25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kapolda Curiga Oknum Polisi Terlibat

Keluarkan Instruksi Pemeriksaan Internal Provost

MEDAN-Pelaku perampokan dan pembunuhan Wahyuni Simangunsong, funding officer (FO) Bank BRI Cabang S Parman masih belum ditemukan. Meski demikian, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso mengeluarkan instruksi pemeriksaan internal.

Pemeriksaan dilakukan Provost dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut. Hal ini dilakukan berkaitan dengan dugaan keterlibatan oknum polisi dalam peristiwa berdarah tersebut, sebab peristiwa itu berawal dari penilangan oleh polisi pada saat razia.

Heru Prakoso menambahkan, instruksi Kapolda tersebut telah disampaikan kepada seluruh jajaran dan Satuan Kerja (Satker) Polda Sumut untuk ditindaklanjuti.
“Kapolda menginstruksikan kepada Provost Propam untuk lakukan razia dan pengawasan serta pemeriksaan kartu anggota atau pun surat perintah terhadap anggota di lapangan,” ungkapnya.

Instruksi itu juga berlaku bagi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut dan seluruh jajaran.
Dia mengatakan, penyelidikan terhadap polisi gadungan atau kemungkinan terlibatnya oknum polisi, harus tuntas dilakukan. Dalam hal ini, laporan masyarakat, terkait tindakan oknum polisi gadungan harus direspon segera. “Ini dilakukan secara tertutup. Serse diperintahkan selidiki polisi gadungan,” ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk aktif dan berani jika melihat kecurigaan dan keanehan terhadap polisi yang melakukan razia di jalanan. “Kalau masyarakat curiga, tanyakan kartu anggota atau surat perintah tugasnya. Kalau tidak ada, laporkan ke kantor polisi atau tinggalkan lokasi itu,” tandasnya.

Dalam perkembangan kasus ini, penyidik Kepolisian Resort Kota (Polresta) Medan telah memeriksa 12 saksi. Kendati demikian, polisi belum menemukan orang yang mengarah kepada penetapan tersangka.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga yang dikonfirmasi via seluler, Minggu (7/8) sore menegaskan kalau pihaknya telah membentuk lima tim dalam upaya membongkar dan menuntaskan kasus dugaan pembunuhan dan perampokan ini.

“Sudah 12 orang kita periksa, tapi memang belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka. Kita akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian lainnya,” ungkapnya.

Tak hanya bekerja sendiri, penyidik Polresta Medan menggandeng petugas dari Polres Samosir, Tanah Karo, dan Polda Sumut. Penyelidikan diawali di lokasi tempat jenazah korban ditemukan di Tele, Samosir.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki, yang juga dikonfirmasi, Minggu (7/8) sore menyatakan, hingga saat ini Polresta Medan belum menemui titik terang untuk mengungkap siapa pelaku perampok dam pembunuh mantan teller BRI Syariah Cabang S Parman Medan ini. “ Tapi kita masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus Wahyuni,” katanya.

Pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mungkin mengetahui atau sempat berhubungan sebelum korban menghilang pada Senin (1/8) lalu. “Saksi-saksi yang sudah kita mintai keterangan, masih seputar ruang lingkup pekerjaan korban. Kita akan memeriksa saksi lain, baik itu dari keluarga maupun teman-teman korban lainnya,” paparnya.

Yoris mengakui, kasus pembunuhan seperti yang dialami Wahyuni merupakan pertama kali di Medan. Pihaknya tidak pernah mendapat laporan, ada korban yang seluruh wajahnya ditutup dengan lakban. “Tapi kita terus melakukan penyelidikan atas kasus ini,” tegasnya.

Kasubdit II/Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, Kompol Andry Setiawan menuturkan, dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya dilibatkan untuk bergabung dengan Polresta Medan, Polres Samosir dan Polres Tanah Karo. “Ada 15 orang yang kita turunkan untuk ungkap kasus ini,” ujarnya.
Ditambahkannya, pengungkapan kasus tersebut termasuk pula terhadap pengejaran pelaku pembunuhan. Saat ini, masih terus mendalami keterangan saksi-saksi di lingkup tetangga korban, teman korban dan sebagainya. “Ya pengejaran masih di Medan juga. Dan kita terus mengintensifkan dalam mengumpulkan keterangan dan sebagainya. Segala kemungkinan bisa saja, misalnya masalah percintaan dan sebagainya,” ungkap Andry singkat.

Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Medan tersebut terjadi Jumat petang (5/8) lalu. Wahyuni ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan  di bawah jembatan kawasan Tele, Kabupaten Samosir. Sebelum ditemukan tewas, wanita berusia 26 tahun, yang tinggal Komplek Waikiki Blok E VIII No 13 Sunggal ini dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak  Senin pada 1 Agustus yang lalu.

Namun setelah 4 hari lamanya,  Karyawati BRI Syariah itu tak kunjung pulang. Kasat Reskrim Polresta Medan Yorris Marzuki mengatakan, ketika Wahyuni ingin pulang kerja, mobil jenis Toyota Innova hitam berplat polisi BK 1356 JH yang dipakai korban saat pulang kerja,  sampai sekarang juga belum ditemukan.

Sementara itu sejak Wahyuni alias Ayu menghilang, entah kemana uang Karyawati BRI cabang S Parman bagian teller ini terus berkurang dari rekeningnya selama lima hari.Karena uang milik almarhum terus berkurang maka pihak keluarga langsung memblokir rekening milik perempuan berparas cantik berjilbab ini.

“Uang Wahyuni yang berada di rekening setiap harinya sejak Selasa (2/8) hingga Kamis (4/8) berkurang hingga Rp 5 Juta. Karena curiga lalu rekeningnya pun kami blokir pada Jumat lalu ,ujar orang tua korban Rusdianto Simangunsong pada wartawan Minggu (6/8).Dia juga menambahkan, Wahyuni anak ke empat dari lima bersaudara ini adalah perempuan yang ramah. “Dia itu sudah kerja selama dua tahun di Bank BRI Syariah Jalan S. Parman Medan. Dia menghilangnya pulang kerja, Senin sore dan sudah dilaporkan ke polisi. Kami tidak menyangka Wahyuni meninggal dengan kondisi begitu,” tukas pria dengan berbaju putih dan menggunakan kopiah putih.

Wahyuni ditemukan sudah meninggal di bawah jembatan Bintongar Tele, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Setelah dilakukan otopsi di RSU Pirngadi Medan, Sabtu (6/8) Jalan Binjai Km 10 Gang Dame Kecamatan Sunggal Deli Serdang No C2, dirumah kediaman pamannya.(ari/rud)

Keluarkan Instruksi Pemeriksaan Internal Provost

MEDAN-Pelaku perampokan dan pembunuhan Wahyuni Simangunsong, funding officer (FO) Bank BRI Cabang S Parman masih belum ditemukan. Meski demikian, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Heru Prakoso mengeluarkan instruksi pemeriksaan internal.

Pemeriksaan dilakukan Provost dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut. Hal ini dilakukan berkaitan dengan dugaan keterlibatan oknum polisi dalam peristiwa berdarah tersebut, sebab peristiwa itu berawal dari penilangan oleh polisi pada saat razia.

Heru Prakoso menambahkan, instruksi Kapolda tersebut telah disampaikan kepada seluruh jajaran dan Satuan Kerja (Satker) Polda Sumut untuk ditindaklanjuti.
“Kapolda menginstruksikan kepada Provost Propam untuk lakukan razia dan pengawasan serta pemeriksaan kartu anggota atau pun surat perintah terhadap anggota di lapangan,” ungkapnya.

Instruksi itu juga berlaku bagi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut dan seluruh jajaran.
Dia mengatakan, penyelidikan terhadap polisi gadungan atau kemungkinan terlibatnya oknum polisi, harus tuntas dilakukan. Dalam hal ini, laporan masyarakat, terkait tindakan oknum polisi gadungan harus direspon segera. “Ini dilakukan secara tertutup. Serse diperintahkan selidiki polisi gadungan,” ujarnya.

Masyarakat juga diminta untuk aktif dan berani jika melihat kecurigaan dan keanehan terhadap polisi yang melakukan razia di jalanan. “Kalau masyarakat curiga, tanyakan kartu anggota atau surat perintah tugasnya. Kalau tidak ada, laporkan ke kantor polisi atau tinggalkan lokasi itu,” tandasnya.

Dalam perkembangan kasus ini, penyidik Kepolisian Resort Kota (Polresta) Medan telah memeriksa 12 saksi. Kendati demikian, polisi belum menemukan orang yang mengarah kepada penetapan tersangka.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga yang dikonfirmasi via seluler, Minggu (7/8) sore menegaskan kalau pihaknya telah membentuk lima tim dalam upaya membongkar dan menuntaskan kasus dugaan pembunuhan dan perampokan ini.

“Sudah 12 orang kita periksa, tapi memang belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka. Kita akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian lainnya,” ungkapnya.

Tak hanya bekerja sendiri, penyidik Polresta Medan menggandeng petugas dari Polres Samosir, Tanah Karo, dan Polda Sumut. Penyelidikan diawali di lokasi tempat jenazah korban ditemukan di Tele, Samosir.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki, yang juga dikonfirmasi, Minggu (7/8) sore menyatakan, hingga saat ini Polresta Medan belum menemui titik terang untuk mengungkap siapa pelaku perampok dam pembunuh mantan teller BRI Syariah Cabang S Parman Medan ini. “ Tapi kita masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus Wahyuni,” katanya.

Pihaknya akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mungkin mengetahui atau sempat berhubungan sebelum korban menghilang pada Senin (1/8) lalu. “Saksi-saksi yang sudah kita mintai keterangan, masih seputar ruang lingkup pekerjaan korban. Kita akan memeriksa saksi lain, baik itu dari keluarga maupun teman-teman korban lainnya,” paparnya.

Yoris mengakui, kasus pembunuhan seperti yang dialami Wahyuni merupakan pertama kali di Medan. Pihaknya tidak pernah mendapat laporan, ada korban yang seluruh wajahnya ditutup dengan lakban. “Tapi kita terus melakukan penyelidikan atas kasus ini,” tegasnya.

Kasubdit II/Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut, Kompol Andry Setiawan menuturkan, dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya dilibatkan untuk bergabung dengan Polresta Medan, Polres Samosir dan Polres Tanah Karo. “Ada 15 orang yang kita turunkan untuk ungkap kasus ini,” ujarnya.
Ditambahkannya, pengungkapan kasus tersebut termasuk pula terhadap pengejaran pelaku pembunuhan. Saat ini, masih terus mendalami keterangan saksi-saksi di lingkup tetangga korban, teman korban dan sebagainya. “Ya pengejaran masih di Medan juga. Dan kita terus mengintensifkan dalam mengumpulkan keterangan dan sebagainya. Segala kemungkinan bisa saja, misalnya masalah percintaan dan sebagainya,” ungkap Andry singkat.

Peristiwa yang menggemparkan warga Kota Medan tersebut terjadi Jumat petang (5/8) lalu. Wahyuni ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan  di bawah jembatan kawasan Tele, Kabupaten Samosir. Sebelum ditemukan tewas, wanita berusia 26 tahun, yang tinggal Komplek Waikiki Blok E VIII No 13 Sunggal ini dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak  Senin pada 1 Agustus yang lalu.

Namun setelah 4 hari lamanya,  Karyawati BRI Syariah itu tak kunjung pulang. Kasat Reskrim Polresta Medan Yorris Marzuki mengatakan, ketika Wahyuni ingin pulang kerja, mobil jenis Toyota Innova hitam berplat polisi BK 1356 JH yang dipakai korban saat pulang kerja,  sampai sekarang juga belum ditemukan.

Sementara itu sejak Wahyuni alias Ayu menghilang, entah kemana uang Karyawati BRI cabang S Parman bagian teller ini terus berkurang dari rekeningnya selama lima hari.Karena uang milik almarhum terus berkurang maka pihak keluarga langsung memblokir rekening milik perempuan berparas cantik berjilbab ini.

“Uang Wahyuni yang berada di rekening setiap harinya sejak Selasa (2/8) hingga Kamis (4/8) berkurang hingga Rp 5 Juta. Karena curiga lalu rekeningnya pun kami blokir pada Jumat lalu ,ujar orang tua korban Rusdianto Simangunsong pada wartawan Minggu (6/8).Dia juga menambahkan, Wahyuni anak ke empat dari lima bersaudara ini adalah perempuan yang ramah. “Dia itu sudah kerja selama dua tahun di Bank BRI Syariah Jalan S. Parman Medan. Dia menghilangnya pulang kerja, Senin sore dan sudah dilaporkan ke polisi. Kami tidak menyangka Wahyuni meninggal dengan kondisi begitu,” tukas pria dengan berbaju putih dan menggunakan kopiah putih.

Wahyuni ditemukan sudah meninggal di bawah jembatan Bintongar Tele, Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Setelah dilakukan otopsi di RSU Pirngadi Medan, Sabtu (6/8) Jalan Binjai Km 10 Gang Dame Kecamatan Sunggal Deli Serdang No C2, dirumah kediaman pamannya.(ari/rud)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/