vaksinasi kepada anak remaja usia 12 hingga 17 tahun. Sebagai langkah awal, Pemko Medan telah memvaksinasi 10 anak di Gedung PKK Kota Medan. “Ada 10 anak yang sudah kita vaksinasi, tadi di gedung PKK,” jawab Bobby.

Awalnya, kata Bobby, kegiatan itu direncanakan di gelar di Taman Cadika, Kecamatan Medan Johor dan di gedung PKK. “Tapi karena ada pengetatan PPKM Miko, makanya beberapa kegiatan kita batasi jumlahnya. Yang tadinya anak hang divaksin 20, kita batasi jadi 10,” katanya. (ris/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/